🔥 Diskusi Menarik

ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar

ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar kucing di bagian dalam, lalu selama beberapa hari menjadi gatal, suka keluar air, bernanah, lalu saya berikan obat dok lalu sembuh tetapi tidak lama seperti itu lagi dok bagaimana cara mengatasinya? dan apa gejalanya?

ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakarini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar
ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakarini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar
ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakarini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar
ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakarini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar
ini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakarini berawal dari saya main kucing lalu kuku saya tercakar

+ 4

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
1

1 komentar

Halo Maureen, terima kasih atas pertanyaan anda.


pertolongan pertama bila digigit oleh kucing atau luka tergores gigi kucing maka sebaiknya :

1. Cari tahu riwayat infeksi kucing -> Seperti yang telah dijelaskan, digigit kucing bisa membuat Anda berisiko terkena beberapa penyakit infeksi, termasuk rabies. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kelumpuhan sistem saraf. Oleh karena itu, cobalah untuk mencari tahu siapa pemilik kucing yang menggigit Anda untuk menanyakan riwayat vaksinasi kucing tersebut. Jika anjing sudah melakukan vaksinasi rabies, Anda terhindar dari bahaya penyakit ini. Namun, jika yang menggigit adalah kucing liar tanpa pemilik, perhatikanlah tanda-tanda penyakit rabies pada kucing. Rabies biasanya membuat anjing menjadi lebih ganas, gelisah, dan mengeluarkan air liur berbuih.Segera periksakan diri ke dokter jika terdapat indikasi anjing tersebut terinfeksi virus penyebab rabies.

2. Periksakan diri ke dokter -> Gigitan kucing biasanya memang tidak menyebabkan luka yang membutuhkan jahitan. Namun, luka bisa bertambah parah jika dibiarkan sekalipun Anda telah membalut dan merawat luka. Hal ini karena gigitan kucing yang cukup dalam bisa menyebabkan infeksi bakteri atau virus. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memantau kondisi luka dan segera memberikan penanganan bila ada indikasi terjadinya infeksi akibat gigitan kucing. Berdasarkan buku Wound Home Skills Kit, berikut ini merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya infeksi pada luka gigitan kucing.

- Luka terasa lebih sakit dari pertama kali.

- Luka jadi merah dan bengkak di sekitar gigitan.

- Keluar cairan atau nanah dari luka gigitan.

- Mengalami demam dengan suhu 38° Celcius atau lebih dan kondisi tubuh menggigil.

Jika mengalami beberapa gejala di atas, segera periksakan kondisi luka gigitan ke dokter. Dalam penanganan medis, dokter akan memberikan perawatan melalui antibiotik. Namun, jika diketahui anjing tersebut Anda terinfeksi rabies, dokter akan memberikan suntikan vaksin rabies. Sebaiknya, Anda juga menyampaikan tentang riwayat vaksin tetanus pada dokter. Apabila sudah lebih dari 5 tahun, dokter mungkin perlu memberikan suntikan tetanus.

3. selalu jaga kebersihan diri dan badan

4. segera lakukan vaksinasi rabies bila terindikasi bahwa hewan yang mengigit mempunyai kemungkinan untuk terkena rabies.


Pemberian vaksin rabies dapat diberikan pada orang walaupun tidak tergigit oleh hewan yang terinfeksi rabies. Namun akan menjadi kebutuhan yang urgent bila seorang pasien digigit oleh hewan yang terinfeksi rabies tersebut. Untuk itu, vaksin rabies perlu diberikan sesegera mungkin ketika seseorang terkena gigitan hewan yang menderita rabies. Terdapat dua jenis vaksin anti rabies, yaitu:

1. Vaksin Anti Rabies (VAR) -> Vaksin anti-rabies (VAR) dapat bekerja dengan cara merangsang sistem daya tahan tubuh untuk membentuk imunitas terhadap virus rabies. Terdapat dua macam vaksin, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) yaitu vaksinasi pencegahan sebelum paparan virus rabies dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP) atau vaksinasi untuk menghentikan menyebarnya rabies setelah paparan virus. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia, ketika seseorang telah mendapatkan PrPP dan terkena rabies, ia masih tetap membutuhkan PEP.

2. Serum Anti Rabies (SAR) -> Berbeda dengan VAR, serum anti rabies ini diberikan untuk menetralisir toksin rabies yang ada di dalam tubuh setelah seseorang digigit, dicakar, atau berisiko terkena infeksi rabies dari hewan. SAR umumnya hanya disuntikkan sebanyak satu kali di sekitar luka bekas gigitan atau cakaran.


Pemberian dosis pertama, harus diberikan sesegera mungkin setelah kamu terpapar virus rabies dari hewan. Kemudian, dosis tambahan harus diberikan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah vaksinasi pertama. Bila sebelumnya telah memeroleh vaksinasi rabies, maka kamu hanya perlu mendapatkan 2 dosis vaksin rabies setelah terpapar. Untuk orang dewasa, vaksin rabies harus disuntikkan di area lengan. Sedangkan pada anak-anak, mereka bisa mendapatkannya di area paha.


Untuk kasus anda bila dosis kedua sudah lebih dari 13 hari maka tidak perlu mengulang dosis pertama. Dosis kedua tetap dapat diberikan, tetapi tidak perlu disertai dengan pemberian dosis Immunoglobulin Rabies (HRIG). Hal ini karena pembentukan antibodi terhadap virus rabies sudah mulai terjadi setelah pemberian dosis pertama. Pemberian dosis kedua akan membantu memperkuat pembentukan antibodi tersebuut. Namun perlu diperhatikan bahwa pemberian dosis kedua yang terlambat dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.


Sekian dan terima kasih

2 minggu yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.