Muka beruntusan

Hai Sobat Sehat,

Terimakasih atas pertanyaannya.

Jerawat atau beruntusan pada wajah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab beruntusan pada wajah:

Jerawat Biasa:

• Jerawat adalah kondisi umum di mana folikel rambut atau pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Ini dapat menyebabkan munculnya komedo, papula, pustula, atau nodul.

Jerawat Hormonal:

• Perubahan hormonal, terutama selama masa pubertas atau siklus menstruasi, dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak kulit dan munculnya jerawat.

Perawatan Kulit yang Tidak Tepat:

• Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan jenis kulit atau yang mengandung bahan iritan dapat menyebabkan beruntusan.

Kosmetika Berminyak:

• Beberapa kosmetika atau produk perawatan kulit yang berbasis minyak dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Pola Makan:

• Pola makan yang tinggi lemak atau makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat berkontribusi pada munculnya jerawat.

Stres:

• Stres dapat mempengaruhi produksi hormon dan meningkatkan risiko jerawat.

Genetika:

• Faktor genetika dapat memainkan peran dalam kecenderungan seseorang mengalami jerawat.

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, dan apa yang berfungsi untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk orang lain. Untuk mengatasi beruntusan pada wajah, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

• Gunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
• Hindari memencet atau menggaruk jerawat, karena ini dapat memperburuk kondisi.
• Bersihkan wajah secara teratur dan hindari penggunaan produk yang dapat menyumbat pori-pori.
• Perhatikan pola makan dan pastikan asupan nutrisi yang seimbang.
• Jika masalah berlanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi.

Jika beruntusan pada wajah Anda menjadi semakin parah atau disertai dengan gejala lain seperti peradangan, nyeri, atau infeksi, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin ya.

Semoga membantu.

Salam, dr. Syifa