Flek coklat berkepanjangan

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

Pada dasarnya kehamilan dapat terjadi bila sperma dari laki-laki bertemu dengan sel telur (ovum) dari seorang wanita. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertemuan sperma dan ovum ini antara lain:

1. Hubungan seksual saat masa subur. Saat masa subur, sel telur akan dilepaskan dari kandung telur (ovarium) dalam proses yang disebut dengan ovulasi. Sel telur ini hanya akan bertahan untuk dapat dibuahi selama 12-24 jam, setelahnya sel telur akan berubah bentuknya dan tidak dapat dibuahi lagi. Hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya kehamilan hanya berada dalam rentang waktu ini.
2. Sperma dapat hidup dan bertahan dalam tubuh wanita selama 3 hingga 4 hari. Bila hubungan seksual dilakukan 3 hingga 4 hari sebelum terjadinya ovulasi dan ovulasi terjadi saat sperma masih hidup di dalam rahim seorang wanita, pembuahan dan kehamilan dapat terjadi. Di luar waktu ini, kemungkinan terjadinya kehamilan sangat kecil.
3. Normalnya, pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di dalam organ yang disebut sebagai tuba fallopi, yaitu organ yang menghubungkan rahim dengan ovarium. Bila sperma dikeluarkan di luar tubuh wanita, sperma tidak akan mencapai organ ini dan pembuahan dan kehamilan tidak akan terjadi.
4. Bila sperma tidak dikeluarkan di dalam vagina, maka sebenarnya kemungkinan besar kehamilan tidak akan terjadi. Namun bila anda melakukan hubungan seksual dengan withdrawal (penis dimasukkan ke dalam vagina, lalu dikeluarkan saat akan terjadi ejakulasi), perlu diketahui bahwa cairan pre-ejakulat pria atau cairan bening yang keluar dari penis saat penis mengalami ereksi atau saat mengalami stimulasi seksual, kadang dapat mengandung sperma yang hidup, sehingga meskipun kemungkinannya sangat kecil untuk dapat menyebabkan kehamilan, cairan pre-ejakulat yang keluar di dalam vagina tetap dapat menyebabkan kehamilan.

Perdarahan yang terjadi di tengah-tengah siklus menstruasi memang bisa disebabkan karena perdarahan ovulasi. Beberapa penyebab lain perdarahan di tengah siklus menstruasi, antara lain:

1. Stress
2. Nutrisi yang kurang baik
3. Olahraga berlebihan
4. Hubungan seksual
5. Penggunaan kontrasepsi hormonal ataupun alat kontrasepsi dalam rahim
6. Penggunaan obat-obatan tertentu
7. Benda asing di dalam vagina
8. Infeksi pada vagina, serviks atau mulut rahim, rahim, tuba falopi (saluran yang menghubungkan kandung telur dengan rahim), kandung telur atau ovarium.
9. Penyakit radang panggul
10. Gangguan pada serviks seperti infeksi HPV atau fibroid servikal
11. Endometriosis atau lapisan rahim (yang luruh saat menstruasi) yang tumbuh di luar rahim
12. Gangguan hormonal seperti pada PCOS (polycystic ovary syndrome), penyakit tiroid, fibroid atau miom
13. Kanker

Untuk mengetahui penyebab perdarahan tersebut, diperlukan keterangan lebih lengkap mengenai gejala lain yang menyertai perdarahan, serta diperlukan juga pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG, pemeriksaan level hormon, dan lain sebagainya. Bila perdarahan di luar siklus menstruasi tersebut sangat banyak, tidak kunjung berhenti, disertai gejala lain seperti nyeri yang sangat hebat, pusing, pingsan, terdapat demam, keputihan, sebaiknya anda segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.