Selama ini untuk mengatasi jerawat yang membandel dan suka muncul lagi, Anda disarankan untuk menjaga kesehatan kulit dengan produk antijerawat dan minum obat sesuai dengan anjuran dokter. Namun, apakah Anda tahu bahwa saat ini sejumlah ilmuwan sedang mengembangkan vaksin pencegah jerawat? Seperti apa vaksin jerawat yang sangat banyak diharapkan ini? Berikut ulasannya.
Jerawat tidak hanya muncul pada masa pubertas, tapi juga muncul pada orang dewasa
Jerawat sering dianggap sebagai penanda awal masa pubertas. Namun, permasalahan kulit yang satu ini tidak hanya dialami oleh remaja saja, tetapi juga oleh orang dewasa. International Dermal Institute menyebutkan bahwa jerawat pada orang dewasa justru mengalami peningkatan. Sekitar 40 sampai 50 persen orang berusia 20-40 memiliki kulit bermasalah dan jerawat membandel.
Joshua Zeichner, ahli dermatologi dari Mount Sinai Hospital di New York juga membenarkan hal tersebut. Bahkan, peningkatan jerawat banyak terjadi pada perempuan dewasa. Meski belum ada penelitian lebih lanjut, namun penyebab utama jerawat diperkirakan karena adanya penumpukan bakteri di pori-pori kulit. Fakta bahwa para ilmuwan belum mengetahui penyebab pasti jerawat menjelaskan mengapa belum ada pengobatan yang tepat untuk kondisi kulit berjerawat.
Bagaimana cara kerja vaksin jerawat?
Vaksin pada umumnya bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh supaya mampu mengenali ancaman bakteri atau virus tertentu yang dianggap membahayakan. Namun, para peneliti berusaha mewujudkan vaksin jerawat ini dengan memanfaatkan antibodi yang diketahui bisa menghancurkan protein beracun, produk sampingan bakteri propionibacterium acnes atau P. acnes.
Sekelompok ilmuwan Universitas California, San Diego, sedang berusaha mengembangkan vaksin yang mampu memberantas jerawat. Vaksin jerawat dapat menjadi solusi bagi mereka yang dihantui oleh permasalahan kulit ini. Jadi, Anda tidak perlu lagi repot menggunakan concealer untuk menutupi jerawat dengan adanya terobosan terbaru ini.
Eric C. Huang, kepala penelitian, mengatakan bahwa jerawat sebagian besar disebabkan oleh bakteri P.acnes yang ada dalam tubuh sepanjang hidup, dan para peneliti tidak dapat menciptakan vaksin untuk membunuh bakteri karena dalam beberapa hal, bakteri P.acnes justru baik untuk tubuh.
Namun, Huang dan timnya menemukan sebuah antibodi untuk protein yang dikeluarkan bakteri P.acnes pada kulit. Protein inilah yang menyebabkan peradangan hingga berujung pada timbulnya jerawat.
Dengan kata lain, vaksin jerawat tidak akan mematikan bakteri secara menyeluruh dari kulit, tapi menghapus efek negatif dari bakteri yang menyebabkan peradangan dan jerawat. Vaksin ini dapat mencegah jerawat sejak awal sebelum muncul.
Di mana saja bisa mendapatkan vaksin jerawat ini?
Jika Anda bertanya-tanya kapan vaksin jerawat ini siap dipasarkan, tampaknya Anda masih harus bersabar. Percobaan formula vaksin sejauh ini berhasil dilakukan dengan biopsi kulit yang dikumpulkan peneliti dari para pasien jerawat. Tahap berikutnya adalah mencobanya pada pasien secara klinis. Fase pertama pada uji coba tersebut akan berlangsung selama satu hingga dua tahun.
Belum jelas apakah vaksin tersebut dapat digunakan oleh semua orang atau ada batasan umur agar efektif mencegah jerawat. Namun, semua orang berharap bahwa vaksin ini dapat membantu menghapus kekhawatiran orang-orang yang selama ini dihantui permasalahan jerawat.
Sementara menunggu vaksin jerawat, Anda bisa merawat kulit agar bebas jerawat dengan beragam cara. Membersihkan wajah dengan pembersih lembut berbahan dasar air, pilih produk perawatan yang sesuai jenis kulit, dan menjaga pola makan. Konsultasikan ke dokter kulit jika permasalahan jerawat sudah sangat mengganggu dan membuat Anda tidak percaya diri.