Penyakit kulit
Timbul bintik-bintik di kulit tidak berair sesekali gatal-gatal dan sudah menyebar sudah hampir setahun
Timbul bintik-bintik di kulit tidak berair sesekali gatal-gatal dan sudah menyebar sudah hampir setahun
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Dermatographia adalah kondisi yang membuat kulit menonjol dan memerah setiap kali Anda menggaruknya secara ringan. Tonjolan dan kemerahan ini mengikuti arah garis garukan Anda. Kondisi yang juga disebut dermatographic urticaria ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dalam waktu 30 menit. Meski tidak berbahaya, Anda sebaiknya memeriksakan kondisi ini ke klinik atau rumah sakit bila sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bukanlah penyakit kulit menular sehingga tidak apa-apa jika bersentuhan dengan orang yang mengalami demografisme.
Berikut beberapa gejala dermografisme yang bisa Anda amati.
- Kemerahan.
- Kulit menonjol di sepanjang goresan.
- Bisa diikuti oleh rasa gatal.
- Kondisi semakin parah pada sore atau malam dan bisa mengganggu tidur.
- Goresan terasa panas dan lembut.
- Muncul ruam mirip biduran setelah gesekan di kulit.
Umumnya, gejala bisa muncul dalam waktu beberapa menit setelah kulit tergores dan akan hilang dalam waktu 30 menit. Meski demikian, gejala penyakit kulit dermatographia juga bisa muncul 30 menit setelah adanya gesekan. Selama 3 – 6 jam kemudian, gejala bisa timbul dan hilang. Kondisi ini bisa terjadi hingga 48 jam.
Hingga saat ini, penyebab dermografisme belum diketahui secara pasti. Meski begitu, para ahli menduga bahwa kondisi ini dipicu oleh:
- infeksi,
- masalah emosional,
- obat penisilin,
- garukan atau gesekan yang cukup intens,
- alergi,
- olahraga, dan
- suhu ekstrem panas atau dingin
Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat Anda lebih rentan mengalami dermatographic urticaria, yaitu:
- remaja atau berusia sekitar 20 tahun,
- berkulit kering,
- pasien dermatitis,
- memiliki anggota keluarga dengan dermografisme
Meski begitu, bila kondisi sudah semakin parah atau mengganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan obat-obatan berikut.
1. Obat antihistamin --> Obat antihistamin bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat kimia bernama histamin. Histamin berperan penting untuk mengenali benda-benda asing yang bisa membahayakan tubuh. Meski begitu, orang dengan dermatografia cenderung lebih sensitif sehingga tubuh melepaskan histamin meskipun hanya terkena gesekan di kulit. Akibatnya, senyawa ini menyebabkan kulit bengkak, menonjol, dan gatal tak kunjung sembuh. Beberapa jenis antihistamin yang mungkin diberikan dokter, yaitu:
- cetirizine,
- loratadine,
- diphenhydramine, dan
- fexofenadine.
2. Omalizumab --> Omalizumab adalah obat untuk mencegah antibodi tidak menempel di sel kekebalan tubuh. Pada dasarnya, antibodi penting untuk memperkuat imun. Sayangnya, reaksi berlebihan justru membuat tubuh menjadi sensitif sehingga timbul dermatografia.
3. Terapi cahaya --> Terapi cahaya cukup efektif mengobai dermografisme. Dokter nantinya memberikan cahaya dengan jenis narrowband UVB therapy atau penyinaran sinar ultraviolet B. Pemberian terapi ini dilakukan bila dermatographic urticaria sudah parah dan tidak bisa diatasi dengan antihistamin. Meski begitu, ada kemungkinan kambuh dalam dua hingga tiga bulan setelah terapi ini.
4. Suplemen vitamin C --> Dokter juga mungkin memberikan suplemen vitamin C dengan dosis sebanyak 1.000 mg untuk menurunkan kadar histamin. Oleh karena itu, vitamin ini membantu mencegah reaksi yang timbul pada dermografisme
Apabila ada keluhan lebiih lanjut, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.
Sekian dan terima kasih