Halo dok

Hallo Reni, terima kasih atas pertanyaan nya.

beberapa kemungkinan berdasarkan kondisi yang kamu sampaikan:

1. Bekas operasi kista atau abses Bartholin (vulva/virtabatolin):

Jika kamu punya riwayat operasi kelenjar Bartholin (virtabatolin), jaringan bekas operasi bisa menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah, terutama saat:

• Berhubungan intim (gesekan bisa memicu iritasi)
• Ada perubahan hormonal (misalnya menjelang haid atau awal kehamilan)

2. Kemungkinan penyebab bercak darah coklat setelah berhubungan intim:

• Iritasi pada jaringan bekas operasi: sangat mungkin, apalagi jika baru sembuh beberapa bulan terakhir.
• Servisitis (radang leher rahim) ringan atau vagina kering, bisa juga jadi penyebab.
• Implantasi embrio (jika kamu sedang dalam masa subur dan terjadi pembuahan), yang bisa muncul sebagai bercak kecoklatan sekitar 6–12 hari setelah ovulasi.
• Sisa darah haid lama yang keluar karena kontraksi ringan saat berhubungan.

3. Tentang keputihan malam harinya:

Keputihan yang muncul setelah bercak bisa:

• Normal (respons alami tubuh)
• Hormon meningkat (terkait siklus atau awal kehamilan)
• Tidak selalu berarti hamil, apalagi jika tidak disertai gejala lain seperti mual, payudara nyeri, suhu tubuh naik, dsb.

Apakah itu tanda kehamilan?

• Belum bisa dipastikan. Bercak coklat dan keputihan setelah berhubungan tidak selalu berarti hamil, tapi juga tidak menutup kemungkinan hamil, terutama kalau kamu berhubungan saat masa subur.
• Jika kamu sedang program hamil atau tidak pakai KB, dan ini terjadi sekitar 1 minggu sebelum haid berikutnya, bisa jadi bercak implantasi.

Saran yang bisa kamu lakukan:

1. Amati siklus haid kamu: Kalau haid tidak datang dalam 7–10 hari ke depan, lakukan tes kehamilan (testpack) di pagi hari.
2. Pantau keputihan: Jika berwarna kuning, kehijauan, berbau, atau gatal → bisa infeksi, sebaiknya periksa ke dokter.
3. Jika bercaknya sering muncul setiap kali berhubungan, apalagi ada riwayat operasi, periksa ke dokter untuk evaluasi leher rahim dan jaringan bekas operasi.