backup og meta

Kapan Anak Perempuan dan Laki-laki Harus Mulai Tidur di Kamar Terpisah?

Bukan hanya mainan, pembagian kamar untuk anak juga perlu diperhatikan orangtua. Terutama bila kakak dan adik ini memiliki jenis kelamin yang berbeda. Saat masih kecil, mereka masih bisa berbagai kamar berdua. Namun, jika usia mereka sudah bertambah besar, orangtua perlu menyiapkan kamar tidur anak secara terpisah. Memangnya, umur berapa kamar anak perempuan dan laki-laki harus dipisah? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.

Kapan kamar tidur anak harus dipisah?

Sebagai orangtua, Anda tentu memahami jika anak laki-laki dan perempuan harus memiliki kamar tidur sendiri. Namun, masih banyak yang tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan hal ini.

Menurut Emily Kircher-Morris, MA, MEd, PLPC, seorang konselor ahli di St. Louis menjelaskan pendapatnya tentang hal ini. “Tidak ada batas usia spesifik yang mengharuskan kakak adik yang berbeda jenis kelamin harus memiliki kamar sendiri. Ini tergantung pada keputusan orangtua dengan cara memantau perkembangan mereka secara langsung’, jelas Morris.

Umumnya, orangtua akan memisahkan kamar tidur anak ketika mereka mencapai pubertas. Namun, menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children, anak yang berbeda jenis kelamin disarankan tidak berbagai kamar yang sama saat salah satunya di atas 10 tahun ke atas.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Alasan kenapa kamar tidur anak harus dipisah

kesalahan mendidik anak

Mungkin masih ada orangtua yang membiarkan anaknya yang berbeda jenis kelamin memiliki kamar tidur yang sama. Biasanya terhambat karena tidak ada ruang untuk membuat kamar baru. Namun, Anda perlu memerhatikan beberapa alasan berikut supaya lebih mantap untuk membuat kamar tidur baru dan dipisah keduanya, yaitu:

1. Anak butuh ruang sendiri

Sedari kecil, anak-anak harus diajari untuk memiliki ruang untuk diri sendiri. Terutama, jika anak sudah pubertas. Pada saat itu, anak mulai mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya.

Ini membuatnya sulit merasa nyaman jika berbagi kamar dengan orang lain, termasuk dengan adik atau kakaknya. Mereka juga sudah mulai memiliki privasi yang  perlu dihormati oleh anggota keluarga yang ada di rumah.

Ia bisa mengerjakan pr dengan tenang, menghias dan menata kamar sesuka hati tanpa harus berselisih dengan saudaranya, dan memberinya tempat ketika ia ingin sendiri.

2. Melatih hidup mandiri dan berani

3. Menghindari anak bertindak agresif secara seksual

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

When Should Boys and Girls No Longer Share a Bedroom? https://www.healthline.com/health/baby/when-should-boys-and-girls-no-longer-share-a-bedroom. Accessed on April 13th, 2019.

A child’s legal rights Bedroom sharing and moving out. https://www.nspcc.org.uk/preventing-abuse/child-protection-system/legal-definition-child-rights-law/bedroom-sharing-moving-out/. Accessed on April 13th, 2019.

Should my kids share a coed bedroom? https://www.todaysparent.com/kids/school-age/should-my-kids-share-a-coed-bedroom/. Accessed on April 13th, 2019.

Versi Terbaru

08/06/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

5 Cara Mengajari Anak untuk Berterima Kasih Kepada Orang Lain

8 Cara Mengajarkan Anak Berbagi dengan Orang Lain


Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus · · · Ditulis oleh Aprinda Puji · Diperbarui 08/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan