dok sebelumnya saya berhubungan sex 1 minggu dari situ saya haid,,tapi selesai haid saya mual sama sakit perut itu gejala hamil atau gerd? kebetula
... Lihat LainnyaDok kenapa yaa pas berhubungan dan setelah berhubungan miss v
Dok kenapa yaa pas berhubungan dan setelah berhubungan miss v sakit
1 komentar
Terbaru
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Nyeri pada vagina saat atau setelah berhubungan intim (dyspareunia) bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
1. **Kurangnya Pelumas**
Kekurangan pelumas alami dapat menyebabkan gesekan berlebih sehingga timbul rasa sakit. Ini sering terjadi jika foreplay kurang atau jika tubuh belum cukup terangsang.
2. **Infeksi atau Peradangan**
Infeksi seperti infeksi jamur, bakteri vaginosis, atau infeksi menular seksual (IMS) bisa menyebabkan nyeri. Gejalanya sering disertai keputihan yang tidak normal atau berbau.
3. **Luka atau Iritasi**
Luka kecil atau iritasi di sekitar vagina, misalnya akibat bercukur, celana ketat, atau reaksi terhadap produk kebersihan, bisa membuat berhubungan terasa sakit.
4. **Vaginismus**
Kondisi ini membuat otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar menegang saat berhubungan, sehingga menimbulkan rasa sakit.
5. **Endometriosis atau Kista Ovarium**
Penyakit seperti endometriosis atau adanya kista ovarium bisa menyebabkan nyeri, terutama jika rasa sakit juga dirasakan di perut bagian bawah.
6. **Perubahan Hormon**
Pada ibu menyusui, wanita menopause, atau mereka yang menggunakan kontrasepsi tertentu, kadar estrogen yang rendah bisa menyebabkan vagina menjadi kering dan lebih sensitif.
7. **Trauma atau Bekas Luka**
Bekas luka dari persalinan, operasi, atau tindakan medis sebelumnya juga dapat menjadi penyebab.
### Apa yang Bisa Dilakukan?
- Gunakan **pelumas berbasis air** jika masalahnya adalah kekeringan.
- Hindari produk pembersih kewanitaan yang bisa mengiritasi vagina.
- Lakukan foreplay lebih lama untuk meningkatkan pelumasan alami.
- Jika nyeri menetap, **periksakan diri ke dokter kandungan** untuk pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan penyebabnya.
Bila ada gejala lain seperti pendarahan, keputihan yang tidak biasa, atau demam, segera konsultasikan ke dokter.