Ejakulasi dini merupakan masalah yang cukup dikhawatirkan oleh pria karena takut dapat memengaruhi performa hubungan intim mereka. Tidak jarang berbagai cara dilakukan untuk mengobati kondisi ini. Bahkan, suntik botox juga disebut-sebut dapat mengatasi ejakulasi dini.
Benarkah demikian?
Kemanjuran suntik botox mengatasi ejakulasi dini
Mungkin bagi Anda yang sering mendengar kata botox cenderung menghubungkannya dengan pencegahan penuaan kulit. Akan tetapi, siapa sangka bahwa suntikan yang dapat menghaluskan garis keriput di wajah ini dapat digunakan untuk mengobati ejakulasi dini.
Menurut sebuah penelitian dari jurnal Medical Hypotheses, suntik botox mungkin dapat digunakan untuk mengatasi ejakulasi dini. Hal tersebut dikarenakan suntik botox menghambat kontraksi otot sumsum tulang belakang yang berperan penting dalam proses ejakulasi.
Selain itu, botox juga merilekskan otot untuk sementara waktu dengan mengganggu sinyal antara saraf dan otot daerah tempat botox disuntikkan. Misalnya, ketika Anda menyuntikkan botox ke dahi atau sekitar mata, hal tersebut dapat mengurangi kerutan di dahi karena kontraksi otot yang lebih rileks.
Maka itu, secara teori botox dapat digunakan untuk membantu mengobati ejakulasi dini karena fungsinya untuk merelaksasi otot dan mungkin dapat menunda ejakulasi.
Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian yang benar-benar membuktikan keampuhan suntik botox untuk ejakulasi dini. Hal ini dikarenakan terdapat penelitian dari Journal of Sexual Medicine yang membuktikan keampuhan tersebut pada tikus percobaan.
Namun, tikus percobaan tersebut mungkin tidak menderita ejakulasi dini, sehingga botox hanya membuatnya menjadi lebih lama. Selain itu, efek tersebut tidak diketahui apakah akan sama jika diaplikasikan pada manusia atau tidak.
Metode lainnya untuk mengatasi ejakulasi dini
Penggunaan botox untuk mengatasi ejakulasi dini mungkin belum teruji secara klinis. Maka itu, Anda mungkin bisa memilih beberapa cara di bawah ini untuk menyingkirkan masalah tersebut.
1. Psikoterapi dengan pasangan
Salah satu cara mengatasi ejakulasi dini selain menyuntikkan botox adalah psikoterapi. Psikoterapi dinilai menjadi metode yang cukup efektif karena memiliki cara yang berbeda untuk mengobati ejakulasi dini. Jenisnya pun beragam. Salah satunya adalah psikoterapi bersama pasangan.
Bagi Anda yang sudah berpasangan mungkin jenis yang satu ini bisa Anda manfaatkan. Sesi bersama pasangan biasanya bertujuan untuk membantu Anda berdua merasa termotivasi untuk mencari cara menghadapi masalah ini dan melihat apa saja yang menjadi penyebabnya.
Mulai dari masalah dalam hubungan, perilaku pasangan atau Anda, hingga teknik khusus untuk mengontrol ejakulasi dan masalah seksual pun dibahas di sini. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa mendapatkan kepuasan yang sama tanpa mengganggu hubungan.
2. Psikoterapi individu
Selain bersama pasangan, mengatasi ejakulasi dini bisa juga dilakukan melalui psikoterapi yang dilakukan sendiri.
Biasanya, metode yang satu ini digunakan oleh para pria yang tidak sedang menjalin hubungan. Namun, bagi Anda yang sedang dalam suatu hubungan pun dapat memakai cara ini untuk membantu melihat apakah ejakulasi dini dipengaruhi oleh faktor psikologis tertentu.
Psikoterapi individu sifatnya mengeksplorasi dan mengusut apa yang membuat Anda enggan berhubungan. Selain itu, sama seperti terapi bersama pasangan, psikoterapi individu juga membantu Anda mengendalikan ejakulasi dan meningkatkan gairah.
3. Psikoterapi dengan obat-obatan
Tidak hanya berdiskusi dengan terapis Anda, psikoterapi juga menawarkan perawatan bersama dengan obat-obatan.
Efek dari obat-obatan tertentu ternyata dinilai dapat menunda ejakulasi dan membantu meningkatkan kepercayaan diri. Jika ejakulasi dapat dikontrol, seiring dengan berjalannya perawatan, terapis akan menghentikan penggunaan obat secara perlahan agar tidak terlalu bergantung.
Sebenarnya, kemanjuran botox untuk mengatasi ejakulasi dini belum benar-benar terbukti pada manusia. Oleh karena itu, Anda dapat mencari cara lain yang lebih aman dan terbukti efektif untuk menyingkirkan masalah ini. Atau janganlah ragu untuk berkonsultasi mengenai hal ini ke dokter terdekat.
[embed-health-tool-bmi]