backup og meta

8 Tips Mencegah Gula Darah Rendah (Hipoglikemia) pada Pasien Diabetes

8 Tips Mencegah Gula Darah Rendah (Hipoglikemia) pada Pasien Diabetes

Hipoglikemia terjadi bila kadar gula (glukosa) darah menurun hingga lebih rendah dari rentang normal. Jika hipoglikemia cukup berat, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya hingga kematian. Inilah pentingnya upaya pencegahan hipoglikemia, terutama bagi para pasien diabetes dengan kadar gula darah yang mudah berubah.

Langkah pencegahan hipoglikemia

Pada pasien diabetes, penyebab hipoglikemia biasanya berkaitan dengan pemakaian rutin insulin dan pola makan yang tidak tepat selama pengobatan.

Aktivitas fisik berat yang tidak berimbang dengan asupan makan juga bisa memperburuk kondisi hipoglikemia.

Gejala hipoglikemia yang paling umum yaitu badan gemetar, jantung berdebar, pusing, berkeringat, dan linglung.

Jika Anda membiarkannya tanpa penanganan, hipoglikemia dapat menyebabkan kejang, pingsan, hingga koma.

Sebelum hipoglikemia bertambah parah, berikut berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kondisi ini.

1. Cek gula darah secara rutin

Mengecek gula darah

Anda mungkin perlu mengecek gula darah beberapa kali dalam sehari atau seminggu, tergantung pengobatan diabetes yang Anda jalani.

Langkah ini bertujuan agar pasien diabetes bisa menjaga gula darahnya tetap dalam rentang yang sesuai anjuran dokter.

Pasien diabetes dapat mengecek gula darah secara rutin dengan glukometer.

Namun, jika Anda mengalami hipoglikemia yang berat atau sering kambuh, tersedia pula alat pengukur gula darah yang dapat digunakan sepanjang waktu.

2. Jangan melewatkan waktu makan

Waktu makan merupakan hal penting dalam upaya pencegahan hipoglikemia.

Bila Anda memakai insulin atau obat diabetes secara rutin, Anda harus disiplin sarapan, makan siang, dan makan malam sesuai jadwal. 

Bila perlu, pasanglah alarm sebagai pengingat supaya Anda tidak melewatkan waktu makan.Di samping itu, Anda juga sebaiknya mengatur jenis makanan yang Anda konsumsi.

Pastikan telah memenuhi kebutuhan gizi harian, terutama jumlah asupan karbohidrat guna menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal.

3. Selalu sedia makanan ringan

Pengidap diabetes kadang tidak menyadari dirinya mengalami hipoglikemia, apalagi jika sedang beraktivitas di luar rumah.

Karena itulah, Anda sebaiknya membawa camilan untuk diabetes setiap kali bepergian.

Camilan juga berfungsi untuk mencegah gula darah turun di antara waktu makan berat.

Bawalah camilan sehat yang tidak hanya bisa menaikkan gula darah saat dibutuhkan, tapi juga kaya akan zat gizi.

4. Minum obat sesuai anjuran dokter

Pengobatan diabetes melitus

Anda harus mengonsumsi obat tepat waktu sesuai anjuran dokter sebab beberapa obat diabetes memiliki efek menurunkan gula darah.

Konsumsi obat seperti ini dengan dosis atau waktu yang tidak sesuai bisa saja menyebabkan hipoglikemia.

Sebagai upaya pencegahan hipoglikemia, Anda sebaiknya juga menyimpan obat dalam kotak khusus agar Anda bisa membawanya saat bepergian.

Jika Anda melewatkan satu dosis obat, minumlah obat pada dosis selanjutnya atau sesuai saran dokter.

5. Makan sesuai aktivitas yang Anda lakukan

Semakin berat aktivitas fisik Anda, semakin banyak pula energi yang tubuh butuhkan.

Jadi, bila rutinitas harian lebih padat atau ingin melakukan olahraga yang lebih berat dari sebelumnya, Anda harus menambah asupan makanan sehari-hari.

Berkonsultasilah kepada ahli gizi untuk menentukan pola makan yang sesuai dengan aktivitas Anda.

Anda mungkin saja perlu menambah asupan karbohidrat kompleks dan protein atau mengganti bahan makanan tertentu dengan alternatif yang lain.

6. Makan sebelum berolahraga

Untuk mencegah gula darah rendah ketika berolahraga, pastikan Anda sudah mengisi perut paling tidak dua jam sebelumnya.

Asupan makanan yang tepat akan memberikan Anda energi yang cukup selama beraktivitas fisik.

Utamakan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks dan kurangi makanan ataupun camilan yang tinggi lemak. Pasalnya, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan berlemak.

Jika Anda memakai insulin sebelum makan, Anda juga perlu mengetahui kapan puncak kerja insulin tersebut. Tunda untuk berolahraga sampai masa kerja insulin selesai.

7. Catat gejala Anda

Dalam upaya pencegahan hipoglikemia, mengenali gejala sangatlah penting. Pasalnya, hipoglikemia tingkat ringan, sedang, dan berat memiliki gejala yang berbeda.

Banyak pasien diabetes bahkan tidak sadar sedang mengalami hipoglikemia. Oleh sebab itu, jangan lupa mencatat gejala apa saja yang Anda alami.

Bila Anda juga sering mengalami hipoglikemia pada malam hari (hipoglikemia nokturnal), catatlah pada keesokan harinya saat Anda ingat. Bawalah catatan ini saat mengunjungi dokter.

8. Jangan berolahraga secara berlebihan

Olahraga untuk Menghilangkan Rasa Sedih

Olahraga sangat bermanfaat bagi pasien diabetes.

Menurut sejumlah penelitian dalam laman Harvard Health Publishing, aktivitas fisik membantu kerja hormon insulin dalam menurunkan gula darah serta mencegah berbagai komplikasi diabetes.

Namun, olahraga yang berlebihan bisa menurunkan gula darah secara drastis sehingga berbahaya bagi pasien diabetes.

Jadi, pilihlah olahraga yang aman untuk diabetes serta periksalah gula darah Anda sebelum dan sesudah berolahraga.

Hipoglikemia merupakan hal yang sangat umum dialami pasien diabetes.

Kondisi ini biasanya merupakan hasil dari penggunaan insulin secara rutin, konsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darah, dan asupan makanan yang tidak terpantau.

Banyak pasien diabetes tidak sadar dirinya mengalami hipoglikemia karena mereka tidak menunjukkan gejala.

Tanpa penanganan yang tepat, penurunan gula darah secara drastis bisa mengganggu fungsi tubuh dan bahkan membahayakan jiwa.

Sebelum hal tersebut terjadi, Anda bisa mencegah hipoglikemia dengan mengecek gula darah mandiri secara berkala, menyesuaikan pola makan, serta mengonsumsi obat sesuai anjuran.

Selain itu, jangan lupa melakukan kunjungan rutin ke dokter untuk memantau kadar gula darah dan pengobatan diabetes Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Diabetic hypoglycemia – Symptoms and causes. (2021). Retrieved 31 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-hypoglycemia/symptoms-causes/syc-20371525

Low Blood Glucose (Hypoglycemia) | NIDDK. (2021). Retrieved 31 January 2022, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/preventing-problems/low-blood-glucose-hypoglycemia#prevention

Bagaimana mencegah Hipoglikemia? – Direktorat P2PTM. (2018). Retrieved 31 January 2022, from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/bagaimana-mencegah-hipoglikemia

The importance of exercise when you have diabetes – Harvard Health. (2018). Retrieved 31 January 2022, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-importance-of-exercise-when-you-have-diabetes

HYPOGLYCEMIA PREVENTION AND TREATMENT – The Johns Hopkins Patient Guide to Diabetes. (2018). Retrieved 31 January 2022, from https://hopkinsdiabetesinfo.org/hypoglycemia-prevention-and-treatment/

Rossetti, P., Porcellati, F., Bolli, G., & Fanelli, C. (2008). Prevention of Hypoglycemia While Achieving Good Glycemic Control in Type 1 Diabetes: The role of insulin analogs. Diabetes Care, 31(Supplement 2), S113-S120. https://doi.org/10.2337/dc08-s227

Hypoglycemia – National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. (2020). Retrieved 31 January 2022, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/preventing-problems/low-blood-glucose-hypoglycemia

Hypoglycemia – Harvard Medical School. (2020). Retrieved 31 January 2022, from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/hypoglycemia-a-to-z

Versi Terbaru

07/02/2022

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Toksisitas Glukosa, Bahaya dari Gula Darah Tinggi yang Menerus

Memahami Penggunaan Insulin dalam Pengobatan Diabetes Tipe 1


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/02/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan