🔥 Diskusi Menarik
Hallo dok, saya mau bertanya tgl 23 juli saya haid dan berlangsung 2 hari saja, setelah itu tggl 27 bulan juli saya berhubungan intim buang dalam,
... Lihat LainnyaSebelum mis p di masukin ke mis v cairan prekum di usap dulu dan yang saya khawatirkan di dalam cairan prekum keluar lagi dia masukinya hanya sekit
... Lihat Lainnyasaya haid tgl 16 agustus dan bersih tgl 23. kemudian saya hb(tdk keluar di dalam)di tgl 29 jam 09.30 selang 1 jam saya minum postinor2 2 kapsul sek
... Lihat LainnyaDok bulan juni tanggal 24 juni saya petting dengan pasangan saya cuman menggesekan aja cewe saya masih menggunakan cd sedangkan saya tidak,di tangg
... Lihat Lainnyahalo dokter selamat pagi, semoga sehat selalu.
mohon maaf sebelumnya dokter izin untuk bertanya terkait obgyn, bilamana telah mela
... Lihat Lainnya
Iklan
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Perubahan frekuensi berhubungan intim bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik fisik maupun emosional. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
1. **Kelelahan atau Stres**: Aktivitas sehari-hari yang padat, kelelahan, atau stres bisa menurunkan dorongan seksual dan energi.
2. **Perubahan Kesehatan**: Kondisi kesehatan, baik fisik maupun mental, bisa mempengaruhi gairah dan kemampuan untuk berhubungan intim.
3. **Perubahan Hormonal**: Faktor hormonal, terutama pada wanita, bisa menyebabkan perubahan dalam dorongan seksual. Misalnya, siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.
4. **Hubungan Emosional**: Perubahan dalam hubungan emosional atau komunikasi dengan pasangan juga dapat mempengaruhi frekuensi dan kualitas hubungan intim.
5. **Rutinitas dan Kebosanan**: Jika hubungan intim menjadi terlalu rutin atau monoton, minat dan frekuensi mungkin berkurang.
Jika penurunan frekuensi ini membuat Anda atau pasangan tidak nyaman, mungkin bisa bicarakan bersama untuk mencari solusinya atau berkonsultasi dengan dokter atau konselor pernikahan.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan konteks yang Anda berikan, saya tidak melihat hubungan antara pertanyaan Anda tentang hubungan intim dokter dengan keluarganya dan pertanyaan tentang jumlah ejakulasi dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih spesifik tentang salah satu topik tersebut, silakan sampaikan agar saya dapat memberikan jawaban yang sesuai. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin diajukan?Related content