Komunitas
Kehamilan
Apakah sperma dalm perut yang belum 2 hari dapat mati
Y
Yayayi
Kehamilan
2 bulan yang lalu

Apakah sperma dalm perut yang belum 2 hari dapat mati

Apakah sperma dalm perut yang belum 2 hari dapat mati akibat vitamin c dan suhu panas


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

avatar
Bidan Fani Mardliani Rohimah
Bidan
Puskesmas Munjuljaya Purwakarta
Bidan

Hallo Yayayi, terima kasih atas pertanyaan nya

Sperma yang berada di luar tubuh laki-laki, misalnya di permukaan kulit atau perut, cepat mati, apalagi jika:


  1. Terkena udara terbuka – sperma akan mengering dan mati dalam hitungan menit.
  2. Terpapar panas atau air panas – suhu tinggi bisa membunuh sperma lebih cepat.
  3. Tersentuh oleh bahan tertentu, termasuk vitamin C dosis tinggi yang bersifat asam, bisa saja mempercepat kerusakan sperma, tapi efeknya terbatas jika hanya di permukaan kulit.


Jadi, jika sperma ada di permukaan perut dan sudah 2 hari tanpa masuk ke dalam vagina, maka bisa dipastikan sperma itu sudah mati dan tidak akan menyebabkan kehamilan.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas
avatar
Hello Sehat AI
Sperma yang berada di dalam tubuh wanita, termasuk di dalam rahim, dapat bertahan hidup hingga 5 hari setelah ejakulasi, tergantung pada kondisi lingkungan di dalam tubuh. Namun, jika sperma terpapar pada suhu yang sangat panas atau zat tertentu, seperti dosis tinggi vitamin C, ada kemungkinan sperma tersebut dapat mengalami penurunan kualitas atau mati lebih cepat.:

Vitamin C dalam jumlah normal tidak akan membunuh sperma, tetapi jika dikonsumsi dalam dosis yang sangat tinggi, bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Suhu panas, seperti yang terjadi di lingkungan yang sangat panas atau saat mandi air panas, juga dapat mempengaruhi viabilitas sperma. Namun, dalam kondisi normal, sperma yang berada di dalam rahim wanita selama kurang dari 2 hari masih memiliki kemungkinan untuk bertahan hidup dan dapat membuahi sel telur jika terjadi ovulasi. Jika Anda memiliki kekhawatiran lebih lanjut mengenai kesuburan atau kesehatan reproduksi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis.

2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan

Selamat datang di komunitas

Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.

Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.

Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.

Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin