🔥 Diskusi Menarik

Cacar

Berapa hari biasa cacar yg di alami bayi? Bagaimana cara agar cepat kering cacarnya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Cacar air (chickenpox) adalah penyakit kulit akibat infeksi virus yang menyebabkan timbulnya lenting gatal berisi cairan pada seluruh tubuh dan wajah. Infeksi juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut. Virus biasanya menyerang di masa anak-anak. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan seseorang baru terkena penyakit ini di usia dewasa. Terlebih lagi, cacar air yang terjadi pada orang dewasa bisa saja menimbulkan gejala dan komplikasi yang serius, terutama bila mereka belum pernah mengalami cacar air sebelumnya. Setelah sembuh dari cacar air, virus penyebabnya dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi inaktif. Sewaktu-waktu, virus ini dapat kembali terbangun untuk menginfeksi dan memicu penyakit cacar api (cacar ular) yang disebut dengan herpes zoster. Herpes zoster bisa mengakibatkan komplikasi cacar yang berat.


Sebenarnya, kemunculan gejala cacar air yang dialami oleh setiap orang dapat berbeda-beda. Namun, biasanya gejala pertama yang akan dirasakan adalah kelelahan dan rasa tak nyaman pada tubuh selama satu sampai dua hari. Kemudian, ruam gatal mulai timbul pada tubuh, wajah, kulit kepala, dan di bawah ketiak. Terkadang ruam juga muncul di dalam mulut. Nantinya ruam akan berubah menjadi lenting atau bintik-bintik gatal berisi cairan yang dapat melepuh dan mengering, membentuk keropeng dalam 5-10 hari. Dilansir dari Mayo Clinic, lenting yang muncul bervariasi, bisa hanya dalam jumlah yang sedikit, bisa juga dalam jumlah yang banyak mencapai 500. Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama penyakit setelah ruam muncul, yaitu :

- Muncunya benjolan merah muda atau merah (papula) selama beberapa hari.

- Munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terbentuk sekitar satu hari sebelum pecah.

- Timbul kerak dan keropeng menutupi lepuhan yang rusak.


Selain itu, konsultasikan kembali ke dokter jika Anda atau anak mengalami berbagai gejala seperti:

- Ruam yang menyebar ke salah satu atau kedua mata.

- Ruam menjadi lebih sensitif jika disentuh dan terasa panas. Hal ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri.

- Pusing, linglung, denyut jantung cepat, sesak napas, leher kaku, gemetar hingga demam lebih dari 39,4°C.

- Memiliki riwayat keluarga dengan sistem imun yang lemah.


dalam pengobatan cacar sebaiknya anda menggunakan obat yang sudah terbukti khasiatnya secara medis, antara lain :

1. Obat antivirus -> Cacar air disebabkan oleh infeksi virus. Maka, antibiotik tidak efektif digunakan untuk mengatasi cacar air. Dokter akan meresepkan antivirus seperti acyclovir. Acyclovir bekerja lebih efektif jika diberikan dalam 24–48 jam sejak munculnya ruam pada kulit. Obat cacar air ini tersedia dalam bentuk tablet, salep, dan cairan infus (intravenous). Tablet acyclovir perlu diminum lima kali sehari dengan jarak kira-kira empat jam selama tujuh hari. Pada kasus gejala cacar air yang parah dan untuk kondisi imunitas yang lemah, acyclovir lebih efektif diberikan melalui infus. Sementara itu, obat cacar air berupa salep acyclovir lebih umum digunakan untuk mengatasi gejala penyakit herpes oral dan genital.

2. Obat imunoglobulin -> Obat imunoglobulin diperuntukkan bagi pasien cacar air yang memiliki sistem imun yang lemah. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh sehingga bisa melawan infeksi virus cacar air. Obat ini biasanya dimasukkan melalui infus. Sama seperti antivirus, obat imunoglobulin perlu diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam merah pertama muncul.

3. Obat pereda nyeri -> Selain kulit melenting dan rasa gatal, infeksi virus cacar air bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan demam. Obat pereda rasa nyeri non-aspirin seperti acetaminophen (parasetamol) dapat digunakan untuk mengatasi gejala awal cacar air ini. Parasetamol merupakan obat cacar air di apotik yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Dokter juga kadang meresepkannya, terutama jika demam terus berlangsung lebih dari empat hari dengan suhu di atas 38,8°C. Parasetamol cukup aman digunakan oleh setiap orang, termasuk ibu hamil dan bayi berusia 2 bulan ke atas. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

4. Losion calamine -> Untuk mengurangi rasa gatal, Anda juga bisa mengoleskan losion calamine. Losion calamine merupakan jenis obat oles nonresep di apotek. Kandungan seng dioksida atau seng karbonat pada losion calamine bisa meredakan rasa gatal dan menenangkan peradangan di kulit. Namun, losion calamine tidak bisa menjadi obat cacar air yang utama, melainkan hanya sebagai pengobatan pendamping. Berhati-hatilah saat menggunakan obat ini. Untuk hasil yang maksimal, ikuti aturan pemakaian yang dianjurkan dokter atau yang disertakan pada kemasan obat.

5. Obat antihistamin -> Antihistamin seperti diphenhydramine merupakan obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi gejala pada alergi atau asma. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini ketika Anda benar-benar terganggu oleh rasa gatal dan bahkan hingga kesulitan untuk tidur. Antihistamin untuk cacar air biasanya berbentuk obat oral seperti pil. Sebagian besar obat antihistamin generasi awal, termasuk diphenhydramine, memiliki efek samping yang bisa menimbulkan kantuk dan tubuh yang lemas. Oleh sebab itu, antihistamin sebaiknya diminum pada malam hari saja.


Biasanya cacar air akan hilang sepenuhnya dengan bintik-bintik berisi airnya kurang lebih 1 bulan dan sebaiknya jangan terkena AC karena virusnya akan menyebar ke orang lain dengan mudah. Namun apabila dengan pengobatan di atas tidak membaik maka anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.


Tidak ada pantangan makanan atau minuman untuk orang yang terkena cacar air karena justru harus makan dan minum yang banyak agar tubuh terhidrasi dengan baik sehingga susu sangat diperbolehkan.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Maaf, saya adalah AI dan bukan seorang dokter. Namun, saya dapat memberikan informasi umum tentang cacar air pada bayi.

Cacar air biasanya berlangsung selama 7-10 hari pada bayi. Selama periode ini, bayi akan mengalami demam, ruam berupa bintik-bintik merah yang berubah menjadi lepuhan berisi cairan, dan mungkin juga mengalami gatal.

Untuk membantu cacar air bayi cepat kering, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  1. Jaga kebersihan kulit bayi: Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun lembut. Hindari menggosok atau menggaruk ruam, karena hal ini dapat menyebabkan infeksi atau bekas luka.

  2. Gunakan losion atau krim: Oleskan losion atau krim yang mengandung bahan seperti calamine untuk membantu meredakan gatal dan mengeringkan cacar.

  3. Hindari menggaruk: Ajari bayi untuk tidak menggaruk ruam, karena hal ini dapat memperburuk kondisi dan meninggalkan bekas luka.

  4. Jaga kebersihan lingkungan: Pastikan lingkungan bayi tetap bersih dan bebas dari kuman. Cuci pakaian, handuk, dan linen tempat tidur bayi secara teratur.

  5. Berikan perawatan yang tepat: Jika ruam bayi terinfeksi atau mengalami komplikasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap bayi dapat memiliki respons yang berbeda terhadap cacar air. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau tenaga medis yang berkompeten.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.