Gumpalan putih kental dalamnya merah setelah keguguran 1 bulan yg lalu
Dok saya sudah keguguran 1 bulan yg lalu usia janin 3 bln . Setelah itu saya hanya mens 1 hari dan 2 minggu kemudian keluar gumpalan putih kental dalamnya merah kenal apakah itu karena belum bersih lalu keluar . Atau apa yang keluar itu dok. Perlu diobati tidak
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Setelah keguguran 1 bulan yang lalu, kondisi seperti yang Anda ceritakan bisa disebabkan oleh beberapa hal, dan penting untuk memisahkan mana yang normal dan mana yang mengarah ke masalah yang harus segera diobati.
1. **Mens hanya 1 hari** setelah keguguran bisa saja bukan menstruasi normal, melainkan *sisa perdarahan nifas* atau *sisa jaringan* yang keluar sedikit.
2. **2 minggu kemudian keluar gumpalan putih kental berisi merah** — ini bisa mengarah ke beberapa kemungkinan:
* **Sisa jaringan kehamilan (retained product of conception)** → warnanya bisa putih keabu dengan bercak merah karena ada jaringan plasenta/selaput ketuban yang belum keluar tuntas.
* **Keputihan kental bercampur darah** karena infeksi di rahim (*endometritis*) — biasanya disertai bau tidak sedap, nyeri perut bawah, atau demam.
* **Sisa darah menstruasi yang terperangkap** lalu keluar bercampur lendir dari serviks.
**Tanda yang perlu diwaspadai dan segera periksa ke dokter/USG**:
* Perdarahan yang kembali banyak atau berulang.
* Bau darah/lendir menyengat.
* Nyeri perut bawah terus-menerus atau bertambah parah.
* Demam atau badan terasa meriang.
* Keluar gumpalan jaringan berulang kali.
**Kenapa ini penting diperiksa:**
Kalau memang ada sisa jaringan kehamilan, dibiarkan terlalu lama bisa menimbulkan infeksi rahim, perdarahan berkepanjangan, bahkan mengganggu kesuburan di kemudian hari. Pemeriksaan USG akan memastikan rahim sudah bersih atau masih ada sisa.
* Segera kontrol ke dokter kandungan dan minta **USG transvaginal** atau transabdominal.
* Jangan menunda jika ada nyeri, demam, atau bau tidak sedap.
* Selama belum diperiksa, hindari hubungan seksual dulu agar tidak memperburuk risiko infeksi.
* Jika ternyata rahim masih ada sisa jaringan, dokter bisa memberi obat untuk kontraksi rahim atau melakukan kuret/vacuum jika diperlukan.