Hay dok

Umur kehamilan berapa ya kemungkinan harus di induksi dan ada berapa induksi dengan ciri* nya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3

3 komentar

Hallo Sarif, terima kasih atas pertanyaan nya.

Biasanya induksi persalinan bisa dilakukan saat kehamilan melebihi usia 42 minggu dan cairan ketuban mulai berkurang. Pada kondisi ini, jika bayi tidak segera dilahirkan, berbagai risiko gangguan pada janin dapat terjadi, mulai dari gawat janin hingga kematian.

Induksi persalinan dilakukan demi keselamatan ibu dan janin.

Terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan dilakukannya induksi persalinan, antara lain:

  • Kontraksi belum terasa meski air ketuban telah pecah
  • Usia kandungan telah melewati waktu perkiraan persalinan
  • Kehamilan berisiko tinggi



1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Induksi seperti apa ya aman untuk janin dan ibunya

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Mohon maaf, tetapi pertanyaan Anda tidak cukup jelas. Apakah Anda ingin mengetahui kapan biasanya induksi persalinan dilakukan dan apa ciri-cirinya? Jika demikian, berikut adalah beberapa informasi umum:

Induksi persalinan biasanya dilakukan jika ada indikasi medis atau jika kehamilan melewati usia kehamilan 41-42 minggu. Beberapa alasan umum untuk melakukan induksi persalinan antara lain:

  1. Kehamilan melebihi usia kehamilan normal: Jika kehamilan melewati 41-42 minggu, dokter mungkin akan merekomendasikan induksi persalinan untuk mengurangi risiko komplikasi pada ibu dan bayi.

  2. Ketuban pecah tanpa adanya kontraksi: Jika ketuban pecah tetapi kontraksi tidak dimulai dalam waktu yang wajar, induksi persalinan mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko infeksi pada ibu dan bayi.

  3. Pertumbuhan janin terhambat: Jika pertumbuhan janin terhambat atau ada indikasi bahwa janin tidak mendapatkan cukup nutrisi atau oksigen, dokter mungkin akan merekomendasikan induksi persalinan.

  4. Komplikasi medis pada ibu atau bayi: Jika ibu atau bayi mengalami kondisi medis yang memerlukan persalinan segera, seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol atau masalah plasenta, induksi persalinan dapat dilakukan.

Ciri-ciri induksi persalinan dapat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan. Beberapa metode umum yang digunakan untuk menginduksi persalinan antara lain:

  1. Pemberian hormon oksitosin: Hormon oksitosin dapat diberikan melalui infus untuk merangsang kontraksi rahim.

  2. Pemasangan prostaglandin: Prostaglandin dapat diberikan melalui vagina untuk membantu mematangkan serviks dan memicu kontraksi.

  3. Pemecahan ketuban: Jika ketuban belum pecah, dokter dapat memecahnya secara manual untuk merangsang persalinan.

  4. Stimulasi elektrik: Stimulasi elektrik ringan dapat digunakan untuk merangsang kontraksi rahim.

Pilihan metode induksi persalinan akan ditentukan oleh kondisi kesehatan ibu dan bayi, serta penilaian dokter terhadap kesiapan serviks untuk melahirkan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap kasus dapat berbeda, dan keputusan untuk melakukan induksi persalinan harus dibuat berdasarkan penilaian medis yang teliti. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin informasi yang lebih spesifik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan