Bagi beberapa orang, gairah dan orientasi seksual ternyata tidak terlalu mutlak. Sains menemukan bahwa wanita yang berorientasi heteroseksual alias straight ternyata juga dapat ‘berubah’ menjadi lesbian.
Bergantinya orientasi seksual tentunya tidak terjadi dalam sekejap. Perubahan ini juga tidak terjadi cuma karena Anda sering bergaul dengan wanita. Penyebabnya terdiri dari faktor psikologis, perilaku, bahkan biologis. Seperti apa penjelasan ilmiahnya?
Bagaimana seorang wanita yang straight bisa menjadi lesbian?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh North American Menopause Society (NAMS), ketertarikan seksual terbukti memang bisa berubah. Seorang wanita yang selama ini menyukai pria pada suatu saat mungkin saja menyukai sesama wanita.
Lantas, apakah artinya wanita tersebut pada awalnya memang biseksual atau lesbian, tapi tidak mau mengakuinya? Sheryl Kingsberg, PhD, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di University Hospital Cleveland Medical Center, mengatakan tidak demikian.
Hal ini dikenal sebagai fluiditas seksual. ‘Fluid’ artinya cair, berubah-ubah, dan tidak tetap. Orang yang memiliki fluiditas seksual dapat tertarik kepada jenis kelamin mana pun tergantung situasi dan kondisi, termasuk pada kasus wanita yang seakan menjadi lesbian.
Seorang wanita yang ‘fluid’ mungkin menyukai pria. Seiring waktu dan bertambahnya pengalaman, rasa tertariknya dapat bergeser ke arah wanita. Mengingat perubahan ini bersifat sementara, ia bisa saja kembali menjalin hubungan dengan seorang pria beberapa tahun ke depan.
Dengan kata lain, orang yang ‘fluid’ tidak sepenuhnya straight, tapi juga bukan seorang biseksual atau homoseksual. Semua ini bisa terjadi pada siapa pun karena pengalaman seumur hidup memang berpengaruh terhadap ketertarikan seksual.
Apakah semua wanita bisa berubah menjadi lesbian?
Fluiditas seksual sebenarnya hanya mengubah ketertarikan, tapi tidak mengubah orientasi seksual sepenuhnya. Penyebabnya adalah gabungan dari perubahan hormon, pengalaman, dan hasrat seksual.
Ketika seorang wanita masih mengalami menstruasi dan bisa memiliki anak, ia secara biologis akan memilih pria sebagai pasangan untuk menghasilkan keturunan. Namun, kondisi ini berubah ketika usianya tidak lagi produktif.
Begitu ia mencapai menopause dan sudah tidak mampu hamil, ada kecenderungan untuk tidak lagi mencari pasangan dari lawan jenis. Semua ini terjadi secara biologis sehingga Anda pun mungkin tidak menyadarinya.
Walaupun kondisi ini bersifat alamiah, terkadang muncul pula faktor sosial dan budaya. Jika wanita tersebut tinggal di luar negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis, ia mungkin tidak akan menyadari ketertarikannya pada wanita lain, apalagi menjadi lesbian.
Fluiditas seksual bukanlah sesuatu yang aneh
Setiap manusia memiliki karakter yang unik, begitu pun Anda. Keunikan tersebut juga mencakup fluiditas seksual.
Siapa pun dapat memiliki fluiditas seksual, dan wanita yang ‘fluid’ tidak serta-merta menjadi lesbian. Hal yang sama pun berlaku bagi para pria.
Bila Anda merasa tidak nyaman, Anda dapat bercerita kepada orang terdekat ataupun berkonsultasi dengan psikolog bila perlu. Bercerita kepada orang lain akan membantu Anda menghadapi situasi ini dengan baik.
[embed-health-tool-ovulation]