backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Manfaat Berkumur dan Gargling untuk Kesehatan Mulut

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 17/01/2023

    Manfaat Berkumur dan Gargling untuk Kesehatan Mulut

    Selain menyikat gigi, berkumur merupakan aktivitas yang tidak boleh dilewatkan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Dengan melakukan teknik berkumur yang benar, Anda tentu bisa merasakan beberapa manfaatnya bagi kesehatan.

    Manfaat berkumur untuk kesehatan mulut

    Anda mungkin sudah akrab dengan berkumur setelah menyikat gigi. Hal ini dilakukan dengan cara menggerak-gerakkan air atau obat kumur di dalam mulut, lalu membuangnya.

    Selain berkumur di dalam rongga mulut, beberapa orang juga mempraktikkan gargle atau gargling yang bertujuan untuk membersihkan bagian mulut yang lebih dalam.

    Gargle atau gargling adalah teknik berkumur dengan menggerak-gerakan air atau obat kumur pada pangkal tenggorokan sambil mendongakkan kepala sedikit ke atas.

    Untuk mengetahui manfaat berkumur dan gargling bagi kesehatan rongga mulut, Anda bisa menyimak beberapa poin di bawah ini.

    1. Mengurangi bakteri dan plak pada mulut

    kumur setelah sikat gigi

    Berkumur secara rutin membantu mengurangi sisa-sisa makanan, bakteri, dan plak gigi yang tersembunyi pada bagian mulut yang tidak terjangkau bulu sikat gigi.

    Sebuah studi di India menemukan bahwa berkumur dengan air garam atau obat kumur setiap hari membantu menurunkan jumlah bakteri jahat, seperti Streptococcus mutans.

    Bakteri mulut ini sendiri sering dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan gigi dan gusi, seperti gigi berlubang, radang gusi, hingga infeksi gusi.

    2. Menyegarkan aroma napas

    Pertumbuhan bakteri mulut yang tidak terkendali bisa menimbulkan bau mulut. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi jenis makanan tertentu, seperti petai, durian, dan bawang putih.

    Manfaat berkumur ialah membantu meningkatkan produksi air liur serta membilas sisa-sisa makanan yang mendukung perkembangan bakteri penyebab bau mulut.

    Selain membunuh bakteri dalam mulut, penggunaan obat kumur yang mengandung peppermint juga membantu membuat aroma napas Anda menjadi lebih segar dan wangi.

    3. Mengatasi sariawan dan luka mulut

    Sebuah penelitian dalam jurnal PLOS One (2016) menyebutkan bahwa membilas mulut dengan larutan garam dapat membantu mengatasi sariawan dan luka setelah cabut gigi.

    Berkumur dengan air garam akan membantu meredakan ketidaknyamanan akibat luka pada mulut.

    Larutan garam juga mempercepat penyembuhan luka dengan mengurangi jumlah bakteri yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan dalam mulut Anda.

    4. Meredakan nyeri akibat sakit gigi

    meredakan nyeri sakit gigi

    Nyeri dan nyut-nyutan akibat sakit gigi bisa muncul secara tiba-tiba. Sebelum periksa ke klinik dokter gigi, Anda bisa berkumur untuk meredakan gejala tersebut dengan cepat.

    Selain menggunakan air hangat atau larutan garam, Anda bisa memilih obat kumur antiseptik yang mengandung chlorhexidine atau hidrogen peroksida di dalamnya.

    Kandungan kedua bahan aktif tersebut akan Anda membantu membasmi kuman mulut yang menyebabkan munculnya gejala sakit gigi. 

    5. Meringankan radang tenggorokan

    Sebuah studi dalam jurnal Asian Oncology Nursing (2020) menemukan bahwa larutan garam membantu meredakan radang tenggorokan pada pasien yang menjalani operasi tiroid.

    Gargling dengan air garam juga dapat meredakan nyeri dan gatal akibat strep throat, yakni radang tenggorokan yang disebabkan infeksi bakteri Streptococcus pyogenes.

    Garam membantu menyerap kelebihan cairan dalam selaput lendir tenggorokan sehingga bakteri tidak bisa bertahan hidup dan mati pada akhirnya.

    Bagaimana cara berkumur dan gargling yang benar?

    berkumur merupakan salah satu menjaga kesehatan gigi perokok

    Seperti dijelaskan di atas, Anda bisa berkumur dan gargling dengan menggunakan air hangat, larutan garam, maupun obat kumur yang tersedia di apotek dan toko swalayan.

    Untuk membuat larutan garam sendiri, Anda bisa menuangkan ½ sendok teh garam ke dalam 250 ml atau satu gelas belimbing air hangat, lalu aduk hingga merata.

    Guna memperoleh manfaat optimal dari berkumur dan gargling, tentu Anda harus mempraktikkan cara yang benar seperti berikut.

    1. Siapkan segelas air hangat, larutan garam, atau obat kumur sesuai dengan anjuran pemakaian yang tertera pada kemasan.
    2. Masukkan cairan ke dalam mulut secara perlahan, lalu berkumurlah ke seluruh bagian mulut. Tahan selama 20–30 detik.
    3. Dongakkan kepala ke atas membentuk sudut 45 derajat, lalu buka mulut dan embuskan napas melalui mulut agar cairan bergelembung pada pangkal tenggorokan.
    4. Buang cairan kumur setelah selesai dan pastikan jangan ada yang tertelan. Ulangi berkumur sekali lagi dan tahan 30 detik bila diperlukan.
    5. Selesaikan tahapan pembersihan mulut ini dengan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi (flossing).

    Umumnya, air hangat dan larutan garam aman digunakan pada orang dewasa dan anak-anak.

    American Dental Association sendiri menyarankan anak-anak berusia di bawah enam tahun untuk tidak menggunakan obat kumur, terutama yang memiliki kandungan alkohol.

    Ini karena mereka bisa tidak sengaja menelan cairan obat kumur dalam jumlah besar. Hal ini tentu berisiko menyebabkan keracunan pada anak-anak.

    Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar obat kumur dan cara berkumur yang benar, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter gigi.

    Kesimpulan

    • Berkumur dan gargling merupakan rutinitas penting untuk membantu menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut.
    • Air hangat, larutan garam, dan obat kumur bisa digunakan untuk mengurangi bakteri dan plak, menyegarkan aroma napas, hingga meredakan radang tenggorokan.
    • Tetap lakukan pemeriksaan gigi rutin tiap enam bulan sekali untuk mendeteksi masalah kesehatan pada gigi dan mulut sedini mungkin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 17/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan