Olahraga menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Namun, tidak semua orang dapat berolahraga dengan nyaman dan lancar, salah satunya mereka yang punya masalah kesehatan, seperti maag. Supaya dapat menjalani olahraga dengan nyaman, penderita maag perlu panduan khusus. Berikut panduan olahraga untuk orang dengan masalah maag.
Panduan olahraga untuk penderita maag
Maag atau dispepsia merupakan sekumpulan gejala dari nyeri perut bagian atas, terus sendawa, perut kembung, sensasi terbakar di perut, mual, dan ingin muntah.
Gejala tersebut biasanya sering dialami oleh orang dengan refluks asam lambung/GERD (gastroesophageal reflux disease).
Biasanya, orang dengan kondisi ini juga memiliki kelebihan berat badan. Itu sebabnya, dokter biasanya akan meminta menurunkan berat badannya.
Anda akan diminta untuk mengatur kembali pola makan dan meningkatkan aktivitas, seperti olahraga. Sayangnya, olahraga juga bisa memicu gejala maag.
Gerakan olahraga tertentu dapat meningkatkan tekanan pada perut. Akibatnya, asam lambung naik dan menimbulkan gejala maag.
Walaupun bisa berisiko, bukan berarti penderita maag tidak diizinkan untuk olahraga. Aktivitas ini tetap aman dan menyehatkan jika dilakukan dengan memerhatikan kondisi tubuh.
Berikut beberapa panduan olahraga yang sebaiknya Anda ikuti jika memiliki maag.
1. Pilih olahraga yang tepat
Agar olahraga untuk penderita maag berjalan aman, pilihan jenis olahraga harus diperhatikan. Tujuannya, untuk menghindari adanya tekanan berlebihan di perut.
Anda harus menghindari latihan yang bisa menghalangi fungsi otot sfingter esofagus (kerongkongan) bagian bawah. Gerakan yang membuat Anda harus ada di posisi terbalik, membungkuk, atau melawan gravitasi dalam waktu yang lama juga harus dihindari.
Melakukan latihan intensitas tinggi juga bisa mengendurkan otot sfingter esofagus sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Contoh olahraga intensitas tinggi yang sebaiknya dihindari penderita maag adalah lari, bersepeda, lompat tali, memanjat, angkat beban dengan posisi berbaring, atau senam dengan gerakan cepat.
Sebaliknya, cobalah untuk melakukan olahraga seperti jalan santai, berenang, dan angkat beban dalam posisi berdiri.
2. Makan lebih dahulu
Makanan menjadi sumber energi untuk olahraga. Ini sangat penting, terutama untuk penderita maag agar dapat mencegah asam lambung naik karena perut kosong saat olahraga.
Akan tetapi, pilihan makanan sebelum olahraga juga tidak boleh asal. Anda harus menghindari makanan dan minuman yang biasanya memicu asam lambung naik, seperti:
- Makanan pedas, berlemak, dan berminyak
- Kopi, soda, dan alkohol
- Buah yang asam, seperti jeruk atau tomat
Selain itu, praktikkan juga kebiasaan makan yang sehat. Makanlah dengan tenang dan kunyah dengan benar. Jangan makan terburu-buru, karena bisa memicu asam lambung atau membuat Anda makan lebih banyak (kekenyangan).
Jangan lupa untuk minum obat yang diresepkan dokter jika memang Anda rutin meminumnya.
3. Beri jeda setelah makan
Selain pilihan makan, waktu untuk memulai olahraga untuk penderita maag juga perlu diperhatikan. Setelah makan, jangan langsung memulai olahraga.
Jika Anda bergerak dengan perut penuh terisi makanan, tekanan pada sfingter akan meningkat. Akibatnya, gejala maag bisa kambuh.
Sebaiknya, beri jeda selama 2 jam bagi makanan dalam perut untuk berpindah ke usus kecil. Ini memungkinkan asam lambung tidak naik ke kerongkongan.
4. Jangan lupa pemanasan dan minum air
Salah satu tips lancar olahraga untuk penderita maag adalah pemilihan pakaian olahraga. Hindari pakaian yang terlalu ketat yang bisa meningkatkan tekanan di sekitar perut.
Jika sudah siap, lanjutkan dengan melakukan latihan pemanasan selama 5-10 menit. Latihan ini merupakan aturan umum yang wajib dilakukan seseorang sebelum olahraga agar tidak mengalami cedera.
Selain itu, jangan lupa minum air putih selama Anda melakukan latihan. Namun, jangan minum air hingga kembung. Ini tidak baik untuk tubuh Anda karena bisa memicu naiknya asam lambung.
5. Konsultasi ke dokter
Bagi penderita maag yang ingin membuat rencana olahraga, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Dokter bisa membantu Anda membuat rencana olahraga lebih matang tanpa terganggu dengan munculnya gejala maag.
Konsultasi ini dilakukan sekaligus untuk memeriksa bagaimana perkembangan kondisi penyakit refluks asam lambung atau GERD yang Anda miliki.
[embed-health-tool-bmr]