Kekurangan zat besi bisa berdampak pada kondisi kesehatan dan perkembangan otak anak. Memenuhi asupan zat mineral yang satu ini juga penting bagi anak sedini mungkin, lho. Lantas, apa saja akibat kekurangan zat besi pada anak? Simak ulasannya agar Anda tetap waspada.
Berbagai akibat kekurangan zat besi pada anak
Berikut ini sejumlah dampak yang bisa terjadi pada buah hati Anda jika kekurangan asupan zat besi.
1. Anemia
Tak hanya dapat menyerang orang dewasa, anemia juga bisa dialami oleh anak yang kekurangan asupan zat besi.
Bahkan, anak dengan kondisi anemia akibat kekurangan zat besi yang tidak segera ditangani, bisa mengalami gangguan perkembangan otak yang berakibat buruk bagi pertumbuhan mereka.
Gejala anemia pada anak di tahap awal biasanya tidak khas, sebagian anak mungkin tidak merasakan keluhan atau gejala apapun.
Oleh karena susah dikenali, tak jarang kasus anemia pada anak baru terdeteksi ketika sudah terjadi komplikasi, seperti gangguan tumbuh kembang atau gangguan pada organ (jantung, otak, dan ginjal).
Orangtua bisa mendeteksi gangguan tumbuh kembang si Kecil dengan melihat kebiasaannya.
Bila anak terlihat susah konsentrasi atau durasi fokusnya berkurang, misal dari 10 menit menjadi 2 menit, itu adalah tanda gangguan tumbuh kembang.
Mengingat akan hal ini, sebaiknya selalu perhatikan asupan nutrisi anak, salah satunya zat besi agar mereka terhindar dari risiko anemia.
2. Penurunan sistem kekebalan tubuh
Zat besi menjadi salah satu mineral yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Jika anak kekurangan zat besi, dapat meningkatkan risiko penurunan sistem kekebalan tubuh si kecil.
Ketika sistem kekebalan tubuh anak terganggu, akibatnya ia akan lebih mudah terserang penyakit. Jika anak sering sakit, ia akan kurang aktif dan produktif di masa perkembangannya.
3. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan
Usia anak-anak merupakan tahap emas pertumbuhan dan perkembangan kognitif maupun motorik si kecil. Sayangnya, hal ini turut berdampak jika si kecil mengalami kekurangan zat besi.
Tahukah Anda?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, defisiensi zat besi pada anak sangat mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan otak buah hati. Zat besi juga merupakan sumber energi bagi otot, sehingga mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan bekerja terutama pada anak bahkan hingga usia remaja. Jika anak kekurangan asupan zat besi, hal ini tentu dapat menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Mudah pucat dan lelah
Kulit pucat adalah salah satu tanda kekurangan zat besi pada anak yang cukup umum terjadi. Kekurangan zat besi membuat darah kekurangan hemoglobin, sehingga membuat kulit nampak pucat.
Tak hanya itu, anak yang kekurangan zat besi juga umumnya akan cenderung mudah lelah dan lesu.
Pasalnya, tubuh membutuhkan asupan zat besi untuk memproduksi hemoglobin yang bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika hemoglobin tidak cukup di dalam tubuh, oksigen pun semakin sedikit mencapai ke jaringan dan otot tubuh, sehingga menyebabkan kekurangan energi. Akibatnya, tubuh anak pun jadi mudah lelah.
5. Sulit konsentrasi
Zat besi nyatanya juga turut berperan penting dalam perkembangan sistem saraf untuk proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan metabolisme saraf.
Jika anak mengalami kekurangan zat besi, hal ini akan berpengaruh pada sistem kerja otak, sehingga mereka cenderung sulit berkonsentrasi dan menangkap ilmu baru yang ia pelajari saat sekolah nanti.
Segera penuhi kebutuhan zat besi anak secara tepat
Berbagai dampak yang telah disebutkan di atas bisa Anda cegah dengan memenuhi kebutuhan zat besi anak secara tepat.
Setidaknya, Satu dari tiga anak di bawah usia 5 tahun rentan terkena anemia yang dapat mengganggu perkembangan otaknya. Hal ini dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi, memori yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.
Anda dapat memenuhi kebutuhan zat besi anak salah satunya dengan memberikan asupan susu pertumbuhan terfortifikasi dengan kandungan zat besi dan vitamin C untuk dukung perkembangan otaknya
Anda dapat memenuhi kebutuhan zat besi anak salah satunya dengan memberikan asupan susu pertumbuhan terfortifikasi dengan kandungan zat besi dan vitamin C.
Vitamin C mendukung penyerapan zat besi 2x lipat dan mencegah anemia pada anak, sehingga si kecil usia kurang dari 5 tahun bisa terhindar risiko gangguan perkembangan otak akibat defisiensi zat besi pemicu anemia.
Selain meningkatkan kewaspadaan, mengetahui dampak kekurangan zat besi pada juga diharapkan bisa semakin memotivasi Anda sebagai orangtua agar semakin disiplin dalam memenuhi asupan mineral si kecil.
Dengan begitu, anak bisa tumbuh lebih optimal dan terhindar dari risiko penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhannya.
[embed-health-tool-vaccination-tool]