Anda mungkin mengetahui penyakit influenza atau yang sering disebut dengan flu. Namun, bagaimana dengan penyakit influenza tipe B? Apakah Anda pernah mendengarnya? Apa bedanya dengan influenza biasa? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu influenza tipe B?
Influenza tipe B adalah salah satu dari tiga jenis virus influenza yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.
Perlu diketahui, terdapat tiga jenis virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Umumnya, orang-orang lebih mengenal influenza tipe A dibandingkan tipe B.
Influenza tipe B masih dikategorikan sebagai wabah penyakit flu musiman. Virus influenza B menyebabkan penyakit pernapasan yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan terkadang paru-paru.
Yang membedakan antara tipe A dan B adalah penularannya. Walaupun jarang diketahui oleh orang, jenis influenza yang satu ini sama berbahayanya dengan tipe A.
Pada influenza tipe A, virus ini dapat ditemukan pada hewan dan manusia juga berisiko tertular dari binatang tersebut. Sementara penularan tipe B hanya bisa dari manusia ke manusia lainnya.
Gejala influenza tipe B
Pada dasarnya, gejala influenza tipe B dengan A hampir sama. Keduanya sama-sama menyebabkan kenaikan suhu tubuh bahkan hingga demam tinggi.
Beberapa gejala lain yang muncul ketika virus influenza menyerang tubuh Anda, antara lain:
- batuk,
- kelelahan,
- demam,
- diare,
- muntah,
- pilek,
- sakit kepala,
- nyeri otot atau badan,
- sakit tenggorokan,
- hilang nafsu makan, dan
- kram perut.
Gejala flu B ini sering kali muncul dengan cepat dan berlangsung selama beberapa minggu. Demam yang terjadi bisa berlangsung selama 4 hari.
Oleh karena itu, segera kunjungi dokter bila demam tidak kunjung membaik setelah 1 minggu.
Penyebab influenza tipe B
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, virus flu tipe B ditularkan dari manusia ke manusia lainnya.
Penyakit influenza disebabkan oleh virus flu yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada hidung, tenggorokan, dan paru.
Virus flu dapat menyebar bila penderitanya bersin, batuk, atau bahkan hanya berbicara.
Saat bersin, batuk, dan berbicara, air liur yang sudah terkontaminasi virus dapat bercampur di udara dan berpotensi untuk menempel pada mulut atau hidung seseorang.
Oleh karena itu, para penderita flu sangat dianjurkan untuk memakai masker setiap kali akan keluar rumah karena dikhawatirkan dapat menularkannya kepada orang lain.
Faktor risiko influenza
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena influenza tipe ini.
- Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama yang berusia di bawah 2 tahun.
- Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.
- Sedang hamil atau hingga 2 minggu pascamelahirkan.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Orang dengan kondisi kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan asma.
Komplikasi influenza tipe B
Menurut CDC, sebagian besar orang yang terkena flu akan sembuh dalam beberapa hari hingga dua minggu kemudian.
Akan tetapi, bagi Anda yang menderita flu dan tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu, bisa jadi Anda telah mengalami komplikasi.
Walaupun terlihat sepele, virus flu, seperti influenza tipe B, dapat mengancam jiwa Anda dan membuat Anda rentan terhadap berbagai penyakit, seperti:
- sinus dan infeksi telinga,
- radang paru atau pneumonia,
- peradangan jantung (miokarditis),
- gagal ginjal, dan
- sepsis.
Diagnosis influenza tipe B
Untuk mendiagnosis influenza, ada tes yang umum dokter dilakukan, di antaranya berikut ini.
- Tes molekuler. Tes ini dapat memberikan hasil yang cepat dan lebih akurat untuk menentukan apakah Anda terkena flu. Nantinya, dokter akan mengambil sampel cairan hidung atau mulut untuk diuji ke laboratorium.
- Tes antigen. Tes ini digunakan untuk mendapatkan hasil dalam waktu kurang dari satu jam. Namun, tes ini kurang akurat bila dibandingkan dengan tes molekuler.
Cara mengatasi influenza tipe B
Penyakit flu, baik tipe A maupun B, dapat disembuhkan bila Anda melakukan istirahat cukup dan rutin minum obat.
Jika hal ini terjadi pada anak Anda, dorong anak agar mau makan makanan bergizi dan tetap terhidrasi.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu proses penyembuhan influenza B, antara lain berikut ini.
- Beristirahat dan minum air putih. Ini karena demam yang tinggi dapat membuat Anda lelah dan rentan terhadap dehidrasi.
- Mengonsumsi obat-obatan. Obat yang dapat menurunkan demam dan rasa pegal, seperti ibuprofen atau paracetamol.
- Berkumur dengan air garam. Cara ini dapat membantu mengurangi gejala flu, seperti batuk dan sakit tenggorokan.
- Menjaga jarak dengan orang lain. Ini untuk mencegah penularan penyakit, terutama anak dan orang dewasa, yang belum mendapatkan vaksin flu.
- Obat antivirus. Obat ini dapat membantu mempersingkat waktu flu. Namun, obat ini tidak diperlukan untuk semua kondisi flu. Dokter biasanya akan meresepkan obat ini bila gejalanya tergolong parah dan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi.
Cara mencegah influenza tipe B
Cara terbaik untuk mencegah flu, baik tipe A maupun tipe B, adalah dengan mendapatkan vaksin flu.
Selain itu, Anda juga dapat mencegah flu dengan cara berikut ini.
- Menjaga jarak dengan orang sakit.
- Tetap di rumah saat Anda sakit flu.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan sesudah makan.
Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter untuk mendapat informasi lebih lengkap atau jika Anda memiliki keluhan seperti yang disebut di atas.
Kesimpulan
- Influenza tipe B adalah salah satu dari beberapa jenis virus influenza yang menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia.
- Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam tinggi, batuk, nyeri otot, diare, muntah, mual, batuk, dan kelelahan.
- Virus ini menular melalui udara yang terkontaminasi, dan risiko tertinggi terjadi pada anak-anak, orang dewasa lanjut usia, serta individu dengan kondisi kesehatan yang melemah.
- Pengobatan flu tipe ini meliputi istirahat, hidrasi yang cukup, dan penggunaan obat-obatan.
- Pencegahan terbaik adalah melalui vaksinasi influenza dan menjaga kebersihan yang baik seperti mencuci tangan.