backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Minyak Kelapa Memengaruhi Hormon Testosteron Pria?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 11/05/2021

    Benarkah Minyak Kelapa Memengaruhi Hormon Testosteron Pria?

    Minyak kelapa memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Selain untuk kesehatan rambut dan kulit, minyak kelapa juga dikenal bisa memerangi peradangan karena kandungan antioksidan di dalamnya. Namun tidak hanya itu, minyak kelapa juga disebut bisa memengaruhi dan meningkatkan kadar testosteron pada pria yang dapat berperan pada sistem reproduksi. Benarkah hal tersebut?

    Kadar hormon testosteron pada pria

    Pada dasarnya, hormon testosteron sama-sama diproduksi oleh tubuh pria dan wanita. Namun, pria memproduksi 20 kali lebih banyak testosteron dibandingkan wanita. Itulah sebabnya hormon ini lebih sering dikaitkan dengan pria daripada wanita.

    Pada pria, hormon testosteron memiliki beragam fungsi. Hormon ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat tulang, meningkatkan massa otot, perkembangan selama masa puber atau remaja, serta mengatur atau mendorong fungsi seksual. Bila testosteron berkurang, fungsi-fungsi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan maksimal.

    Kadar testosteron pada seseorang terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya. Pada pria, level testosteron tertinggi pada usia 17-19 tahun dan mulai mengalami pengurangan pada usia 30 tahun.

    Testosteron pria yang rendah dapat menyebabkan kerontokan rambut (termasuk di tubuh dan wajah), pengurangan massa otot, kulit yang rapuh, berkurangnya gairah seks, serta mengganggu mood atau suasana hati, memori, dan konsentrasi.

    Minyak kelapa disebut-sebut sebagai salah satu bahan alami yang dapat memengaruhi kadar testosteron, bahkan membantu meningkatkannya.

    Benarkah minyak kelapa dapat memengaruhi kadar testosteron?

    Minyak kelapa didapat dari daging pada buah kelapa yang berwarna putih. Minyak jenis ini mengandung lemak jenuh yang tinggi, yaitu mencapai 84%, serta trigliserida rantai sedang atau medium-chain triglycerides (MCT) yang terdiri dari asam laurat, asam kaprilat, dan asam kaprat.

    Dikutip dari Healthline, MCT dalam minyak kelapa telah terbukti memengaruhi hormon yang mirip dengan testosteron di dalam tubuh yang disebut dengan dihidrotestosteron (DHT). Hormon ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan testosteron, tetapi juga dapat memicu kebotakan pada pria.

    Sebuah studi pada hewan menunjukkan, MCT yang berbentuk asam laurat dalam minyak kelapa dapat mencegah enzim yang mengubah testosteron menjadi DHT. Namun, belum ada penelitian pada manusia terkait hal tersebut sehingga pengaruh MCT pada DHT pun belum sepenuhnya terbukti pada manusia.

    Selain itu, minyak kelapa pun belum terbukti dapat memengaruhi kadar testosteron pada seseorang. Oleh karena itu, minyak ini pun belum terbukti dapat meningkatkan gairah seks akibat level testosteron yang rendah.

    Cara meningkatkan kadar testosteron pada pria

    Selain usia, ada kondisi lain yang dapat menyebabkan rendahnya kadar testosteron seseorang, seperti gangguan tidur sleep apnea. Namun, level testosteron seseorang bisa kembali normal setelah kondisi tersebut disembuhkan.

    Selain menyembuhkan kondisi yang menyebabkan rendahnya testosteron, ada pula beragam cara yang dapat meningkatkan kadarnya secara alami. Selain minyak kelapa yang belum terbukti memengaruhi hormon testosteron, berikut cara untuk meningkatkan testosteron yang bisa Anda terapkan di rumah:

    • Berolahraga, seperti angkat beban atau olahraga kardio dengan intensitas tinggi (high intensity interval training/HIIT).
    • Konsumsi makanan mengandung protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah seimbang.
    • Mengontrol kadar hormon kortisol dengan mengurangi stres.
    • Berjemur untuk mendapatkan vitamin D secara alami dari matahari atau konsumsi suplemen vitamin D.
    • Tidur yang cukup dan berkualitas.
    • Meningkatkan kadar testosteron melalui bahan alami, seperti jahe, kerang, sayuran hijau seperti bayam, minyak ikan, minyak zaitun, bawang bombay, dan lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 11/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan