Pada anak yang mengalami cacingan, bila sudah menghambat sistem pencernaan, bisa mengakibatkan nyeri perut, mual, muntah. Bila hal ini terus berlangsung, anak bisa saja mengalami malanutrisi dan berdampak pada stunting. Stunting terjadi ketika berat badan dan tinggi anak tidak mencapai rata-rata anak seusianya.
Ke depannya, kurangnya nutrisi akibat cacingan juga berdampak pada perkembangan kognitif anak, terutama ketika ia memasuki usia sekolah. Anak jadi sulit menangkap pelajaran yang diterima karena kognitifnya terganggu.
Kita tidak pernah tahu ada paparan cacing di sekitar si kecil. Namun, ada langkah-langkah preventif untuk mencegah dampak cacingan berkembang serius, salah satunya pemberian obat cacing untuk balita.
Waktu yang tepat untuk memberikan obat cacing pada balita

Gejala umum cacingan pada balita bisa dilihat sebagai berikut:
- Gatal sekitar bokong atau organ intim anak. Biasanya terasa amat gatal saat malam hari
- Kulit memerah pada bokong
- Anak tidak cukup tidur
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Cacing terlihat saat BAB dengan ukuran kecil, berwarna putih, dan panjang 8-13 mm
Bila Anda menemukan gejala tersebut pada balita, ada baiknya berkonsultasi ke dokter anak untuk mengetahui kepastian apakah si kecil mengalami cacingan atau tidak. Di samping itu, Anda juga bisa memberikan obat cacing dengan kandungan Pyrantel Pamoate untuk mengatasi masalah cacingan.
Pemberian obat cacing tak hanya diberikan pada balita dengan masalah saja, tetapi perlu diminum pada kondisi sehat. Anda bisa memberikan si kecil obat cacing setiap 6 bulan sekali sebagai langkah pencegahan.
Obat cacing di apotek tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Anda bisa memilihkan obat cacing sirup supaya mudah dikonsumsi balita. Kini, obat cacing memiliki rasa buah-buahan yang enak sehingga disukai anak-anak.
Cara lain agar balita tidak mudah tertular cacingan

Sebelumnya disebutkan bahwa cacingan bisa bermula dari sanitasi yang buruk dan kurang menjaga kebersihan. Melihat risiko penyebabnya, berikut cara untuk mencegah cacingan pada balita.
- Membiasakan untuk menggunakan alas kaki saat bermain di luar rumah
- Ajari anak selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, selepas dari toilet, dan setelah beraktivitas di luar rumah
- Jangan biasakan menggigiti kuku atau mengisap jempol
- Rutin potong kuku
- Membersihkan dudukan toilet secara rutin
- Mandi setiap pagi dan sore untuk membasmi kemungkinan telur cacing yang menempel
- Bila anak mengalami cacingan, cucilah seprai yang dipakai dengan air panas
Jangan lupa selalu terapkan kebiasaan baik menjaga kebersihan pada si kecil. Rutin minum obat cacing tak hanya untuk balita dan anak saja, tetapi juga orang dewasa. Yuk, ajak seluruh keluarga minum obat cacing setiap 6 bulan sekali sebagai upaya perlindungan untuk menjaga kesehatan secara secara optimal. Ayo saling jaga!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar