1. Kolesterol tinggi
LDL yang sering disebut kolesterol jahat merupakan lemak yang berbentuk mirip lilin.
Lemak jenuh ini biasanya berasal dari hidangan yang mengandung lemak hewani, kulit ayam, produk susu kental manis, dan minyak kelapa.
Satu porsi makanan cepat saji mengandung 28 gram lemak (41,2% dari energi total) dan dua buah gorengan mengandung 18,8 gram lemak (28,1% dari energi total) di dalamnya.
Padahal, anjuran asupan lemak sehari berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Indonesia adalah 25 – 30% dari energi total.
Jika konsumsi lemak jenuh tinggi, sedangkan lemak tidak jenuh cenderung rendah, tingkat kolesterol dalam tubuh juga akan tinggi.
Menurut jurnal Plos Medicine, bahaya lemak jenuh dari kondisi tersebut akan mengakibatkan kolesterol darah tinggi dan berisiko mengakibatkan gangguan kardiovaskuler.
2. Penyempitan pembuluh darah
Bahaya lemak jenuh lainnya adalah kolesterol tinggi, maka akan terbentuk plak dalam pembuluh darah yang berdampak pada penyempitan pembuluh darah ke jantung.
Jika hal ini terjadi maka dampak terburuknya adalah terjadinya gangguan otot jantung yang dapat menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
3. Peradangan
Meskipun efeknya pada penyakit jantung sejauh ini paling banyak diteliti dan diperdebatkan, bahaya lemak jenuh juga dikaitkan dengan efek kesehatan negatif lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar