backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

12 Penyebab Kulit Terasa Perih Saat Disentuh dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

12 Penyebab Kulit Terasa Perih Saat Disentuh dan Cara Mengatasinya

Pernahkah Anda merasa terbakar atau perih ketika kulit Anda disentuh, termasuk oleh benda yang tidak tajam, padahal sedang tidak terluka? Jika kulit Anda terus menerus merasa perih saat disentuh, ada kemungkinan Anda menderita kondisi di bawah ini.

Penyebab kulit terasa perih saat disentuh

gatal berair

Ada beberapa penyakit kulit, penyakit saraf, atau kondisi medis lain yang bisa menyebabkan kulit terasa perih atau sakit saat disentuh.

Berikut beberapa di antara penyebab tersebut beserta penjelasannya.

1. Dermatitis

Dermatitis adalah istilah umum yang merujuk pada kondisi inflamasi kulit. Ada beberapa jenis dermatitis yang mungkin menyebabkan kulit menjadi sangat sensitif dan perih saat disentuh.

Eksim termasuk kondisi kulit yang dapat ditandai gejala yang meliputi kemerahan, pembengkakan, gatal, dan rasa perih pada kulit.

Selain itu, dermatitis kontak juga merupakan reaksi kulit yang bisa menyebabkan kulit menjadi merah, bengkak, dan terasa perih.

2. Urtikaria (biduran)

Urtikaria adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah yang gatal dan terasa perih.

Bercak-bercak ini dapat berukuran kecil atau besar dan bisa muncul secara tiba-tiba di mana saja pada tubuh.

Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau faktor lingkungan tertentu dapat memicu kondisi ini.

3. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pertumbuhan kulit yang berlebihan, kemerahan, dan bersisik.

Ini merupakan penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh seseorang secara keliru menyerang sel-sel kulit sehat, sehingga menyebabkan produksi sel-sel kulit yang berlebihan.

Kulit orang yang mengalami psoriasis sering kali terasa perih atau terbakar, terutama jika disentuh atau tergores.

4. Herpes zoster (cacar api)

Infeksi virus herpes zoster, yang sering disebut cacar api atau zona, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.

Kondisi ini dapat menyebabkan ruam kulit yang terasa perih atau nyeri.

Ruam biasanya terjadi di sepanjang jalur saraf tertentu dan dapat menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan.

5. Dysesthesia

Dysesthesia merupakan suatu kondisi neuropati yang ditandai dengan adanya gangguan pada indra peraba. Pada kondisi ini, mungkin akan muncul sensasi tidak nyaman saat kulit Anda tersentuh.

Sensasi tersebut tidak terjadi pada sistem saraf normal, melainkan dipicu oleh central pain. Maka dari itu, Anda bisa merasa seperti terkena zat asam pada kulit, sehingga kulit terasa sakit tapi tidak ada luka. 

Kondisi ini dapat terjadi pada seluruh jaringan bagian tubuh, paling sering pada kulit, kulit kepala, kaki, dan mulut.

6. Allodynia

Allodynia adalah sensasi kulit terasa sakit karena kontak sederhana, seperti saat disentuh benda yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Kondisi ini bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan lebih sebagai sindrom gejala yang umumnya menyertai suatu kondisi medis tertentu yang mendasarinya.

Pada orang yang memiliki kondisi ini, sentuhan biasa tersebut bisa menimbulkan rasa nyeri, meski hanya sekilas.

7. Kesemutan

Kesemutan merupakan salah satu contoh kondisi yang bisa menjadi penyebab kenapa kulit terasa sakit padahal tidak luka.

Kondisi ini menyebabkan sensasi mati rasa, geli, atau seperti ditusuk jarum-jarum yang menembus pada kulit.

Melansir dari Mount Sinai, kesemutan dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering dialami di tangan, jari, kaki, lengan, atau tungkai.

Namun, kesemutan termasuk hal yang wajar terjadi dan biasanya segera berlalu.

8. Neuropati diabetik

Neuropati diabetik adalah salah satu komplikasi umum diabetes yang dapat merusak saraf-saraf di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit.

Kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi sangat sensitif dan terasa perih atau sakit bahkan dengan sentuhan yang ringan.

Kerusakan pada saraf perifer dapat mengganggu respons normal terhadap sensasi kulit.

Akibatnya, terjadi berbagai sensasi yang tidak nyaman, termasuk perih, kesemutan, atau bahkan mati rasa pada kulit.

9. Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit.

Kulit yang terpengaruh oleh lupus dapat menjadi sensitif dan terasa perih saat disentuh.

Sensasi perih ini biasanya terjadi karena peradangan dan kerusakan yang terjadi pada kulit sebagai bagian dari respons autoimun tubuh terhadap jaringan sendiri.

10. Penyakit Guillain-Barre

Penyakit Guillain-Barre (GBS) adalah gangguan langka di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi, menyebabkan kelemahan otot, kesemutan, dan kadang-kadang nyeri.

Meski biasanya dikaitkan dengan masalah otot, seperti kelemahan otot dan kesulitan berjalan, ada juga beberapa penderita GBS yamg mengalami gejala sensorik, termasuk perasaan terbakar, kesemutan, dan sensasi perih pada kulit.

Pasalnya, GBS menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, yang dapat memengaruhi sensasi kulit.

Kerusakan ini bisa menyebabkan saraf menyampaikan sinyal yang tidak normal ke otak, sehingga menimbulkan sensasi perih atau terbakar.

11. Paparan zat kimia

Paparan terhadap toksin atau zat kimia tertentu, seperti logam berat, pestisida, atau obat-obatan tertentu, bisa menyebabkan kerusakan saraf dan neuropati sensorik.

Akibatnya, reaksi pada kulit bisa terjadi yang kemudian menimbulkan sensasi perih saat disentuh.

Sensasi perih pada kulit akibat paparan zat kimia dapat bervariasi tergantung pada sensitivitas individu terhadap zat tersebut, durasi paparan, dan konsentrasi zat.

12. Stres atau kecemasan

Kondisi emosional seperti stres dan kecemasan dapat memengaruhi sistem saraf dan mengubah respons tubuh terhadap sensasi kulit dan nyeri.

Stres dan kecemasan dapat menyebabkan sensitisasi pada saraf di kulit, sehingga meningkatkan respons terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan rasa sakit.

Akibatnya, stres atau kecemasan bisa menjadi penyebab kulit terasa perih saat disentuh tanpa adanya luka fisik.

Penting untuk berkonsultasi kepada dokter untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai jika Anda mengalami gejala yang tidak normal atau menyakitkan.

Cara mengatasi kulit terasa perih saat disentuh

Obat gatal kulit pada tangan

Cara mengatasi kulit yang terasa perih saat disentuh tergantung pada penyebabnya. Namun, berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat membantu meredakan gejalanya.

1. Hindari pemicu

Jika Anda mengetahui apa yang menyebabkan kulit Anda terasa perih saat disentuh, hindarilah faktor pemicu tersebut.

Misalnya, jika kulit yang terasa perih terjadi karena stres atau kecemasan, sebaiknya kontrol stres Anda dan lakukan cara-cara untuk menghilangkannya.

2. Gunakan pelembap

Kulit yang kering cenderung lebih rentan terhadap rasa perih saat disentuh.

Untuk mengatasi kondisi ini, gunakan pelembap yang cocok untuk jenis kulit Anda setiap hari, terutama setelah mandi atau mencuci tangan.

3. Pakai produk kulit yang tepat

Pastikan Anda menggunakan produk perawatan kulit yang lembut dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

Sebaiknya pilih sabun atau pembersih yang bebas pewangi dan hypoallergenic.

4. Gunakan kompres dingin

Jika kulit terasa perih saat disentuh karena peradangan atau iritasi, gunakan kompres dingin ke area yang terkena untuk meredakan sensasi perih dan mengurangi pembengkakan pada kulit.

Tempatkan kompres dingin secara lembut di area kulit yang terasa perih. Biarkan kompres itu tetap di tempat selama sekitar 10—15 menit.

5. Gunakan obat oles

Dokter mungkin merekomendasikan krim atau salep oles yang mengandung bahan antiinflamasi atau antihistamin untuk meredakan peradangan dan gatal yang menyertai gejala kulit terasa perih saat disentuh.

Misalnya, krim atau salep yang mengandung kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa perih pada kulit.

Sementara itu, krim atau salep antihistamin dapat membantu meredakan gatal-gatal pada kulit yang terasa perih akibat reaksi alergi atau urtikaria.

6. Hindari sentuhan

Hindari sentuhan dari benda atau orang lain atau bahkan menggaruk dan menggosok kulit yang terasa perih saat disentuh.

Jika perlu menyentuh kulit Anda, misalnya mandi atau menggunakan produk perawatan kulit, lebih baik lakukan dengan lembut untuk mengurangi rasa perihnya.

7. Penggunaan obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi gejala kulit terasa perih atau sakit saat disentuh tapi tidak ada luka.

Ada beberapa jenis obat pereda nyari yang dapat digunakan, di antaranya parasetamol, ibuprofen, naproxen, dan aspirin.

Sebelum menggunakan obat pereda nyeri, penting untuk membaca petunjuk penggunaan pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.

Selalu ingat untuk memperhatikan pengobatan untuk kulit Anda yang terasa nyeri saat disentuh secara keseluruhan.

Konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai gejala yang Anda alami.

Kapan harus ke dokter?

Jika kulit yang terasa perih saat disentuh tidak kunjung sembuh atau gejalanya memburuk, penting untuk berkonsultasi kepada dokter. Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter saraf jika kulit yang disentuh terasa perih tidak menunjukkan adanya luka. Dokter bisa melakukan diagnosis yang tepat dan meresepkan pengobatan yang sesuai, tergantung pada kondisi tubuh Anda dan penyebabnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan