backup og meta

Benarkah Ibu Tidak Boleh Memberi MPASI Instan untuk Bayi?

Benarkah Ibu Tidak Boleh Memberi MPASI Instan untuk Bayi?

Makanan merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan bayi. Vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak yang ada dalam makanan masing-masing memiliki peran dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tak heran, jika banyak ibu mulai memikirkan makanan sehat untuk bayinya. Banyak ibu bahkan menghindari bayinya dari makanan yang menurutnya kurang sehat, seperti makanan instan atau makanan kemasan, termasuk MPASI instan. Namun, benarkah tidak boleh memberikan MPASI instan untuk bayi?

Apakah MPASI instan untuk bayi tidak sehat?

Makanan instan lekat dengan label makanan tidak sehat. Adanya kandungan pengawet, MSG, dan pewarna membuat makanan instan dicap seperti itu.

Pemikiran ini pun membuat MPASI instan banyak dihindari oleh para ibu untuk diberikan ke bayinya. Bagi beberapa ibu, makanan untuk bayi harus alami dan homemade agar gizi yang diterima bayi maksimal. Namun, rupanya MPASI instan tidak seburuk itu untuk bayi.

MPASI instan sebenarnya dapat memudahkan ibu saat harus memberi makan bayi di waktu bepergian. Penyajiannya yang instan dan tidak membutuhkan waktu lama membuat ibu tidak perlu repot memberi makan bayi saat sedang tidak dirumah. Jangan khawatir, MPASI instan sengaja dirancang khusus untuk bayi, sehingga makanan ini tidak ditambahkan pengawet, pewarna, dan MSG.

Lalu, mengapa MPASI instan awet dan bisa disimpan lama? Hal ini karena MPASI instan dibuat dengan teknik pengeringan, suatu teknik yang bertujuan menghilangkan kandungan air dalam bahan-bahan makanan, sehingga makanan bisa disimpan lebih lama.

WHO pun telah mengatur ketentuan yang harus dipenuhi MPASI instan di pasaran. Berdasarkan ketentuan WHO, MPASI instan harus memenuhi standar keamanan pangan, higienitas, dan kandungan gizi.

Gizi dalam MPASI instan

Nah, untuk masalah gizinya, MPASI instan pun cukup mengandung beberapa zat gizi penting yang dibutuhkan oleh bayi. Coba lihat informasi nilai gizi yang pastinya ada dalam kemasan, di sana pasti tertulis kandungan vitamin dan mineral apa yang terkandung dalam MPASI instan dalam 1 sajian.

Biasanya, MPASI instan mengandung zat besi, zink, kalsium, mineral tembaga, dan yodium. Mineral-mineral ini berperan dalam perkembangan otak bayi dan juga memperkuat sistem imun bayi.

Tak hanya itu, kandungan zat besi yang cukup tinggi pada MPASI instan juga membantu mencukupi kebutuhan zat besi bayi. Perlu diingat, bayi usia 6 bulan membutuhkan mineral zat besi yang cukup tinggi, di mana tidak bisa hanya dipenuhi dengan pemberian ASI saja. Oleh karena itu, bayi usia 6 bulan membutuhkan makanan lain selain ASI.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013A, SI hanya mengandung 2 mg zat besi, sedangkan kebutuhan bayi akan zat besi yaitu sebesar 7 mg per hari. Ini merupakan jumlah yang cukup tinggi bagi bayi. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini, bayi harus mengonsumsi berbagai macam makanan tinggi zat besi, seperti daging sapi, hati, dan ikan.

Tentu, ini merupakan hal yang sulit bagi bayi jika harus mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan zat besinya. Nah, dengan adanya makanan yang diperkaya (difortifikasi) zat besi, seperti MPASI instan, ini dapat membantu bayi mencukupi kebutuhan zat besinya.

[embed-health-tool-child-growth-chart]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wirahmadi, Angga. (2017). Apakah Makanan Pendamping ASI (MPASI) Komersial Berbahaya Buat Bayi?. [online] Available at: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi [Accessed 17 March. 2019].

WHO. (2001). Guiding Principles for Complementary Feeding of The Breastfed Child. [online] Available at: http://www.who.int/nutrition/publications/guiding_principles_compfeeding_breastfed.pdf [Accessed 11 Nov. 2018].

Kemenkes RI (2013). Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Versi Terbaru

16/08/2021

Ditulis oleh Arinda Veratamala, S.Gz

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Pilihan Sumber Lemak untuk MPASI Bayi

Mengenal Baby Led Weaning (BLW), Saat Bayi Belajar Makan Sendiri


Ditulis oleh

Arinda Veratamala, S.Gz

Gizi dan Dietetik · RSIA Bunda


Tanggal diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan