Peliharaan kucing di rumah mungkin tampak bersih. Namun, ternyata ada kemungkinan ia memiliki penyakit infeksi, seperti scabies. Lantas, apakah scabies kucing pada manusia bisa terjadi?
Kucing tidak menularkan scabies pada manusia. Meski begitu, kutu scabies dari kucing (Sarcoptic mange) bisa masuk ke bawah kulit manusia dan menyebabkan gatal dan iritasi.
Kutu penyebab skabies kucing pada dasarnya tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak pada tubuh manusia.
Jika masuk ke tubuh manusia, kutu akan mati dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, kucing harus dibawa ke dokter hewan dan disembuhkan segera. Kutu penyebab skabies kucing tetap bisa mengiritasi kulit manusia.
Meski kutu juga akan mati dalam beberapa hari dalam tubuh manusia, infeksi bakteri di kulit bisa terjadi.
Studi kasus terbitan Journal of Clinical and Diagnostic Research: JCDR (2013) menyatakan iritasi kulit terus-menerus bisa menyebabkan penyakit kulit baru akibat infeksi bakteri Streptococcus pyogenes atau Staphylococcus aureus.
Gejala scabies kucing pada manusia
Gejala scabies kucing pada manusia bisa menyebabkan kondisi berikut.
- Sensasi gatal tak tertahankan.
- Kemerahan.
- Kulit kering.
- Iritasi.
Gejala biasanya terlihat pada bagian lengan bawah, dada bawah, perut, paha. Iritasi ini muncul akibat reaksi kulit terhadap kutu dan fesesnya.
Sementara itu, iritiasi kulit yang berkembang menjadi infeksi bakteri bisa menimbulkan ruam, gatal, kulit luka bernanah, dan koreng.
Faktor risiko scabies kucing pada manusia
Semua orang bisa mengalami gatal karena kucing, tanpa terkecuali. Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan mengalaminya.
Berikut orang-orang yang lebih rentan terkena scabies kucing.
- Memiliki kekebalan tubuh yang lemah.
- Menjalani pengobatan penekan imun (imunosupresan).
- Anak-anak.
- Hidup dengan banyak orang dalam satu rumah.
Cara mengobati scabies kucing pada manusia
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyembuhkan kucing sampai semua kutunya mati.
Setelah itu, Anda bisa mengatasi gatal dan iritasi yang muncul dengan cara berikut.
- Mengoleskan krim permethrin 5% untuk membunuh kutu di kulit.
- Konsumsi antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan ruam kulit.
- Minum obat ivermectin untuk mengatasi kemungkinan infeksi parasit dari kucing.
Cara mencegah penyebaran kutu scabies kucing
Selain mengobati gatal dan iritasi karena kucing, Anda tetap perlu mencegah penyebaran kutu kucing agar tidak terkena orang lain.
Berikut langkah pencegahan penyakit kulit menular.
- Mencuci rutin pakaian, sprei, selimut, dan handuk menggunakan air panas.
- Memvakum seluruh bagian rumah, seperti sofa, kasur, bantal, karpet, dan gorden.
- Memastikan seluruh orang di rumah juga menjalani pengobatan.
- Bila barang tidak bisa dicuci, masukkan ke kantong plastik setidaknya selama seminggu agar kutu mati.
- Menghindari bersentuhan dengan kucing sampai sembuh dan bebas kutu.
- Selalu cuci tangan setelah memegang kucing.
Perawatan skabies kucing pada manusia di rumah
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengalami gatal karena kucing. Berikut perawatan di rumah yang perlu dilakukan.
1. Mandi sebelum menggunakan obat krim
Perlu diketahui, obat skabies krim akan bekerja lebih efektif pada kulit yang kering dan bersih. Pastikan krim tetap berada pada kulit selama 8 – 14 jam.
2. Jangan lupa oles ulang obat krim
Gatal dan iritasi sangat mungkin terjadi pada tangan. Bila rutin mencuci tangan, pastikan Anda selalu mengoles ulang krim setelah tangan kering.
3. Kenakan pakaian pelindung
Bila Anda benar-benar harus memegang kucing, pastikan Anda mengenakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan, celana panjang, kaus kaki, dan sarung tangan.
Langkah ini melindungi kulit yang sedang gatal sekaligus mencegah perpindahan kutu kucing ke kulit Anda.
Pastikan segera membawa kucing ke dokter hewan untuk mencegah penyebaran kutu atau penyakit akibat zoonosis lainnya.
Rangkuman
- Kucing yang skabies tidak menyebabkan skabies pada manusia.
- Kutu penyebab skabies pada kucing bisa mati di kulit manusia dalam beberapa hari.
- Kutu penyebab skabies kucing tetap bisa berpindah dan menyebabkan gatal dan iritasi.
- Gangguan kulit pada manusia akibat kutu kucing adalah gatal dan iritasi.
- Bila tidak kunjung diatasi, iritasi bisa menimbulkan infeksi bakteri baru.