Pernahkah Anda memerhatikan warna kotoran dari dalam telinga Anda sendiri? Meskipun menjijikan, warna kotoran telinga bisa berubah-ubah dan menandakan kebersihan dan kesehatan telinga Anda. Normalnya, kotoran telinga berwarna kuning atau kecokelatan. Namun di waktu tertentu, kotoran telinga dapat berubah jadi hitam. Nah, apa penyebab kotoran telinga berwarna hitam? Apakah perlu pergi ke dokter jika kondisi ini terjadi? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.
Penyebab kotoran telinga berwarna hitam
Sebenarnya, kotoran di dalam telinga (cerumen) Anda ada fungsinya sendiri, lho! Kotoran tersebut dapat menghalangi bakteri, serangga, air, dan zat lainnya yang memasuki saluran telinga.
Selain itu, cerumen juga menjaga tingkat keasaman telinga untuk mencegah infeksi.
Kotoran ini terbentuk dari keringat, minyak, sel-sel kulit mati yang menumpuk menjadi satu. Walaupun umumnya berwarna kuning atau cokelat, kotoran telinga bisa berwarna hitam pekat.
Kondisi ini umum terjadi dan jarang menandakan kondisi serius. Berikut beberapa penyebab kotoran telinga berwarna hitam yang perlu Anda ketahui.
1. Faktor usia dan jenis kelamin
Orang yang lebih tua, terutama pria, lebih mungkin mengalami penumpukan kotoran telinga sehingga warnanya akan berubah jadi hitam gelap.
Usia juga menyebabkan kotoran telinga lebih sedikit, tapi teksturnya lebih lengket dan tebal. Akibatnya, kotoran telinga lebih lama mengering, berubah kehitaman, dan menumpuk di saluran telinga.
2. Kotoran telinga menumpuk
Warna kotoran telinga yang hitam merupakan tanda bahwa kotoran sudah sangat lama menumpuk di saluran telinga Anda.
Penumpukan kotoran terjadi karena kelenjar di dalam saluran telinga menghasilkan kotoran lebih banyak dari biasanya. Biasanya, saat Anda merasa stres, cemas, atau gelisah.
Ekstra kotoran yang awalnya berwarna kuning akan semakin menumpuk, mengering, dan berubah jadi gelap.
Untungnya, kotoran telinga perlahan-lahan akan terdorong keluar saluran telinga dan telinga Anda kembali bersih.
3. Telinga tersumbat
Menggunakan cotton bud memang mudah dan menyenangkan. Namun, bisa menyebabkan kotoran terdorong kembali ke dalam dan akhirnya menyumbat saluran telinga.
Seiring waktu kotoran akan semakin padat dan menjadi lebih gelap.
Kotoran telinga yang tersumbat biasanya menimbulkan beberapa gejala, yaitu:
- telinga terasa sakit dan gatal,
- pusing, dan
- pendengaran terganggu.
Tips mengatasi kotoran telinga berwarna hitam
Penyebab kotoran telinga berwarna hitam sebagian besar disebabkan oleh penumpukan di saluran telinga. Kondisi tersebut meningkatkan risiko telinga tersumbat.
Untuk mengatasi penumpukan kotoran telinga. Anda bisa mengikuti berbagai perawatan berikut.
1. Pakai obat tetes telinga
Menggunakan jari atau cotton bud bukan cara yang bijak untuk mengatasi kotoran telinga yang menumpuk.
Anda perlu obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Berbagai jenis obat tetes telinga dapat Anda temukan dengan mudah di apotek, seperti gliserin, hidrogen peroksida, peroksida, minyak zaitun, atau baby oil.
Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu teteskan 2 sampai 3 tetes obat ke dalam telinga. Tunggu beberapa saat, barulah telinga dibersihkan.
2. Perawatan dokter
Jika obat tetes telinga tidak berhasil, segera periksa ke dokter THT.
Dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan untuk menghilangkan kotoran telinga yang menumpuk.
- Mengangkat kotoran telinga dengan alat kecil yang disebut kuret. Alat ini dirancang untuk mengikis kotoran keluar dari saluran telinga.
- Mengisap kotoran telinga yang menumpuk dengan alat khusus yang bekerja seperti penyedot debu kecil.
- Melakukan irigasi, yaitu memasukkan larutan garam ke dalam saluran telinga untuk melunakkan kotoran telinga sehingga mudah dikeluarkan.
Penyumbatan kotoran telinga bisa dicegah
Mencegah penyumbatan kotoran telinga yang menumpuk bisa dilakukan dengan membersihkan telinga. Namun, jangan terlalu sering dan pastinya cara membersihkan telinga juga harus benar.
Bila Anda pernah memiliki masalah ini sebelumnya, Anda harus rutin cek ke dokter.
Hindari menggunakan cotton bud dan batasi penggunaan headphone dengan volume yang keras. Kedua hal tersebut sering Anda lakukan padahal bisa menghambat kotoran telinga keluar dengan sendirinya.
Jangan lupa untuk selalu mengeringkan telinga setelah mandi dengan handuk dan gunakan penutup kepala saat berenang.