Diare pada lansia
Selamat siang dok, saya punya eyang usia 80 tahunan dia diare terus menerus dan keluarnya itublendir, cara mengatasinya bagaimana ya dok?
Terimakasih
Selamat siang dok, saya punya eyang usia 80 tahunan dia diare terus menerus dan keluarnya itublendir, cara mengatasinya bagaimana ya dok?
Terimakasih
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Rohaeni, terima kasih atas pertanyaan anda.
Penyakit ini merupakan infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai dengan darah atau lendir. Kondisi buang air besar dengan tekstur encer dan dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya, ini yang disebut dengan diare. Selain diare, gejala disentri lainnya ditandai dengan muntah, mual, kram perut, serta demam. Penyakit ini adalah penyakit yang umum terjadi di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, misalnya karena keterbatasan air bersih atau tempat dengan pembuangan limbah yang buruk. Terdapat dua jenis penyakit disentri, yaitu disentri yang disebabkan oleh amoeba dan yang disebabkan oleh bakteri shigella. Menurut data WHO, penyebab penyakit disentri karena bakteri shigella adalah yang paling banyak menyerang orang pada umumnya. Hampir 1,1 juta kematian orang di dunia diakibatkan oleh disentri setiap tahunnya. Selain itu, 60 persen adalah balita dan anak-anak. Penyakit disentri ini terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan diri. Mencuci tangan sangat penting untuk kesehatan. Karena tangan menjadi salah satu tempat berkumpulnya berbagai macam bakteri, kuman dan virus yang dapat menjadi penyebab berbagai macam jenis penyakit.
Kemungkinan penyakit yang diderita oleh anak anda adalah disentri.
Gejala umum dari disentri adalah diare (sering kali berdarah), demam, dan kram perut. Mulai dari 1 atau 2 hari setelah terpapar bakteri. Disentri biasanya berlangsung selama 5-7 hari. Jika penyakit ini menyerang lansia dan anak-anak, diare yang terjadi akan menjadi sangat serius dan diperlukan rawat inap. Hal ini terjadi karena adanya penurunan daya tahan tubuh pada lansia dan sistem imun yang sedang menurun pada anak-anak. Akibatnya, tubuh mudah diserang berbagai virus dan bakteri penyakit.
Infeksi bakteri merupakan penyebab utama dari disentri. Infeksi tersebut meliputi spesies bakteri shigella, campylobacter, e coli, dan salmonella. Penyakit ini disebarkan saat seseorang menelan bakteri dari kotoran atau jari yang kotor. Kebiasaan mencuci tangan yang buruk serta mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan kondisi ini. Disentri sering ditemukan di pusat penitipan anak, panti jompo, tempat pengungsian, dan tempat-tempat lain yang terdapat banyak orang dan sanitasi yang buruk sehingga hal ini bisa jadi penyebab disentri pada anak. Faktor lainnya yaitu:
- Tinggal atau bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk. Orang yang tinggal atau bepergian ke negara-negara berkembang lebih mudah terkena infeksi bakteri shigella.
- Hubungan intim melalui anus.
- Infeksi ini paling banyak terjadi pada balita di usia 2-4 tahun.
Disentri bakteri ringan bisa sembuh dalam 3–7 hari dengan istirahat yang cukup dan menjaga asupan cairan tubuh. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan antara lain:
- Mencegah dehidrasi dengan memperbanyak konsumsi cairan, seperti air putih atau minuman isotonik
- Memberikan cairan rehidrasi, seperti oralit, kepada anak setiap kali diare atau muntah
- Mengonsumsi makanan padat dan rendah serat, seperti daging ayam, nasi, atau telur
- Menghindari konsumsi makanan berlemak, produk susu, makanan tinggi serat seperti sayur dan buah, dan makanan pedas selama beberapa hari
- Mengonsumsi obat yang dapat dibeli bebas di apotek seperti, bismuth subsalisilat untuk meredakan kram perut dan diare, serta paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam
Perlu diketahui bahwa obat diare yang memperlambat kerja usus, seperti loperamide, dapat memperparah gejala. Oleh sebab itu, obat ini hanya boleh dikonsumsi jika disarankan oleh dokter. Jika disentri tidak juga membaik dengan terapi mandiri di atas, penanganan oleh dokter sangat diperlukan. Tindakan yang akan dilakukan oleh dokter adalah pemberian antibiotik, seperti:
- Ciprofloxacin, pada pasien disentri bakteri
- Metronidazole, pada pasien disentri ameba
Pada kasus tertentu, dokter dapat meresepkan dua jenis antibiotik untuk memastikan sudah tidak ada ameba penyebab disentri di dalam tubuh. Pada pasien yang mengalami dehidrasi berat, dokter akan memberikan cairan pengganti melalui infus. Cara ini dapat mengembalikan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih cepat dibandingkan melalui minum. Selain itu, infus juga bisa digunakan untuk memberikan obat-obatan pada pasien yang tidak bisa minum obat karena muntah-muntah.
Maka dari itu sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri agar segera ditangani lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih