Batuk

Dok saya sedang hamil 34 minggu dan sudah batuk lebih dari sebulan, batuk ini semakin menjadi ketika saya tidur dimalam.hari apalagi jika suhu udara nya dingin, apa solusinya dok apa tdk akan mengganggu janin?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
11
4
1

1 komentar

Hallo Ulfa Nurhuda, terima kasih atas pertanyaan nya.

Dari sekian banyak jenis infeksi yang rentan menyerang ibu hamil, ada satu yang perlu Anda lebih waspadai yaitu pneumonia. Pneumonia saat hamil dapat menimbulkan risiko komplikasi yang cukup tinggi dan bisa berdampak buruk bagi keselamatan janin. Terlebih, gejala maternal pneumonia bisa sangat mirip dengan gejala flu dan batuk biasa.

Pneumonia adalah infeksi (virus, bakteri, atau jamur) yang menyerang paru-paru, dan biasanya menjadi komplikasi dari flu parah. Ibu hamil rentan kena infeksi karena daya tahan tubuhnya cenderung melemah akibat perubahan hormon.

Selain itu, risiko pneumonia akan meningkat apabila selama hamil Anda juga:

  • Mengalami anemia.
  • Memiliki asma.
  • Aktif merokok saat hamil.
  • Rutin mengunjungi rumah sakit sehingga rentan tertular infeksi (infeksi nosokomial atau hospital acquired infection/HAI)
  • Mengidap penyakit kronis tertentu; misalnya HIV saat hamil dan memiliki CD4 rendah.

Gejala pneumonia bisa sangat mirip dengan batuk biasa. Namun apabila batuk saat hamil semakin memburuk dari hari ke hari dan disertai dengan sensasi sesak napas yang cukup parah, ini bisa jadi pertanda pneumonia. Apalagi jika sampai mengeluarkan dahak berwarna kuning, hijau, bahkan berdarah.

Selain itu, gejala pneumonia saat hamil bisa meliputi:

  • Badan terasa panas dingin (meriang)
  • Demam
  • Menggigil
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Kehilangan selera makan
  • Napas cepat dan dangkal
  • Muntah
  • Nyeri tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Sekujur badan terasa nyeri dan ngilu.

Beda dengan gejala batuk saat hamil biasa yang umumnya cepat mereda, gejala pneumonia akan terus-terusan muncul di sepanjang kehamilan dari trimester pertama hingga ketiga. Intensitas keparahannya juga terus meningkat, terlebih jika tidak mendapatkan pengobatan.

Penanganan pneumonia saat hamil tidak begitu jauh berbeda dengan pneumonia biasa. Namun yang perlu diperhatikan, daya tahan tubuh ibu hamil yang cenderung rendah dapat menyebabkan pneumonia muncul lebih parah daripada infeksi pada orang biasa.

Dalam kasus yang cukup parah, pneumonia pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau dengan berat rendah (BBLR), bahkan keguguran. Itu kenapa harus ada penanganan medis yang cepat mumpuni agar tidak sampai menimbulkan risiko komplikasi membahayakan.

Dokter pertama-tama akan lebih dulu memeriksa riwayat kesehatan Anda sejak dari sebelum hamil, mendengarkan suara paru, mendapatkan foto rontgen paru (secara umum, rontgen paru aman untuk kehamilan), hingga analisis sputum (dahak).

Apabila disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik yang aman untuk kehamilan seperti cefalosporin ataupun makrolid. Apabila disebabkan oleh infeksi virus, maka obatnya adalah antiviral.

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/pneumonia-pilek-batuk-saat-hamil/?amp=1)

3 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan