๐ฅ Diskusi Menarik
Permisi dok mau nanya jadi saya melakukan hubungan intim dengan pasangan saya tanggal 13 bulan ini dok,saya tidak sampai keluar dok,apakah besar ke
... Lihat Lainnya
Dok saya ingin bertanya
Jika kepala mr.p pas dengan ms.v, lalu bergesekan kedepan dan kebelakang hanya wanitanya yang gerak, wani
... Lihat LainnyaDok saya mau bertanya, melakukan petting tanpa busana dan hanya menggesek geseknya diluar tetapi pria mengeluarkan Pra ejakulasi hanya sedikit tida
... Lihat Lainnyaingin bertanya dok, saya petting dibulan april kemarin. tanpa make apa apa, beberapa menit dan tidak ejakulasi. setelah itu saya ejakulasi karna BJ
... Lihat Lainnyadok saya ingin bertanya jika saat cowo menggunakan celana dan cd dan si wanita menggunakan celana dan cd juga lalu mr.p dan ms.v bergesekan saat me
... Lihat LainnyaDok mau tanya kalau seperma encer apakah sulit untuk istri hamil๐๐๐
2 komentar
Terbaru
Iklan
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo nyudian586-ToC, terima kasih atas pertanyaan nya.
Sulit punya anak bisa terjadi karena 3 faktor utama, yakni intensitas hubungan seks yang tidak teratur, gangguan kesuburan pada sang pria, atau juga wanita. Untuk menilai kesuburan seorang pria, melihat warna dan konsistensi cairan ejakulasi secara kasat mata saja tidaklah cukup. Idealnya, Anda perlu menjalani pemeriksaan langsung ke dokter atau dokter andrologi. Oleh dokter, Anda akan diwawancara secara mendalam, diperiksa kondisi fisiknya secara menyeluruh, lantas juga dianjurkan menjalani pemeriksaan penunjang, seperti analisis sperma, pemeriksaan hormon, pemeriksaan darah, USG, dan sebagainya. Pada analisis sperma, tidak hanya warna dan konsistensi cairan ejakulasi Anda yang akan dievaluasi, namun juga volumenya, pH-nya, kualitas dan kuantitas sel sperma di dalamnya, dan sebagainya.
Cairan ejakulasi yang bening dan encer tidak selalu menandakan kesuburan Anda terganggu. Bisa saja hal ini wajar terjadi jika Anda habis berhubungan seks atau masturbasi berlebihan sebelumnya. Meski memang, bisa jadi juga kondisi ini menandakan Anda mengalami gangguan kesehatan, misalnya gangguan prostat, gangguan hormon, ejakulasi retrograde, dan sebagainya. Selain beragam penyakit ini, gangguan kesuburan pada pria bisa pula terjadi karena kelainan kelenjar tiroid, diabetes, varikokel, stres, efek samping pengobatan, penuaan, dan sebagainya.
Menyikapi kondisi Anda, selain memeriksakan diri ke dokter, kami sarankan Anda juga mengajak pasangan Anda untuk memeriksakan kesuburannya ke dokter kandungan. Dengan cara ini, selain kesuburan Anda berdua bisa dievaluasi, dokter pun bisa mengarahkan pada Anda berdua program kehamilan yang tepat.
Sementara ini, agar kesuburan meningkat dan lekas hamil, Anda dan pasangan sebaiknya:
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan detail.Seperma encer atau air mani yang lebih cair dari biasanya bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesulitan istri untuk hamil. Kualitas sperma yang baik melibatkan beberapa faktor, termasuk jumlah sperma, bentuk sperma, dan gerakan sperma. Gangguan atau kelainan pada sperma dapat mempengaruhi kesuburan pria dan meningkatkan risiko kemandulan.
Namun, penting untuk diingat bahwa hanya diperlukan satu sel sperma yang sehat untuk membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan. Jadi, meskipun sperma encer, masih ada peluang untuk istri hamil.
Jika Anda mengalami kekhawatiran tentang kualitas sperma Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis reproduksi atau andrologi. Mereka dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi Anda.
Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas sperma, seperti menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok, menghindari alkohol dalam jumlah berlebihan, dan mengelola stres. Tetapi ingatlah bahwa setiap individu berbeda, dan hasilnya mungkin bervariasi.
Jika Anda memiliki kekhawatiran lebih lanjut atau pertanyaan lain, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang kompeten dalam bidang ini.
Related content