backup og meta

Adakah Perbedaan pada Tumbuh Kembang si Kecil Minum Susu Sapi dan Soya?

Adakah Perbedaan pada Tumbuh Kembang si Kecil Minum Susu Sapi dan Soya?

Ketika kebutuhan nutrisi si Kecil belum terpenuhi sepenuhnya dari makanan, Bunda bisa mempertimbangkan menambahkan susu formula sebagai pendamping. Namun, tidak semua anak mendapat jenis susu formula yang sama. Terdapat susu formula berbasis sapi dan soya. Adakah perbedaan manfaat antara susu sapi dan soya terutama pada tumbuh kembang si Kecil?

Membandingkan tumbuh kembang pada si Kecil yang minum susu sapi dan soya

Pemberian susu formula tentu bertujuan agar si Kecil memiliki tumbuh kembang yang optimal. Hanya saja, tidak semua si Kecil dapat diberikan jenis susu formula yang sama.

Susu formula berbasis sapi seringkali menjadi pilihan utama dan susu soya menjadi alternatif ketika si Kecil memiliki alergi susu sapi, intoleransi laktosa, ataupun dengan alasan gaya hidup sehat, seperti vegan atau vegetarian.

Jika membandingkan antara si Kecil yang minum susu sapi dan soya, berdasarkan penelitian yang diterbitkan tahun 2017 dan dibahas pada webinar IDAI, tidak ditemukan perbedaan dalam pertumbuhan si Kecil.

Penelitian ini menemukan bahwa pertumbuhan berat dan tinggi badan serta lingkar kepala si Kecil tumbuh dan berkembang dengan tingkatan yang sama. Hal ini selaras dengan hasil studi dari Andres, dkk. yang diterbitkan tahun 2017.

Penelitian menemukan si Kecil dari kedua kelompok partisipan yang diberikan susu formula berbasis sapi dan soya mengalami pertumbuhan yang secara signifikan tidak berbeda atau hampir sama.

Faktor pembeda antara susu formula soya dan sapi

Faktor pembeda utama antara susu formula soya dan sapi adalah kandungan protein di dalamnya. Susu formula soya terbuat dari isolate protein kedelai.

Susu ini diproduksi dengan mengolah kedelai dan menghilangkan nutrisi lainnya, sehingga menghasilkan protein kedelai dengan kemurnian lebih dari 90% dan sedikit lemak serta karbohidrat.

Proses pemanasan dan ekstraksi isolate protein kedelai dilakukan untuk mengurangi komponen yang tidak diinginkan, seperti isoflavon, trypsin, asam fitat, dan bau atau rasa yang menyengat. 

Akibat dari proses tersebut, sebagian besar karbohidrat dan serat yang sulit dicerna oleh tubuh hilang dan hanya meninggalkan protein soya murni.

Hal ini memudahkan tubuh untuk mencerna protein dan menurunkan risiko gangguan pencernaan.

Sementara itu, susu sapi kandungan protein dalam susu ini adalah kasein dan whey. Susu sapi memiliki kandungan protein tinggi dan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.

Sayangnya, tidak semua anak cocok dengan susu sapi, beberapa anak dapat mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsinya. 

Selain reaksi alergi, beberapa anak juga mungkin mengalami intoleransi laktosa, yaitu kondisi saat tubuh tidak bisa mencerna laktosa atau gula dalam susu sapi.

Meski terdapat perbedaan dari kandungan protein yang dimiliki, baik susu soya dan susu sapi memiliki nutrisi yang sama. 

Kedua susu ini umumnya difortifikasi dengan makro dan mikronutrien yang dibutuhkan, sehingga dapat menjadi sumber protein yang baik bagi si Kecil.

Hal ini dapat terlihat dari sebuah studi yang dilakukan di Universitas Padjajaran, anak yang memiliki alergi susu sapi dan mengonsumsi susu soya memiliki pertumbuhan yang sesuai dengan kurva pertumbuhan anak. Hal ini menandakan tumbuh kembang anak tetap optimal dengan pemberian susu soya.

Berapa banyak nutrisi yang dibutuhkan si Kecil demi tumbuh kembang yang optimal?

Kebutuhan nutrisi untuk si Kecil pada dasarnya sama dengan orang dewasa. Si kecil membutuhkan nutrisi yang terdiri dari vitamin, mineral, karbohidrat, protein, dan lemak entah itu berasal dari makanan, susu formula soya atau sapi.

Hanya saja, jumlah yang dibutuhkan si Kecil sangat bergantung pada usia. Anda dapat mengikuti anjuran berdasarkan AKG (Angka Kebutuhan Gizi) 2019 berikut:

  • Usia 1-3 tahun; 20 gram protein, 45 gram lemak, 215 gram karbohidrat, dan 19 gram serat.
  • Usia 4-6 tahun; 25 gram protein, 50 gram lemak, 220 gram karbohidrat, dan 20 gram serat.
  • Usia 7-9 tahun; 40 gram protein, 55 gram lemak, 250 gram karbohidrat, dan 23 gram serat.

Semua nutrisi tersebut dapat berasal dari makanan yang dikonsumsi. Sebagai contoh, satu buah pisang mengandung sekitar 3 gram serat.

