Operasi amandel alias tonsilektomi dilakukan dengan cara mengangkat jaringan amandel yang meradang. Terkadang, setelah melakukan prosedur ini, perdarahan masih terus terjadi. Makanya, Anda dianjurkan makan eskrim supaya mengurangi perdarahan. Namun, bagaimana darah terus-terusan keluar? Apakah hal ini wajar terjadi?
Darah keluar terus-terusan setelah operasi amandel, wajarkah?
Sebetulnya, hal yang wajar ketika Anda menemukan setitik darah di dalam air liur setelah operasi amandel. Dilansir dari Healthline, perdarahan kecil ini umum terjadi tepat setelah operasi atau sekitar satu minggu kemudian saat Anda dalam masa pemulihan.
Akan tetapi pada beberapa kasus, perdarahan yang terjadi bisa lebih parah dan menandakan kondisi darurat medis yang harus cepat-cepat ditangani. Pasalnya, jaringan amandel terletak di dekat pembuluh arteri utama, sehingga jika arteri ini terluka, maka akan terjadi perdarahan hebat yang berbahaya.
Ketika Anda menemukan air liur bercampur darah yang banyak, maka segera konsultasikan ke dokter. Waspadai juga tanda dan gejala perdarahan lainnya yang meliputi:
- Keluar darah merah dari mulut atau hidung
- Terasa menelan banyak darah, sehingga menyebabkan mulut terasa logam
- Sering menelan
- Muntah darah berwarna merah terang atau kecokelatan. Darah kecokelatan adalah darah tua yang bentuknya menyerupai bubuk kopi.
Penyebab perdarahan setelah operasi amandel
Ada dua jenis perdarahan yang dapat terjadi setelah operasi amandel, yaitu perdarahan primer dan sekunder. Jenis perdarahan ini tergantung dengan kapan perdarahan tersebut muncul dan penyebab perdarahan itu sendiri.
Supaya lebih jelas, berikut perbedaan perdarahan primer dan perdarahan sekunder.
1. Perdarahan primer
Perdarahan primer adalah jenis perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah operasi amandel. Perdarahan ini berhubungan dengan pembuluh arteri utama yang terhubung dengan amandel.
Sebenarnya, ada sekitar 5 pembuluh arteri utama yang berada di sekitar jaringan amandel. Nah, untuk mencegah perdarahan selama operasi, pembuluh darah ini akan ditutup dengan suatu alat yang disebut dengan forcep elektris. Setelah itu, barulah amandel akan diangkat dan dikeluarkan satu persatu.
Jika jaringan di sekitar amandel tidak tertutup dengan sempurna oleh jahitan, maka ini akan memicu perdarahan pada pembuluh arteri. Kondisi ini biasanya dibarengi dengan muntah darah dan perdarahan dari mulut atau hidung.
2. Perdarahan sekunder
Jika perdarahan terjadi 24 jam setelah operasi amandel dilakukan, maka perdarahan ini disebut dengan perdarahan sekunder. Jenis perdarahan ini biasanya disebabkan oleh bekas jahitan yang lepas setelah operasi amandel.
Bekas jahitan memang akan mulai lepas 5-10 hari setelah operasi. Hal ini adalah proses yang normal dan umumnya menyebabkan sedikit perdarahan. Karena itulah, jangan buru-buru cemas dulu jika Anda melihat bercak darah kering di air liur dalam jangka waktu tersebut.
Namun, jika Anda mengalami perdarahan dari mulut lebih dari 5 hari pasca operasi, maka jangan tunda lagi untuk konsultasi ke dokter. Hal ini dikhawatirkan terjadi perdarahan berlanjut yang perlu penanganan segera.
Bagaimana cara mengatasi perdarahan setelah operasi amandel?
Jika Anda menemukan bercak darah kering dalam air liur kurang dari 5 hari setelah operasi, maka hal ini termasuk perdarahan ringan dan tidak perlu dikhawatirkan. Segera minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup untuk menghentikan perdarahannya.
Sebaliknya, bila perdarahan terjadi lebih dari 5 hari setelah operasi, maka jangan tunda lagi untuk konsultasi ke dokter. Sebagai langkah awal, segera kumur-kumur dengan air dingin untuk membantu menghambat perdarahan.
Selain itu, pastikan kepala Anda tetap dalam posisi yang lebih tinggi untuk mengurangi perdarahan. Jika perdarahan setelah operasi amandel terus berlanjut, terlebih disertai demam dan sesak napas, maka segera periksakan diri ke dokter terdekat.