Keputihan Setelah Menikah

Halo dok, saya sudah menjadi pasutri selama 2 bulan ini. dan 1 bulan kebelakang haid saya memang tidak teratur seperti sebelum menikah. namun 1 bulan terakhir juga saya selalu mengeluarkan keputihan bening dok dan cair kadang seperti air sehingga cd selalu basah. Saya menginisiasi untuk memakai pantyliner dan mengganti sesering mungkin. namun keputihan saya masih tetap basah dan cair dan memiliki bau yang khas tidak seperti keputihan sebelum menikah. dan kadang-kadang juga terasa gatal. mohon solusi untuk pemulihannya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
74
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami kekhawatiran Anda mengenai keputihan yang Anda alami setelah menikah. Mari kita bahas lebih dalam mengenai kondisi ini.:

Keputihan Setelah Menikah

Keputihan adalah hal yang normal bagi banyak wanita, dan bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk perubahan hormonal yang sering terjadi setelah menikah. Dalam beberapa kasus, keputihan yang berwarna bening dan cair bisa disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, yang merangsang serviks untuk memproduksi lebih banyak lendir. Namun, jika keputihan Anda disertai dengan bau yang khas, rasa gatal, atau perubahan warna, ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diperhatikan.

Ciri-Ciri Keputihan Normal dan Tidak Normal

Keputihan yang sehat biasanya berwarna putih, krem, atau bening, dengan tekstur yang tidak terlalu lengket dan tidak berbau. Jika keputihan Anda memiliki bau yang tidak sedap, berwarna kuning kehijauan, atau disertai rasa gatal yang mengganggu, ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi, seperti infeksi jamur atau bakteri.

Penyebab Potensial

  1. Infeksi Jamur: Infeksi jamur, seperti yang disebabkan oleh Candida albicans, dapat menyebabkan keputihan yang kental dan berwarna putih, serta rasa gatal dan bengkak di area vagina.

  2. Infeksi Bakteri: Bakteri vaginosis dapat menyebabkan keputihan berwarna abu-abu atau putih dengan bau amis. Ini sering terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri di vagina.

  3. Perubahan Hormonal: Perubahan kadar hormon, terutama setelah menikah, dapat mempengaruhi jumlah dan jenis keputihan yang Anda alami.

  4. Iritasi: Penggunaan produk kebersihan yang tidak sesuai, seperti sabun atau pantyliner yang mengandung bahan kimia, dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan produksi keputihan.

Langkah yang Dapat Diambil

  1. Konsultasi dengan Dokter: Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab keputihan Anda.

  2. Perhatikan Kebersihan: Pastikan untuk menjaga kebersihan area genital dengan baik. Gunakan produk yang lembut dan hindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras.

  3. Hindari Iritasi: Jika Anda menggunakan pantyliner, pastikan untuk menggantinya secara teratur dan pilih yang tidak mengandung pewangi atau bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi.

  4. Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu menjaga keseimbangan flora vagina dan mendukung kesehatan reproduksi Anda.

Saya harap penjelasan ini membantu Anda memahami kondisi yang Anda alami. Jika ada gejala lain yang muncul atau jika keputihan Anda tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Kesehatan Anda adalah yang terpenting.

6 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan