Ruam Merah pada kaki dibagian paha dan betis
Hallo dok , syaa mau bertanya ini kira kira kenapa ya, kulit di kaki paha saya dan nti saya terdapat kaa ruam merah merah begitu tapi gak gatel dok cuma merah merah ajah itu kenapa ya dok kira-kira?
Hallo dok , syaa mau bertanya ini kira kira kenapa ya, kulit di kaki paha saya dan nti saya terdapat kaa ruam merah merah begitu tapi gak gatel dok cuma merah merah ajah itu kenapa ya dok kira-kira?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Kemungkinan keluhan yang anda rasakan karena vaskulitis. Vaskulitis adalah peradangan pada pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan pada dinding pembuluh darah. Perubahan pada pembuluh darah ini dapat mengganggu aliran darah yang normal dan menyebabkan gangguan pada beberapa organ tubuh.
Pembuluh darah adalah saluran yang membawa darah beserta oksigen dan nutrisi di dalamnya ke seluruh tubuh. Jika pembuluh darah mengalami peradangan, dinding pembuluh darah tersebut dapat mengalami perubahan. Perubahan pada pembuluh darah dapat berupa:
- Penebalan dan penyempitan, yang mengakibatkan aliran darah sulit untuk mengalir ke organ atau jaringan tubuh
- Penyumbatan, yang dapat menghambat aliran darah sehingga darah sama sekali tidak bisa mengalir ke organ atau jaringan tubuh
- Penipisan dan peregangan, yang dapat menyebabkan aneurisma (penggembungan pembuluh darah) dan perdarahan hebat ketika aneurisma pecah
Vaskulitis atau yang juga dikenal dengan nama angiitis dan arteritis, terbagi dalam beberapa jenis. Ada jenis vaskulitis yang hanya memengaruhi organ tertentu saja, seperti otak, mata, atau kulit. Namun, ada juga varian vaskulitis yang menyerang banyak organ sekaligus
Vaskulitis dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis berdasarkan ukuran pembuluh darah yang terkena, yaitu:
- Pembuluh darah besar, misalnya pada polimialgia reumatik, giant cell arteritis, dan arteritis Takayasu
- Pembuluh darah sedang, misalnya pada penyakit Buerger, vaskulitis hipersensitif, penyakit Kawasaki, dan poliarteritis nodosa
- Pembuluh darah kecil, misalnya pada penyakit Behcet, sindrom Churg-Strauss, Henoch-Schonlein purpura, poliangiitis mikroskopik, granulomatosis Wegener, cryoglobulinemia
Vaskulitis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah sendiri. Belum diketahui secara pasti mengapa hal tersebut terjadi. Namun, gangguan pada sistem kekebalan tubuh tersebut diduga dapat dipicu oleh beberapa kondisi berikut:
- Penyakit autoimun
- Reaksi alergi terhadap penggunaan obat-obatan tertentu
- Reaksi terhadap infeksi
- Kanker darah, seperti limfoma
Gejala vaskulitis sangat beragam, mulai dari ringan hingga berat. Ringan beratnya gejala tergantung pada seberapa besar kurangnya aliran darah ke jaringan atau organ. Beberapa gejala umum yang dapat dirasakan penderita vaskulitis adalah:
- Badan pegal-pegal
- Demam
- Lelah
- Hilang nafsu makan
- Berat badan menurun
- Sakit kepala
- Keringat berlebih pada malam hari
- Ruam
- Pembengkakan
- Mati rasa atau kebas
Metode pengobatan vaskulitis tergantung pada jenis vaskulitis, organ yang terkena, penyebab yang mendasarinya, serta tingkat keparahannya. Tujuan pengobatannya adalah untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
1.Obat-obatan --> Untuk mengurangi peradangan, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid, seperti prednisone atau methylprednisolone. Perlu diketahui bahwa penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping, seperti diabetes dan osteoporosis. Oleh karena itu, pasien yang mengonsumsi obat ini harus kontrol secara rutin ke dokter. Selain kortikosteroid, dokter juga dapat memberikan obat imunosupresan, seperti cyclophosphamide atau azathioprine. Obat imunosupresan bisa menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan dan merusak pembuluh darah. Pada beberapa pasien dengan kondisi tertentu, misalnya yang tidak dapat mengonsumsi imunosupresan, dokter dapat memberikan terapi biologis dengan rituximab.
2. Operasi --> Pada beberapa kasus, vaskulitis dapat menyebabkan aneurisma atau penggembungan pembuluh darah. Vaskulitis juga bisa membuat arteri menyempit sehingga menghambat aliran darah. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter akan melakukan operasi untuk mencegah pecahnya pembuluh darah karena aneurisma dan melancarkan aliran darah yang tersumbat
Namun ada baiknya anda berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Sekian dan terima kasih