backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tumor Rahang

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/09/2022

Tumor Rahang

Tumor bisa terbentuk pada beberapa bagian tubuh, seperti tulang rahang, mulut, dan wajah. Penting untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan pada tumor rahang karena penyakit ini dapat mengganggu kemampuan berbicara dan makan pengidapnya. 

Apa itu tumor rahang?

Tumor rahang adalah tumor atau jaringan abnormal yang berkembang pada area sekitar tulang rahang, mulut, maupun wajah.

Pada umumnya, pertumbuhan jaringan ini bersifat jinak. Namun dalam kasus tertentu, tumor dapat berkembang menjadi tumor ganas atau kanker yang mampu merusak jaringan sekitarnya.

Pengobatan penyakit ini bervariasi, bergantung pada jenis dan lokasi tumor, tingkat keparahan, hingga gejala yang Anda alami.

Tumor jinak dan berukuran kecil mungkin tidak perlu pembedahan. Namun, sebagian besar pasien membutuhkan prosedur ini guna memperbaiki fungsi rahang.

Jenis-jenis tumor rahang

jenis tumor rahang

Berdasarkan lokasi tumbuh dan sifatnya, tumor di rahang bisa dibedakan dalam beberapa jenis seperti berikut ini.

1. Ameloblastoma

Pertumbuhan tumor jinak ini biasanya dimulai pada sel-sel yang membentuk lapisan email gigi. Ameloblastoma paling sering terbentuk pada rahang dekat gigi geraham.

2. Kista dentigerous

Salah satu jenis kista gigi ini memengaruhi jaringan yang mengelilingi gigi yang belum tumbuh. Penyakit ini biasanya terjadi di sekitar gigi bungsu, tetapi juga bisa menyerang gigi lain.

3. Keratokista odontogenik

Kista yang tumbuh lambat ini paling sering berkembang pada rahang bawang dekat geraham ketiga. Pengidap sindrom karsinoma sel basal nevoid lebih berisiko mengalami tumor ini.

4. Miksoma odontogenik

Jenis tumor rahang ini tumbuh lambat dan paling sering terjadi pada rahang bawang. Tumor bisa berukuran besar dan agresif bila tidak segera memperoleh pengobatan.

5. Odontoma

Odontoma jarang sekali bergejala, tetapi dapat mengganggu pertumbuhan gigi. Benjolan ini terbentuk dari jaringan gigi yang tumbuh di sekitar gigi maupun rahang.

6. Central giant cell granuloma

Tumor ini biasa berkembang pada rahang bawah bagian depan. Pertumbuhannya bisa sangat cepat, menyebabkan rasa sakit, dan bahkan merusak tulang rahang.

Seberapa umum kasus tumor rahang?

Tumor rahang memengaruhi pria dan wanita dari segala usia. Studi yang diterbitkan Journal of Oral Diagnosis (2017) menemukan jenis tumor yang lebih umum terjadi ialah keratosis odontogenik (32,1%), ameloblastoma (30,6%), dan odontoma (17%). Sementara itu, tumor ganas lebih jarang terjadi, yakni sekitar 4,7% dari semua kasus.

Tanda dan gejala tumor rahang

gejala penyakit gusi

Dalam tahap awal, Anda bisa saja mengenali tumor sebagai gusi bengkak. Sebagian orang bahkan menganggap ini sebagai kondisi biasa yang hilang dengan sendirinya. 

Namun, cepat atau lambat tumor akan bertumbuh besar. Pertumbuhan tumor pada rahang bisa menimbulkan tanda dan gejala, meliputi:

  • pembengkakan atau benjolan pada rahang atau wajah,
  • nyeri dan sakit pada rahang, gusi, atau bagian sekitarnya,
  • sulit membuka mulut, berbicara, dan makan, 
  • sebagian gigi goyang dan tanggal, hingga
  • mati rasa pada mulut dan wajah.

Apakah tumor rahang berbahaya?

Jika Anda curiga mengalami penyakit ini, segera konsultasi dengan dokter. Tubuh tiap orang berbeda sehingga gejala yang muncul tidak selalu sama. 

Bahkan, sering kali pertumbuhan tumor tidak bergejala dan baru diketahui setelah pemeriksaan rontgen gigi dan mulut untuk mendiagnosis kondisi lain.

Dokter yang mengetahui penyakit ini akan merujuk Anda ke dokter ortodonti dan spesialis terkait untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.

Penyebab tumor rahang

Pada umumnya, benjolan pada rahang berasal dari pertumbuhan abnormal pada sel atau jaringan yang terlibat dalam perkembangan gigi (odontogenik).

Jaringan abnormal juga dapat berkembang dari jaringan lain yang menyebar ke rahang (non-odontogenik).

Kasus non-odontogenik biasanya dipengaruhi oleh penyakit, seperti karsinoma sel skuamosa, osteosarkoma, dan sarkoma Ewing. Hal ini lebih berisiko menyebabkan kanker mulut.

Dikutip dari Mayo Clinic, pengidap sindrom karsinoma sel basal nevoid (NBCCS) atau sindrom Gorlin-Goltz juga memiliki peluang lebih tinggi mengalami tumor.

Sindrom ini bisa ditandai dengan perkembangan keratosis odontogenik, karsinoma sel basal, kelainan tulang dan gigi, dan sejumlah kondisi lainnya.

Faktor risiko tumor rahang

apakah tumor rahang berbahaya

Ada beragam faktor yang meningkatkan risiko Anda untuk mengalami penyakit ini, seperti:

  • cedera mulut atau rahang,
  • peradangan dan infeksi pada gigi atau gusi,
  • pola makan yang buruk (misalnya kekurangan protein dan mineral), serta
  • kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Diagnosis tumor rahang

Dokter akan menegakkan diagnosis dengan terlebih dahulu memberikan pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan gejala yang Anda alami.

Pemeriksaan fisik juga dapat dokter lakukan untuk melihat kondisi rahang, gigi, dan mulut Anda.

Untuk mengetahui tingkat keparahan dari masalah kesehatan ini, dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan medis lain berikut ini.

  • Tes pencitraan: pemeriksaan dengan rontgen gigi, CT-scan, atau MRI untuk melihat perkembangan tumor dan tingkat keperahannya.
  • Biopsi: pengambilan sampel jaringan atau sel untuk diuji di laboratorium guna mengetahui apakah tumor bersifat ganas atau tidak.

Apakah tumor rahang bisa sembuh?

operasi bedah mulut

Pengobatan tumor umumnya melibatkan pembedahan, tergantung jenis dan lokasi tumor, tingkat keparahan, hingga gejala yang Anda alami.

Pada kasus kista yang menyebabkan impaksi gigi, dokter dapat mengeluarkan cairan dan mencabut gigi yang terpengaruh.

Sementara pada kasus ameloblastoma dan miksoma yang berukuran besar dan agresif, dokter bedah mulut akan melakukan pengangkatan tumor dan jaringan di sekitarnya.

Dokter juga bisa menambahkan terapi radiasi dan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran tumor.

Sebagian pasien juga perlu menjalani prosedur rekonstruksi rahang, pasang gigi palsu, terapi wicara, dan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi mulut secara keseluruhan.

Hampir semua jenis tumor rahang bisa kambuh kembali setelah pengobatan. Oleh sebab itu, dokter akan menyarankan pasien untuk kontrol secara rutin.

Jika Anda mencurigai gejala penyakit ini, segera konsultasi dengan dokter. Penanganan lebih awal akan membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/09/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan