dok sebelumnya saya berhubungan sex 1 minggu dari situ saya haid,,tapi selesai haid saya mual sama sakit perut itu gejala hamil atau gerd? kebetula
... Lihat Lainnya
Nurkhaliza Manja
2 tahun yang lalu
Haid kembali setelah kemoterapi
Assalamu'alaikum
Saya liza, berumur 25 tahun. Sudah menikah di umur 20 tahun. Blum memiliki keturunan, dan 1 tahun yang lalu saya mengalami penyakit mola hidatidosa(hamil anggur)
Mengalami kuretase 3 kali,Sunction 1,dan kemo suntik sebanyak 60 x.
Setelah semuanya saya jalani alhmdulilah sekarang rahim saya sudah di nyatakan bersih oleh dokter. Tahap akhir harus halangan kembali kalau tidak pengobatan akan d alihkan oleh dokter hormon.
Tiba" setelah 1 tahun selesai kemo saya menstruasi. Tapi menstruasi setelah kemo tidak mengeluarkan darah yg banyak, terasa nyeri, dan kram di bagian perut.
Yg mau saya tanyakan.
Apakah nyeri dan kram perut ini di sebabkan oleh mens, atau efek samping dri kuret dan kemo yg yang jalani sebelumnya.?
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
194
1
1
1 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Hallo Nurkhaliza,
Terima kasih atas pertanyaannya.
Kami memahami kekhawatiran Anda.
Nyeri yang dirasakan bisa saja disebebabkan karena nyeri menstruasi.
Merasa nyeri dan kram perut selama menstruasi adalah hal yang umum terjadi. Kontraksi rahim yang terlalu kuat selama proses peluruhan ini dapat menekan pembuluh darah di dekatnya. Akibatnya, suplai oksigen ke rahim menjadi lebih sedikit. Rendahnya asupan oksigen yang masuk ke rahim inilah yang menjadi penyebab kram, nyeri, atau sakit haid muncul. Bersamaan dengan rahim yang berkontraksi dan meluruh, tubuh juga melepaskan hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah senyawa yang memicu rasa sakit dan peradangan. Sebagian besar wanita merasakan sakit atau nyeri perut saat haid dalam 1 – 2 hari saja karena level hormon prostaglandin sudah menurun.
Jika Anda mengalami keluhan lain yang mengganggu, ada baiknya Anda berkonsultasi kembali dengan dokter spesialis yang sebelumnya menangani, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sekian informasi yang dapat saya berikan, semoga cukup menjawab pertanyaan anda.
Salam, dr. Syifa.