saya pernah baik dan peduli sama orang tapi orang yang sudah saya kasih baik malah merugikan finansial saya dan saya merasa emosi dan di tipu serta
... Lihat LainnyaPermasalah Keluarga
Selamat sore dok dan rekang rekan sekalian .
mohon bantuan masukka dan saran
Saya menikah pada bulan januari 2025 sampai saat ini berjalan 3 bulan , akhir akhir minggu kemarin ada permasalah di keluarga saya yaitu perekonomian . masalah perekonomian terjadi karena dari diri saya yang masih mempunyai hutang . dan saya sudah terus terang kepada istri saya . sudah 3 hari ini saya sudah tidak serumah dengan istri saya akibat kejadian tersebut . istri saya minta pisah/cerai terhadap saya . dan saya tidak mau terjadi seperti itu . nomor wa saya juga di blokir .
istri saya sudah kecewa berat dan saat ini belum bisa memaafkan atas perbuatan saya yang mempunyai hutang dan saya sadari saya menutupi semuanya dari istri saya . sudah saya pernah bicarakan berdua saya mulai saat ini berubah dan lebih terbuka untuk perihal keuangan . dan itupun istri saya tidak mau menerima saya kembali .
Mohon bantuan saran dan masukkan dok dan rekan rekan sekalian . sebelumnya demikian terimakasih 🙏
2 komentar
Terbaru
Halo Wisnu Dwi, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja.
Menghadapi situasi sulit tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Berikan waktu kepada diri sendiri dan pasangan untuk menenangkan diri masing-masing. Ketika sudah tenang, anda dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Apabila memungkinkan, anda dapat melibatkan pihak ketiga/ keluarga yang dapat menjadi mediator dengan bersikap netral dan bijaksana.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Selanjutnya, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor pernikahan. Konseling dapat membantu Anda berdua untuk berkomunikasi lebih baik dan memahami perasaan masing-masing. Ini juga dapat memberikan ruang yang aman untuk membahas masalah yang ada tanpa saling menyalahkan. Selain itu, buatlah rencana keuangan yang jelas dan realistis. Tunjukkan kepada istri Anda bahwa Anda berkomitmen untuk mengatasi hutang dan memperbaiki situasi keuangan. Anda bisa mulai dengan membuat anggaran dan menetapkan target untuk melunasi hutang. Dengan menunjukkan tindakan nyata, istri Anda mungkin akan lebih terbuka untuk memberi Anda kesempatan kedua. Berikan waktu bagi istri Anda untuk memproses perasaannya. Kecewa dan rasa sakit yang dialaminya tidak akan hilang dalam semalam. Tunjukkan dukungan dan pengertian, dan jangan terburu-buru untuk memaksakan rekonsiliasi. Sementara itu, fokuslah pada perbaikan diri dan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Ingatlah bahwa perubahan memerlukan waktu dan usaha. Jika istri Anda melihat komitmen dan usaha nyata dari Anda, ada kemungkinan dia akan mulai mempertimbangkan untuk memberi Anda kesempatan lagi. Sementara itu, jaga komunikasi tetap terbuka dan bersikap sabar.
Related content