Banyak orang dengan tidak menyadari bahwa ia memiliki tulang hidung yang bengkok. Tulang hidung bengkok atau disebut dengan deviasi septum nasal terjadi ketika septum nasal bergeser dari garis tengah. Septum nasal adalah dinding yang membagi rongga hidung menjadi dua yang seharusnya letaknya persis di tengah. Septum yang memisahkan bagian kiri dan kanan hidung menjadi dua saluran dengan ukuran yang sama.
Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan untuk bernapas melalui hidung, menganggu pengeringan sinus, dan mengakibatkan infeksi sinus yang berulang. Penasaran apa saja penyebab tulang hidung bengkok? Simak kemunginannya di bawah ini, ya.
Berbagai penyebab tulang hidung bengkok
Tulang hidung bengkok terjadi ketika septum hidung Anda berpindah ke satu sisi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.
1. Kelainan saat lahir
Dalam beberapa kasus, tulang hidung yang bengkok ini terjadi selama perkembangan janin dan terlihat jelas pada saat lahir.
Sebuah penelitian di India melaporkan bahwa tulang hidung bengkok saat lahir memengaruhi 20 persen bayi baru lahir. kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang lahir lebih besar dan mengalami persalinan yang sulit.
Tulang hidung bengkok yang terjadi saat lahir biasanya sering terlihat seperti huruf S atau C. Selain itu, juga lebih sering terjadi di bagian depan hidung. Luasnya deviasi ini dapat meningkat atau berubah secara alami seiring dengan bertambahnya usia.
2. Keturunan
Menurut para ahli, bentuk hidung bisa diturunkan dari orangtua ke anak cucu. Itulah mengapa biasanya dalam satu keluarga mungkin saja bentuk hidung anggota keluarganya mirip semua. Namun, bukan berarti kalau orangtua mengalami hidung bengkok maka anak-anaknya juga pasti punya kondisi yang sama.
3. Cedera pada hidung
Tulang hidung yang bengkok juga bisa menjadi akibat dari cedera yang menyebabkan septum hidung berpindah keluar dari posisinya.
Pada bayi, cedera seperti ini dapat terjadi saat persalinan. Sementara pada anak-anak dan orang dewasa, beragama kecelakan bisa menjadi penyebab dari cedera hidung dan berujung menjadi tulang hidung bengkok.
Cedera pada hidung ini paling sering terjadi selama olahraga kontak (seperti tinju) atau kecelakaan lalu lintas.
4. Kondisi kesehatan tertentu
Perubahan dalam jumlah pembengkakan jaringan hidung, karena memiliki rinitis atau rinosinusitis, dapat menonjolkan penyempitan saluran hidung dari tulang hidung yang bengkok, yang mengakibatkan sumbatan hidung.
Selain itu, dalam beberapa kasus, pilek bisa juga menjadi salah satu penyebab tulang hidung bengkok untuk sementara waktu. Orang yang sedang pilek mungkin memicu peradangan hidung yang sifatnya sementara.
Pilek menimbulkan gangguan aliran udara ringan yang terkait dengan seseseorang dengan tulang hidung yang bengkok. Namun, setelah pilek dan peradangan hidung reda, gejala tulang hidung yang bengkok pun akan hilang juga.
Adakah faktor risiko dari tulang hidung bengkok?
Meskipun bukan merupakan penyebab tulang hidung bengkok secara langsung, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tulang hidung bengkok. Di antaranya yaitu:
- Proses penuaan dapat mempengaruhi struktur hidung, memperburuk tulang hidung yang bengkok seiring waktu.
- Penyumbatan salah satu atau kedua lubang hidung
- Hidung tersumbat di satu sisi
- Sering mimisan
- Sering mengalami infeksi sinus (sinusitis)
- Napas berbunyi saat tidur (pada bayi dan anak-anak)