Anak dan imajinasi adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Tahukah Anda bahwa melatih imajinasi anak rupanya memiliki manfaat bagi perkembangan otaknya? Simak penuturan lengkapnya berikut ini.
Tentang imajinasi anak
Sering melihat si kecil asyik sendiri dengan mainannya? Artinya, daya khayal anak sedang bermain di sana.
Imajinasi anak umumnya sangat tidak terbatas dibandingkan orang dewasa. Seiring berjalannya waktu, imajinasi akan berhubungan erat dengan kemampuan bicara dan menjadi alat bagi anak untuk belajar memahami keadaan dan keberadaan di lingkungan.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar para orangtua lebih sering bermain peran dengan anak demi mengasah daya khayal dan kreativitasnya. Untuk melakukannya, tentu dibutuhkan dukungan dari orangtua.
Apa pentingnya imajinasi dan bagaimana cara melatihnya? Untuk itu, berikut beberapa hal yang perlu Anda pahami tentang imajinasi anak.
Apa manfaat melatih imajinasi anak?
Imajinasi anak berhubungan dengan tumbuh kembang anak. Menurut dr. Herbowo Soetomenggolo, seorang spesialis saraf anak, tumbuh kembang anak dipengaruhi dua hal, eksternal dan internal.
Segi eksternal meliputi nutrisi, penyakit, lingkungan, dan stimulasi atau rangsangan. Nah, melatih khayalan atau imajinasi adalah salah satu bentuk stimulasi. Beberapa jenis stimulasi antara lain mendongeng dan menggambar.
dr. Herbowo
Bercerita berkaitan erat dengan fantasi dan kinerja otak. Tidak hanya itu, melatih imajinasi atau daya khayal juga penting untuk anak pendertia disleksia karena bisa mengasah kemampuan otak lebih baik lagi.
Melatih imajinasi bisa membuat anak belajar menyelesaikan masalah atau problem solving.
“Saat mendengarkan cerita, dia akan menyelesaikan masalah ketika mendengarkan cerita. Habis ini akan begini, kemudian begitu. Belajar problem solving berhubungan juga dengan kepandaian anak,” tambahnya.
Usia berapa anak harus dilatih imajinasinya?
Masa anak-anak adalah masa di mana daya imajinasinya sedang berkembang sangat pesat. Ini adalah tanda yang baik karena imajinasi berhubungan dengan kinerja otak. Namun, usia berapa sebaiknya imajinasi anak mulai dilatih?
Dr. Herbowo menjelaskan bahwa tidak ada batasan usia untuk melatih imajinasi anak. Pada dasarnya, sejak bayi Anda sudah bisa melatih imajinasi anak.
“Dari baru lahir sampai usia TK bisa dilatih imajinasinya dengan mendongeng atau bercerita,” jelasnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (13/11).
Bagaimana cara melatih imajinasi pada anak?
1. Mendongeng
Ini adalah salah satu cara yang cukup mudah untuk melatih imajinasi si kecil. Herbowo mengatakan bahwa saat anak mendengarkan cerita, otak anak bekerja sangat baik.
Tidak hanya itu, mendongeng juga berhubungan dengan kemampuan membaca dan bicara anak. “Kemampuan bicara dan bahasa anak ini erat hubungannya dengan IQ,” jelasnya.
2. Menggambar
Melansir dari Parenting, menggambar bisa melatih imajinasi anak dan motorik halusnya dengan menggenggam krayon atau pensil warna.
Untuk menambah daya khayal anak, Anda bisa memintanya untuk menggambar matahari tapi tidak memakai warna kuning. Ini akan menambah daya imajinasi si kecil dan biarkan ia berkreasi.
3. Screen play
Screen play juga merupakan salah satu cara untuk mengasah daya imajinasi meski dengan berbagai catatan.
Dokter Herbowo menjelaskan screen play bisa dijadikan wadah untuk melatih daya khayal bila anak ikut membayangkan apa yang ada layar.
“Tapi pada praktiknya mungkin tidak efektif karena anak lebih sibuk main gadget-nya daripada membayangkan imajinasinya,” jelas dr. Herbowo.
Bila Anda ingin memakai gadget sebagai alat untuk mengasah imajinasi, pastikan Anda mendampingi ketika anak menonton video.
Selain itu, Anda juga bisa bertanya pada anak tentang video yang ia tonton agar ada interaksi dua arah.
[embed-health-tool-vaccination-tool]