Lalu contoh sayuran dengan kandungan serat yang cukup tinggi seperti 70 gram brokoli memiliki 5 gram serat dan 150 gram kacang polong mengandung 9 gram serat.

Memang tidak mudah untuk mendorong si Kecil agar dapat memenuhi anjuran harian tersebut jika hanya dari makanan. Anda perlu selalu memastikan setiap porsi makan mengandung makanan sumber serat.

Selain itu, Anda dapat memberikan susu formula. Namun, pastikan memilih susu formula berbasis soya ataupun sapi yang tinggi akan serat karena biasanya kandungan serat pada susu formula rendah.

Pilih nutrisi tepat untuk si Kecil

Susu formula pada umumnya dilengkapi dengan berbagai vitamin dan mineral yang tak kalah penting bagi si Kecil. Dengan memberikan susu formula, kebutuhan nutrisi harian si Kecil cenderung lebih mudah dipenuhi.

Namun, jika si Kecil memiliki beberapa kondisi seperti, alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, Bunda dapat memberikan nutrisi tepat SGM Eksplor ISOPRO Soy, yang terbuat dari Isolat Protein Soya berkualitas yang lebih mudah dicerna untuk Si Kecil dan tidak menimbulkan gejala tidak cocok susu sapi.

SGM Eksplor ISOPRO Soy juga dilengkapi dengan beragam nutrisi penting untuk si Kecil, seperti:

  1. Tinggi IronC, kombinsai unik Vitamin C dan Zat Besi, untuk maksimalkan penyerapan nutrisi penting
  2. DHA 100% berkualitas dari Minyak Ikan Tuna yang lebih baik dari minyak ikan lainnya, serta Omega 3&6 untuk dukung perkembangan kognitif si Kecil
  3. Tinggi Vitamin D & Kalsium, untuk bantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
  4. Sumber serat pangan, untuk jaga saluran pencernaan, dan nutrisi lainnya

Masalah rasa, Bunda tak perlu khawatir. Hal ini karena SGM Eksplor ISOPRO Soy tersedia dalam varían Vanilla dan Madu dengan rasa yang disukai si Kecil. 

Dengan kandungan nutrisi yang sama lengkap dan enak rasanya, Bunda bisa dapatkan SGM Eksplor ISOPRO Soy dengan harga lebih terjangkau! 

Dengan memberikan Produk Soya No. 1 di Indonesia, Si Kecil tetap bisa penuhi kebutuhan nutrisinya dukung Ia tumbuh optimal.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gutiérrez-Castrellón, P., Vázquez-Frías, R., Jiménez-Gutiérrez, C., González-Rodríguez, R., Tiberio Quezada-Chalita, C., Greenawalt, S., … Acosta-Rodríguez, P. (2019). S(2)1. Gac Med Mex, 155(2), 30. https://doi.org/10.24875/GMM.M19000292

Westmark, C. J. (2017). Soy-Based Therapeutic Baby Formulas: Testable Hypotheses Regarding the Pros and Cons. Frontiers in Nutrition, 3. https://doi.org/10.3389/fnut.2016.00059

Bardosono, S., & Sunardi, D. (2020). Soy Plant-based Formula with Fiber: From Protein Source to Functional Food. World Nutrition Journal, 4(1), 18. https://doi.org/10.25220/wnj.v04.s1.0004

Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2019). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Retrieved June 15, 2020, from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

Mayo Clinic. (n.d.). What nutrients does your child need now? Retrieved June 15, 2020, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/nutrition-for-kids/art-20049335#:~:text=Nutrition%20for%20kids%20is%20based

Andres, A., Cleves, M. A., Bellando, J. B., Pivik, R. T., Casey, P. H., & Badger, T. M. (2012). Developmental Status of 1-Year-Old Infants Fed Breast Milk, Cow’s Milk Formula, or Soy Formula. PEDIATRICS, 129(6), 1134–1140. https://doi.org/10.1542/peds.2011-3121 

Astawan, M., & Prayudani, A. P. G. (2020). The Overview of Food Technology to Process Soy Protein Isolate and Its Application toward Food Industry. World Nutrition Journal, 4(1), 12–17. https://doi.org/10.25220/WNJ.V04.S1.0003 

Mayo Clinic. (2018). How much fiber is found in common foods? https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/high-fiber-foods/art-20050948

Wasito, Erika & Azzahra, Adelia. (2023). Safety of Soy Formula in Children With Cow’s Milk Protein Allergy. Journal of Indonesian Specialized Nutrition. 1. 58-64. 10.46799/jisn.v1i2.8.  

Setiabudiawan, B., et al. (2021). Growth Patterns of Indonesian Infants with Cow’s Milk Allergy and Fed with Soy-Based Infant Formula. Pediatric gastroenterology, hepatology & nutrition, 24(3), 316–324. https://doi.org/10.5223/pghn.2021.24.3.316 

Allergy UK. Cow’s Milk Allergy. Retrieved 16 May 2024. https://www.allergyuk.org/about-allergy/allergy-in-childhood/cows-milk-allergy/

Versi Terbaru

25/06/2024

Ditulis oleh Adelia Dwitasari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Penyebab Anak Rewel, Bisa karena Tidak Cocok Susu Sapi

Ini Pengganti Gula yang Aman dan Bermanfaat untuk Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adelia Dwitasari · Tanggal diperbarui 25/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan