Apakah org yg pernah sakit tbc dan sembuh sma dengan org sakit tbc sma hasil rontgen nya
Begini dok saya pernah sakit tbc sepuluh tahun yang lalu,,dulu saya sudah dinyatakan sembuh dengan pengobatan yang sesuai anjuran,yg saya mau tanyakan apakah bisa kambuh lagi tbc nya, dan apakah paru2 yg pernah tbc dan sembuh sama dengan paru2 yang baru terjangkit tbc pada hasil rontgen, trus baru2 ini saya melakukan rontgen dada dan disuruh untuk lanjut tes dahak. Terima kasih mohon penjelasannya Terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Jika Anda pernah mengalami TBC dan telah dinyatakan sembuh setelah menjalani pengobatan yang sesuai, ada kemungkinan kecil untuk mengalami kambuhnya penyakit tersebut. Namun, tidak dapat dijamin bahwa TBC tidak akan kambuh lagi.:Paru-paru yang pernah terkena TBC dan sembuh mungkin memiliki bekas atau lesi yang terlihat pada hasil rontgen dada. Lesi ini merupakan tanda kerusakan jaringan yang terjadi akibat infeksi TBC sebelumnya. Namun, hasil rontgen dada tidak dapat dengan pasti membedakan antara paru-paru yang pernah terkena TBC dan sembuh dengan paru-paru yang baru terjangkit TBC. Oleh karena itu, tes dahak biasanya diperlukan untuk memastikan keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Jika Anda baru-baru ini melakukan rontgen dada dan disarankan untuk melanjutkan tes dahak, itu mungkin dilakukan untuk memeriksa keberadaan bakteri TBC dalam tubuh Anda. Tes dahak akan memberikan informasi lebih lanjut tentang apakah ada infeksi aktif atau tidak.
Penting untuk tetap menjaga kesehatan paru-paru dan sistem kekebalan tubuh Anda dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan zat berbahaya. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kemungkinan kambuhnya TBC atau hasil tes Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut.
Semoga penjelasan ini membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
Related content