Bagaimana dengan Anda? Jika Anda masih ragu untuk menggunduli rambut bayi Anda, pertimbangkan dulu hal-hal di bawah ini.
Tradisi mencukur rambut bayi
Banyak masyarakat Indonesia percaya bahwa mencukur rambut bayi bisa mendatangkan berbagai manfaat, bahkan hingga bertahun-tahun kemudian. Menggunduli kepala bayi diyakini sebagai suatu ritual keagamaan serta budaya yang tidak bisa dikompromikan. Baik bayi perempuan maupun laki-laki harus digunduli paling cepat seminggu setelah lahir atau paling lambat 40 hari kemudian. Setelah dicukur sampai pelontos, bayi diharapkan akan dijauhkan dari berbagai pengaruh dan kekuatan yang negatif.
Prosesi mencukur rambut bayi ini juga kerap dijadikan sebagai momentum untuk bersyukur dan berterima kasih atas keberhasilan proses persalinan si bayi dan ibunya. Maka, memotong rambut bayi adalah pilihan masing-masing orangtua dan keluarga.
BACA JUGA: 10 Mitos Seputar Menyusui: Mana yang Benar, Mana yang Hoax?
Apakah rambut akan tumbuh lebih kuat dan lebat setelah dicukur?
Selain memercayai tradisi yang sudah turun-temurun, banyak orangtua juga percaya bahwa jika rambut bayi sudah dicukur habis sampai pelontos, rambut baru yang tumbuh akan jadi lebih kuat dan lebat. Kepercayaan ini berangkat dari mitos bahwa rambut bayi masih sangat lembut dan rapuh, sehingga kalau tidak digunduli, si bayi akan tumbuh dewasa dengan rambut bayinya yang mudah patah. Hal yang banyak dipercaya oleh masyarakat ini ternyata memang hanya sebatas mitos saja. Secara medis, menggunduli kepala bayi tidak akan membuat rambut baru yang tumbuh jadi lebih kuat dan lebat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar