backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tips Membersihkan Mainan Si Kecil agar Tidak Jadi Sarang Kuman

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 03/03/2021

    Tips Membersihkan Mainan Si Kecil agar Tidak Jadi Sarang Kuman

    Mengondisikan lingkungan atau ruang bermain yang aman dan bersih adalah kewajiban Ibu sebagai orang tua. Selain itu, si Kecil pasti memiliki banyak mainan, entah itu boneka, robot-robotan, mobil-mobilan, dan sebagainya. Apakah Ibu sudah memastikan kebersihan mainan yang digunakan si Kecil? Membersihkan mainan anak merupakan hal yang perlu dilakukan secara rutin karena mainan dapat menyimpan kuman tanpa Ibu sadari. Berikut tips untuk membersihkan mainan si Kecil dengan benar agar terhindar dari penyebaran virus dan bakteri.

    Membersihkan mainan anak sesuai jenisnya

    Seringkali mainan si Kecil terletak di lantai, terkena air liur, dan yang paling mengkhawatirkan adalah ia suka memasukkannya ke dalam mulut.

    Dengan demikian, mainan si Kecil rentan akan kuman yang dapat menyebabkan sakit. Tak hanya kuman, virus penyebab pilek dan flu dapat juga menempel pada mainan si Kecil.

    Mainan si Kecil memiliki berbagai macam bentuk dan dibuat dari bahan yang berbeda-beda juga. Oleh karena itu, Ibu perlu teliti dalam membersihkan mainan anak.

    Boneka atau mainan berbahan kain

    Boneka atau sebagian besar mainan yang dibuat dari kain dapat cepat kotor dan dengan mudah disinggahi oleh kuman.

    Beberapa jenis kain mungkin dapat dibersihkan hanya dengan mesin cuci atau mungkin hanya dicuci biasa saja. Namun, beberapa jenis lainnya tidak demikian.

    Jika tertera keterangan bahwa mainan dapat dicuci dengan mesin, gunakan detergen yang ringan atau khusus untuk pakaian bayi. Ibu dapat menambahkan satu cangkir cuka untuk mengusir bakteri.

    Apabila untuk membersihkan mainan anak perlu dicuci dengan manual atau dengan tangan, cuci secara perlahan dengan deterjen ringan dan keringkan dengan cara dijemur.

    Mainan berbahan plastik

    Sebagian besar mainan si Kecil terbuat dari plastik dan biasanya dapat dibersihkan cukup dengan menggunakan sabun untuk peralatan makan. Ibu juga direkomendasikan untuk mencucinya menggunakan air hangat.

    Mainan berbahan plastik yang diwarnai dengan cat yang tidak memiliki kualitas baik biasanya akan luntur. Ibu perlu berhati-hati karena si Kecil memiliki kebiasaan memasukkan segala benda ke dalam mulut, termasuk mainan.

    Untuk itu, selain harus membersihkan mainan anak, Ibu perlu melihat kualitas mainan yang akan diberikan, terutama mainan plastik.

    Mainan karet atau silikon

    Mainan lentur berbahan dasar karet juga dapat ditempati oleh kuman penyebab penyakit. Untuk itu Ibu perlu teliti dalam membersihkan mainan untuk anak ini.

    Dikarenakan karet akan meleleh apabila dibersihkan dengan cara direndam dalam air mendidih (tidak seperti botol bayi), Ibu dapat menggunakan campuran 1:1 (satu banding satu) antara air dan cuka untuk membersihkan mainan si Kecil ini. Setelah itu biarkan selama beberapa menit, lalu bilas dan keringkan.

    Ibu tentu dapat menggunakan air hangat, tetapi harus disertakan menggunakan sabun dan ditambah sampo bayi, detergen ringan, atau cairan antiseptik. Setelah 30 menit, bilas dengan air bersih dan keringkan.

    Usahakan untuk tidak memberikan mainan si Kecil yang digunakan secara bersamaan. Berikan mainan secara masing-masing.

    Perlu diingat jika Ibu akan membeli atau memberi sebuah mainan pada si Kecil, cari tahu apakah dapat dicuci atau tidak, Jika tidak, sebaiknya hindari jenis mainan tersebut.

    Saat si Kecil selesai bermain, ambil mainan dan segera ambil dan simpan di tempat yang jauh dari jangkauan. Ibu dapat mencucinya ketika memiliki waktu senggang.

    Rutin membersihkan mainan untuk anak merupakan salah satu cara untuk menjauhkan si Kecil dari penyakit. Gunakan cara mencuci sesuai dengan jenis mainan si Kecil agar dapat benar-benar bebas dari kuman, virus dan bakteri.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 03/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan