Kenapa ya dok saya telat haid atau gimna dok saya terakhir berhubungan tgl 17 bulan September saya bulan kemarin haid tgl 12 dan skrng belum juga h
... Lihat LainnyaEndometriosis diet
Halo dok, izin bertanya. Untuk diet bagi penderita endometriosis baiknya bagaimana ya? Saya mencoba mencari tapi kebanyakan dari sumber yang di dapatkan tidak bisa dengan mudah ditemukan di indonesia karena source nya dari luar juga. Sebaiknya makanan bagaimana yg bisa kita konsumsi dengan standar sayuran indonesia. Terimakasih dok...
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Berikut ini beberapa kandungan makanan untuk endometriosis yang sangat dianjurkan.
1. Serat -> Dilansir dari Cleveland Clinic, tubuh membuang hormon estrogen bersama dengan tinja. Maka itu, untuk mengurangi hormon estrogen berlebih di dalam tubuh yang berisiko menimbulkan gejala endometriosis, kesehatan sistem pencernaan harus terjaga. Anda bisa mengonsumsi makanan kaya serat untuk membantu melancarkan sistem pencernaan. Makanan tinggi serat juga membantu meringankan perut kembung saat menstruasi. Beberapa makanan tinggi serat yang disarankan bila Anda memiliki endometriosis di antaranya apel, pisang, buah beri, alpukat, brokoli, wortel, bayam, gandum (whole grain), kacang merah, dan jenis kacang-kacangan lainnya.
2. Zat besi -> Endometriosis bisa menyebabkan Anda mengalami perdarahan hebat. Akibatnya, Anda juga bisa kehilangan banyak zat besi. Nah, untuk menggantikan zat besi yang hilang akibat perdarahan, Anda harus mengonsumsi makanan yang kaya kandungan zat besi. Makanan tinggi zat besi yang baik untuk endometriosis adalah daging tanpa lemak, ikan, ayam tanpa kulit, sayuran hijau, aprikot, telur, susu dan produk turunannya, gandum, kacang merah, kacang almond, dan kacang mete.
3. Asam lemak omega-3 -> Sifat antiradang dari asam lemak omega-3 dapat membantu meringankan gejala rasa nyeri dan sakit akibat endometriosis. Ini karena asam lemak memiliki fungsi anti peradangan. Makanan yang kaya akan asam lemak omega di antaranya ikan salmon, ikan tuna, sarden, ikan kod, kerang, minyak biji chia, minyak biji rami, minyak almond, dan lain sebagainya.
4. Antioksidan -> Para peneliti telah menemukan bahwa wanita dengan endometriosis cenderung tidak mendapatkan asupan antioksidan dari makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Cara terbaik untuk meningkatkan antioksidan dalam makanan Anda adalah dengan makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Anda bisa makan makanan tinggi antioksidan, khususnya vitamin A, C, dan E tinggi, meliputi ubi, hati sapi, bayam, wortel, blewah, mangga, buah citrus (seperti jeruk dan lemon), dan lain sebagainya. Untuk memastikan asupan makanan sudah tepat, Anda disarankan berkonsultasi dulu ke dokter atau ahli gizi supaya membantu merancanakan asupan pola makan yang sesuai dengan kondisi endometriosis Anda.
5. Zinc -> Di dalam tubuh, zinc berperan mengatur siklus haid dengan membantu proses ovulasi dan pelepasan sel telur. Saat terjadi proses ovulasi, tubuh akan menghasilkan progesteron sesuai kadar estrogen, sehingga kadar hormon di dalam tubuh bisa seimbang. Makanan sumber zinc paling tinggi yaitu jenis hewani, yang meliputi berikut ini.
- Unggas, seperti ayam atau kalkun.
- Daging merah (tetapi batasi konsumsi maksimal 2 porsi daging rendah lemak seminggu).
- Kerang-kerangan, seperti tiram, kepiting, dan lobster.
Sekian dan Terima Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Untuk diet bagi penderita endometriosis, sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya serat, zat besi, asam lemak omega-3, dan antioksidan. Beberapa makanan yang dianjurkan adalah apel, pisang, buah beri, alpukat, brokoli, wortel, bayam, gandum (whole grain), kacang merah, ikan, ayam tanpa kulit, sayuran hijau, aprikot, telur, susu dan produk turunannya, kacang-kacangan, ikan salmon, ikan tuna, sarden, ikan kod, kerang, minyak biji chia, minyak biji rami, minyak almond, ubi, hati sapi, buah citrus (seperti jeruk dan lemon), dan lain sebagainya. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak trans tinggi dan daging merah berlemak. Namun, untuk memastikan asupan yang tepat, disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi Anda. Semoga bermanfaat!Related content