Zaman sekarang menumbuhkan jenggot semakin menjadi tren di kalangan para pria. Yang tadinya tidak punya, rela untuk membeli obat penumbuh jenggot agar bisa tumbuh lebat dan terlihat seperti seorang gentleman.
Tapi tidak jarang, meski sudah memakai obat penumbuh jenggot selama berbulan-bulan, ternyata tetap tidak ada hasilnya. Apa yang salah? Apakah Anda salah pilih obat atau mereknya, atau mungkin ada hal lain yang membuat rambut-rambut di wajah tersebut tetap tidak tumbuh?
Jumlah dan karakteristik jenggot setiap pria berbeda-beda
Pada dasarnya, setiap orang baik pria maupun wanita akan memiliki bulu-bulu halus di wajah saat memasuki usia remaja. Rata-rata bulu-bulu halus remaja pria akan mulai tumbuh di wajah sekitar usia 15-16 tahun.
Namun, tergantung pada individu masing-masing, ada yang tumbuh bulu lebih cepat dan ada pula yang lambat. Malah ada remaja yang sudah punya jenggot saat usianya masih cenderung muda, meskipun remaja lainnya biasanya baru akan memiliki jenggot di usia yang lebih dewasa nantinya.
Seperti dikutip WebMD, jumlah bulu halus yang nantinya akan menjadi jenggot atau brewok, pada setiap jumlahnya tidak sama. Jumlah bulu atau rambut halus, di area mana saja ia akan tumbuh, seberapa gelap atau terang warnanya, semuanya dikendalikan dan dipengaruhi oleh gen dalam tubuh Anda.
Jadi, jenggot dan brewok Anda mungkin akan tebal, mungkin juga tipis, dan mungkin juga tidak merata. Meski jenggot milik ayah Anda tebal, bukan berarti milik Anda akan seperti ayah Anda. Dalam keluarga Anda mungkin akan ada pria (bisa jadi anak Anda atau anggota keluarga lainnya yang sedarah) memiliki jenggot yang kurang lebih sama dengan Anda. Namun, pada umumnya jenggot yang dimiliki seseorang akan sudah terlihat bentuk dan polanya di usia 20-an awal.
Jadi, bagaimana cara efektif menumbuhkan jenggot?
Testosteron adalah salah satu hormon seks pada pria yang menjadi “biang” tumbuhnya jenggot. Dan karena tumbuh atau tidaknya bulu-bulu di wajah ditentukan oleh faktor genetik di dalam tubuh seseorang, maka tak heran jika metode menumbuhkan jenggot yang dianggap paling efektif saat ini adalah terapi testosteron yang biasanya diberikan melalui suntikan.
Namun menurut Dr. Joel M. Gelfand, profesor dermatologi dan epidemiologi di University of Pennsylvania, sebaiknya kita berhati-hati agar menjalani suntik testosteron dengan kadar yang normal dan tidak berlebihan.
“Karena ia bisa membuat rambut rontok dari kulit kepala, jerawat parah yang bisa meninggalkan luka permanen, dan gangguan liver yang bisa fatal,” tutur Dr. Joel.
Terkait dengan banyaknya pria yang mencoba melebatkan bulu di wajah mereka dengan cara rajin mencukurnya, Dr. Joel mengatakan bahwa sebaiknya dibiarkan saja tumbuh secara alami.
“Meskipun Anda mencukurnya terus menerus, ini tidak akan berpengaruh. Seiring bertumbuhnya rambut pada tubuh Anda, semuanya akan tumbuh menurut siklus pertumbuhannya sendiri. Mungkin jumlahnya tidak bertambah, tapi setiap tumbuh bisa semakin tebal,” papar Dr. Joel.
Bagaimana dengan krim dan minyak penumbuh jenggot?
Di tengah populernya menumbuhkan jenggot dan brewok di kalangan pria masa kini, memang banyak obat penumbuh jenggot di pasaran, baik dalam bentuk suplemen ataupun obat oles yang diklaim kaya akan vitamin, biotin, dan lain sebagainya. Sayangnya, kebanyakan produk tersebut kurang dalam kredibilitas ilmiahnya. Terutama untuk obat oles seperti krim atau minyak yang hanya dipakai di luar, sementara pertumbuhan jenggot sendiri diatur oleh genetika dan hormon dalam tubuh Anda.
BACA JUGA:
- Tips memilih alat cukur untuk pria
- Ganti-ganti shampoo bikin rambut rusak nggak, ya?
- Resep alami ini bisa mengatasi rambut Anda yang berminyak
[embed-health-tool-bmr]