Pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, mencuci baju, dan memasak adalah tanggung jawab orangtua. Namun, bukan berarti semuanya harus dibebani pada Anda yang mungkin juga harus bekerja. Anda memang bisa menyewa jasa asisten rumah tangga agar terasa lebih ringan, tapi tidak ada salahnya juga mengajarkan anak untuk mulai membantu Anda beres-beres rumah sejak kecil. Selain bikin rumah jadi lebih rapi, melatih anak membersihkan rumah ternyata juga bermanfaat untuk tumbuh kembangnya hingga dewasa nanti.
Yuk, ajarkan anak membersihkan rumah sejak kecil!
Walaupun bisa dibantu jasa asisten rumah tangga, Anda tetap harus mengajari anak bagaimana caranya melakukan pekerjaan rumah dengan baik dan benar. Kenapa harus?
Berikut manfaat melatih dan mengajarkan anak membereskan rumah yang bisa berdampak baik bagi masa depannya.
1. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anak
Bersih-bersih rumah, seperti menyapu atau mengepel, membantu anak meningkatkan keterampilan motoriknya sekaligus juga keterampilan sosialnya. Dengan mengajarkan mereka beres-beres rumah, anak juga akan jadi lebih paham bahwa menjaga kebersihan itu penting untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan penghuni rumah lainnya.
Sementara mengajarkannya berkebun dan merawat tanaman akan melatih anak untuk lebih mencintai lingkungan sekitar. Memasak dan berbelanja pun demikian. Anak jadi tahu bagaimana cara membedakan daging yang segar dan daging busuk, buah dan sayur yang masih segar, dan cara mencuci sayur dan buah dengan benar. Anak juga bisa mengembangkan pola makan sehatnya sedari dini dengan ikut memasak makanan di rumah.
2. Mengajarkan anak mandiri dan bertanggung jawab
Melatih anak membersihkan rumah secara tidak langsung mengajarkannya untuk tidak bergantung pada orang lain. Terutama pada situasi di mana Anda, asisten rumah tangga, atau saudaranya tidak dapat membantu.
Anak tentu akan berusaha untuk melakukan sesuatu dengan mengandalkan dirinya sendiri. Misalnya, membuat sarapan sendiri karena sudah terbiasa membantu menyiapkan makanan dan memasak. Selain itu, anak juga menjadi lebih bertanggung jawab pada diri sendiri, misalnya sesederhana selalu membuang sampah di tempatnya ketika sedang beraktivitas di luar karena sudah terbiasa di rumah.
3. Membangun hubungan yang erat dengan anggota keluarga yang lain
Kesibukan orangtua sering menjadi penghalang untuk mempererat hubungan antara anak dengan orangtua, terutama pada sang ayah.
Padahal, tidak perlu menunggu waktu liburan untuk membangun kedekatan satu sama lain. Anda bisa bikin sesi gotong-royong beres-beres rumah di akhir pekan bersama keluarga. Pada momen inilah, akan tercipta waktu dan kesempatan untuk mempererat hubungan antara anak dan orangtua, serta sesama saudara.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan
Melatih anak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga bisa meringankan pekerjaan Anda. Namun, Anda tetap harus mengawasi anak dalam mengerjakannya atau bagaimana hasilnya. Selain itu, beri tahu anak hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan. Misalnya, berhati-hati saat mengepel karena berisiko jatuh terpeleset atau tidak bercanda saat mencuci piring karena bisa pecah dan melukai orang sekitar.
Selain itu, Anda juga harus memberikan pekerjaan atau tugas yang sesuai dengan usianya. Misalnya, mengajarkan anak usia 3-4 tahun untuk lebih dulu terbiasa membereskan mainan di kamarnya. Sementara untuk anak usia 8 tahun ke atas mungkin sudah bisa diberi tugas untuk membantu Anda memasak di dapur.
Alangkah baiknya, jika Anda diskusi terlebih dahulu dengan anggota keluarga yang lain. Anak bisa memilih pekerjaan rumah yang disukai dan dikuasainya. Jangan lupa untuk memberi pujian ketika anak dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik.
[embed-health-tool-vaccination-tool]