Menjaga kesehatan penis adalah hal yang penting untuk dilakukan. Sebab, bukan hanya mendukung kelancaran buang air kecil, penis yang sehat akan menjaga kualitas seks Anda. Ketika kesehatannya terabaikan, salah satu keluhan yang umum dirasakan adalah munculnya sensasi panas di penis.
Bagaimana kondisi tersebut terjadi? Apa cara paling tepat dan aman untuk menetralkan sensasi panas pada Mr. P? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Penyebab penis terasa panas yang perlu Anda tahu
Sensasi panas terbakar pada penis biasanya diikuti dengan kemerahan, bengkak, dan mungkin rasa nyeri. Kondisi ini tentu membuat Anda tidak nyaman saat buang air, berhubungan seks, bahkan melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Berdasarkan sensasi panas dan gejala yang menyertai, apa penyebab kondisi yang Anda rasakan?
1. Uretritis
Infeksi di area uretra atau uretritis umumnya disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, atau Mycoplasma genitalium.
Ketika sudah mengalami uretritis itulah Anda biasanya mulai merasakan sensasi panas pada Mr. P dan sekitarnya, khususnya ketika buang air kecil.
Umumnya, uretritis juga disertai sensasi gatal di dekat lubang penis, keluarnya lendir dari penis, hingga adanya darah pada air mani.
Karena disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dokter biasanya meresepkan antibiotik atau antivirus untuk mengatasi uretritis.
2. Sistitis
Peradangan di kandung kemih atau sistitis juga bisa menjadi penyebab penis terasa panas. Pasalnya, saluran kemih itu sendiri terletak di dalam Mr. P.
Penyebab utama kondisi ini adalah infeksi bakteri dan kesalahan dalam membersihkan penis.
Selain menimbulkan sensasi terbakar, sistitis biasanya disertai peningkatan buang air kecil, tetapi dengan jumlah urine sedikit. Anda mungkin juga menyadari bahwa bau urine semakin menyengat.
Pada kasus ringan, sensasi panas karena sistitis bisa pulih tanpa pengobatan khusus. Dokter bisa meresepkan antibiotik jika sensasi terbakar sudah mengganggu.
3. Prostatitis
Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa salah satu gejala prostatitis atau infeksi kelenjar prostat adalah disuria. Disuria adalah sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
Selain infeksi bakteri, prostatitis bisa disebabkan oleh kerusakan saraf karena trauma atau bekas pembedahan di area Mr. P.
Meski berasal dari Mr. P, nyeri atau rasa panas karena prostatitis ternyata bisa menyebar hingga skrotum, testis, bahkan panggul. Pada kondisi ini, Anda perlu segera mendapatkan perawatan dari dokter.
Dokter mungkin meresepkan obat alpha-blocker untuk meredakan nyeri atau kesulitan buang air kecil.
4. Infeksi menular seksual
Penis yang terasa panas merupakan gejala umum dari berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, herpes, kutil kelamin (infeksi human papillomavirus), sifilis dan gonore.
Saat terkena IMS, sensasi panas biasanya disertai dengan rasa gatal, kemerahan, serta sakit pada penis. Berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan adalah penyebab utama IMS.
Pengobatan IMS akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Selain menjalani pengobatan, Anda mungkin diminta untuk tidak berhubungan intim terlebih dahulu demi mencegah penularan.
5. Psoriasis
Bukan hanya kulit kepala, lutut, atau siku, psoriasis ternyata bisa terjadi di kulit penis. Selain membuat kulit terasa bersisik dengan perubahan warna menjadi merah muda, genital psoriasis sering kali menimbulkan sensasi terbakar.
Dokter biasanya meresepkan obat topikal, seperti krim kortikosteroid, takrolimus, atau kalsipotriol untuk mengatasi kondisi psoriasis di penis.
6. Reaksi alergi
Penggunaan produk tertentu, seperti sabun mandi atau pelumas sering kali memicu alergi khususnya di bagian kepala penis. Reaksi alergi inilah yang kemudian menimbulkan sensasi penis perih dan terbakar.
Dalam kondisi ini, segera bersihkan bagian penis yang terkena sabun atau pelumas dengan air hangat. Setelah itu, pastikan hanya menggunakan pakaian dalam ketika penis sudah kering.
Cara mengatasi penis yang terasa panas
Pengobatan untuk sensasi terbakar pada penis perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab penis Anda terasa panas.
Secara umum, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi rasa tidak nyaman karena penis terasa terbakar.
- Pemberian antibiotik, seperti phenazopyridine untuk mengatasi sensasi terbakar yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Pengobatan dengan krim topikal, seperti krim kortikosteroid untuk meredakan sensasi panas akibat psoriasis.
- Menghentikan penggunaan produk perawatan penis yang menyebabkan alergi.
- Membiasakan untuk menggunakan pakaian dalam dengan bahan menyerap keringat, seperti katun dan modal.
- Rutin membersihkan penis, terutama setelah buang air kecil, berhubungan intim, dan masturbasi.
Ketika sensasi panas sudah tidak tertahankan, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
Kesimpulan
- Sebagian penyebab penis terasa panas adalah infeksi, seperti uretritis, sistitis, prostatitis, dan infeksi menular seksual.
- Sensasi panas mungkin juga berasal dari reaksi alergi terhadap produk pembersih penis atau pelumas. Karena itulah, penting untuk memperhatikan produk kebersihan yang Anda gunakan.
- Sebagian besar sensasi panas hanya berlangsung sementara dan membaik dengan sendirinya. Meski begitu, dokter mungkin memberi obat sesuai penyebab yang mendasarinya.
[embed-health-tool-bmi]