backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kapan Boleh Melakukan Seks Anal Setelah Operasi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Kapan Boleh Melakukan Seks Anal Setelah Operasi?

    Bagi beberapa pasangan, seks anal menjadi alternatif menantang untuk meraih klimaks. Namun, seks melalui anus tidak bisa dilakukan sembarangan apalagi jika Anda baru saja pulih dari operasi. Seks setelah operas, terutama anal, perlu dilakukan atas persetujuan dokter. Lantas, kapan boleh melakukan seks setelah operasi?

    Mengapa seks anal tidak bisa dilakukan sembarangan?

    risiko seks anal rimming

    Semua kegiatan seks pada dasarnya tidak bisa dilakukan sembarangan demi kesehatan tubuh dan organ intim Anda. Namun dibandingkan dengan seks vaginal, seks anal lebih berisiko tinggi jika dilakukan tanpa persiapan matang.

    Pasalnya, anus tidak memiliki lubrikasi alami seperti yang dimiliki vagina. Selain itu, jaringan dalam anus tidak dilapisi oleh lapisan sel kulit mati tebal seperti pada jaringan terluar cincin anus untuk melindunginya terhadap infeksi. Itu sebabnya jaringan anus sebenarnya mudah sobek ketika tergesek. Jangankan dengan penetrasi yang terlalu kasar atau terlalu cepat, penetrasi yang biasa-biasa saja tetap berisiko merobek jaringan bagian dalam anus jika tidak dibantu dengan lubrikan seks. Hal ini memungkinkan bakteri dan virus untuk memasuki aliran darah sehingga rentan terhadap penyakit menular seksual.

    Terlebih, dikutip dari WebMD, melakukan seks vaginal setelah anal seks juga dapat menyebabkan infeksi saluran vagina dan kandung kemih. Ini karena anus penuh dengan bakteri. Bahkan jika Anda dan pasangan tidak memiliki infeksi kelamin atau penyakit menular seksual, bakteri yang hidup alami di anus berpotensi menginfeksi pasangan yang menerimanya.

    Kapan boleh melakukan seks setelah operasi?

    Sumber: University of Rochester

    Sebagian besar ahli menyatakan seks anal kurang aman dilakukan tepat setelah operasi dengan mempertimbangkan segala kemungkinan di atas. Dokter umumnya menganjurkan Anda untuk tidak melakukan hubungan seks selama 6 minggu, baik anal maupun vaginal.

    Namun begitu, keputusan tepat untuk melakukan seks anal juga akan tergantung dari lokasi operasi Anda. Jika operasi dilakukan tidak di tempat berhubungan dengan kelamin dan perut, misalnya di bahu atau lengan, lama waktu pantangan seks mungkin bisa lebih singkat dari 6 minggu. Maksimal Anda sudah boleh kembali berhubungan seks dalam 1 minggu.

    Namun apabila lokasi operasi berada di sekitar perut atau area intim, misalnya seperti operasi usus buntu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menunda berhubungan seks lebih dari 6 minggu. Mengapa begitu? Karena biasanya tekanan dan gerakan yang dilakukan selama berhubungan intim akan memperlambat penyembuhan organ dalam Anda.

    Sebaiknya jangan berhubungan seks setelah operasi sebelum dokter membolehkannya. Pada dasarnya, keputusan untuk kapan segera kembali berhubungan seks setelah operasi akan didasarkan dari kesanggupan fisik Anda serta lokasi operasi. Jika Anda melakukan operasi di bagian rektum, anus, atau usus besar maka dokter akan terus memantau kondisi Anda untuk menyatakan kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan seks, terutama seks anal.

    Apa yang perlu diperhatikan saat melakukan seks anal setelah operasi?

    Jika Anda sudah dibolehkan kembali berhubungan seks setelah operasi, maka yang perlu diperhatikan ialah menjaga kebersihannya.

    Usahakan untuk menerapkan seks aman dengan menggunakan kondom. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri pada luka operasi berpindah ke pasangan dan menginfeksinya. Selain itu, usahakan untuk segera membuang kondom yang telah digunakan untuk mencegah penularan infeksi secara tidak sengaja.

    Jangan sungkan dan malu untuk bertanya pada dokter kapan Anda boleh berhubungan seks lagi. Dokter akan membantu memberi tahu bagaimana dan kapan seks terutama seks anal boleh dilakukan setelah operasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan