4. Campak Jerman

Campak Jerman disebabkan oleh virus rubella yang bisa mengganggu pertumbuhan janin. Virus ini menyerang janin yang sedang tubuh berkembang. Ada berbagai kelainan yang bisa timbul akibat serangan virus rubella, salah satunya yakni menyerang saraf pendengaran. Dengan begitu, bayi bisa terlahir dalam keadaan tuli.
Gejala terjadinya penyakit campak Jerman ini sebenarnya tidak terlalu mencolok. Namun ada beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan seperti timbulnya ruam merah muda, demam, sendi terasa sakit, pembengkakan kelenjar saat hamil. Maka itu, ibu hamil harus sangat berhati-hati dengan kondisi ini.
5. Presbikusis

Presbikusis adalah gangguan telinga yang memengaruhi telinga bagian dalam dan juga tengah. Presbikusis disebabkan oleh terjadinya perubahan pasokan aliran darah ke telinga, sehingga ini menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.
Gangguan sensorineural terjadi akibat kerusakan pada organ pendengaran atau saraf pendengaran. Penurunan pendengaran yang terjadi kerap dikaitan dengan usia. Sekitar 30-35 persen penurunan pendengaran terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas, sedangkan 40-45 persen terjadi pada lansia di atas 75 tahun.
6. Gondongan

Gondongan adalah infeksi virus yang terjadi terutama pada anak-anak. Penyakit ini menyebabkan kelenjar ludah menjadi meradang, sehingga pipi atau rahang bengkak. Selain pipi bengkak, biasanya diiringi dengan demam, sakit kepala.
Virus gondong ini jika tidak ditangani dengan baik juga bisa membahayakan. Virus gondong bisa merusak koklea (rumah siput) atau bagian rumah siput di telinga bagian dalam. Bagian telinga inilah yang berisi sel-sel rambut yang mengubah getaran suara menjadi impuls saraf yang akan dibaca otak sebagai suara. Meskipun gondong bisa menyebabkan ketulian, kasus ini tidak banyak terjadi.