Epilepsi adalah sebuah gangguan pada saraf yang membuat penderitanya mengalami kejang atau hilang kesadaran. Gejala-gejala ini bersifat kambuhan dan dapat muncul tanpa pemicu. Guna mengendalikan kejang, pasien memerlukan terapi obat. Salah satu jenis obat yang sering digunakan untuk mengurangi gejala kejang adalah Gabapentin.
Golongan obat: antiepilepsi
Merek dagang: Alpentin, Epiven, Ganin, Gabexal, Neurontin.
Apa itu obat Gabapentin?
Gabapentin adalah obat untuk mencegah dan mengendalikan gejala kejang-kejang pada pasien epilepsi. Obat ini tidak akan menyembuhkan epilepsi, jadi penggunaan obat hanya efektif untuk mengurangi frekuensi kejang.
Gabapentin bekerja dengan mengubah aktivitas listrik dalam otak dan memengaruhi aktivitas bahan kimia yang bernama neurotransmitter. Obat akan mengurangi respons antusiasme di otak yang berlebih.
Obar ini juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit terhadap kondisi yang berhubungan dengan sistem saraf seperti neuropati diabetik, neuropati perifer, neuralgia trigeminal, dan restless leg syndrome.
Dosis Gabapentin
Banyak dosis yang diberikan bergantung kepada kondisi yang ingin diatasi. Dokter akan menentukan dosis yang tepat untuk pasien. Namun, secara umum, berikut adalah dosis yang diberikan berdasarkan penyakitnya.
Epilepsi
Dewasa
- Dosis awal: 300 mg pada hari pertama, 300 mg diminum sebanyak 2 kali sehari pada hari kedua, dan 300 mg diminum sebanyak 3 kali sehari pada hari ketiga.
- Dosis pemeliharaan: 300 hingga 600 mg, diminum 3 kali sehari, dosis maksimum adalah 3600 mg dalam tiga dosis terbagi. Waktu maksimum pada jadwal pemberian obat tidak boleh melebihi 12 jam.
Anak-anak di atas 12 tahun
- Dosis awal: 300 mg pada hari pertama, 300 mg diminum dua kali sehari pada hari kedua, kemudian 300 mg diminum 3 kali sehari pada hari ketiga.
- Dosis pemeliharaan: 900-1800 mg per hari, bisa dibagi menjadi tiga dosis.
Anak-anak usia 3-12 tahun
- Dosis awal: 10-15 mg/kg per hari, diberikan dalam 3 dosis terbagi.
- Dosis pemeliharaan: 40 mg/kg per hari untuk pasien usia 3 dan 4 tahun, berikan sebanyak 3 kali sehari, 25-35 mg/kg untuk pasien usia 5 tahun ke atas sebanyak 3 kali sehari. Interval waktu antar dosis tidak boleh melebihi 12 jam.
Nyeri neuropatik
- Dosis awal: 300 mg pada hari pertama, kemudian 300 mg sebanyak dua kali sehari pada hari kedua, dan 300 mg sebanyak tiga kali sehari pada hari ketiga.
- Dosis pemeliharaan: tingkatkan dosis secara bertahap 300 mg per hari dengan maksimal 1800 mg. Berikan dalam dosis yang terbagi menjadi tiga.
Aturan pakai Gabapentin
Minumlah obat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengurangi atau menambah dosis ibat tanpa sepengetahuan dokter karena hal ini bisa membuat obat tidak efektif atau menimbulkan efek samping. Jangan pula mengonsumsi obat lebih lama dari yang dianjurkan.
Obat tablet dan kapsul sebaiknya langsung ditelan sepenuhnya tanpa digigit, dipecahkan, atau dibuka kapsulnya. Setelah itu, minum segelas air putih untuk bantu menelan obat.
Gabepentin bisa dikonsumsi setelah makan atau bersama dengan makanan. Namun, mengenai hal ini, dokter mungkin bisa memberikan aturan yang berbeda.
Selama beberapa hari awal terapi, dokter dapat meningkatkan dosis bertahap sehingga tubuh Anda dapat menyesuaikan diri dengan obat. Untuk meminimalisir efek samping, gunakan dosis pertama sebelum tidur.
Obat bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh Anda tetap dalam kadar yang konstan. Jadi, gunakan obat ini dengan interval yang kurang lebih sama. Jika Anda menggunakan obat 3 kali sehari untuk mengontrol kejang, jangan pernah berikan dengan jeda lebih dari 12 jam karena kejang dapat meningkat.
Simpanlah obat pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek samping Gabapentin
Efek samping gabapentin yang cukup ringan dan umum terjadi adalah:
- pusing,
- mengantuk,
- lemah dan lemas,
- gejala gangguan pencernaan seperti mual, diare, sembelit,
- penglihatan kabur,
- sakit kepala,
- pembesaran payudara,
- mulut kering, serta
- hilang keseimbangan atau koordinasi.
Beri tahukan gejala yang baru atau memburuk pada dokter, seperti perubahan suasana hati, perilaku, cemas, depresi, jika Anda merasa teragitasi, mudah marah, gelisah, hiperaktif (secara mental atau fisik), dan jika muncul keinginan untuk melukai diri atau bunuh diri.
Hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius seperti:
- kejang meningkat,
- demam, nyeri badan, dan gejala flu lainnya,
- ruam kulit,
- mudah memar atau berdarah,
- rasa geli hebat, baal, nyeri, dan lemah otot,
- nyeri perut atas,
- urin berwarna gelap,
- saait kuning (kulit atau mata menguning)
- gejala pada jantung seperti nyeri dada, denyut jantung tidak teratur, dan sesak,
- perasaan kebingungan,
- sulit buang air kecil,
- mengalami masalah pernapasan seperti batuk, demam dan lainnya,
- pergerakan mata yang terjadi secara cepat.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Perhatian dan peringatan saat pakai Gabapentin
Sebelum menggunakan Gabapentin, beritahu dokter jika:
- memiliki alergi Gabapentin, obat lain, atau bahan tidak aktif dari jenis Gabapentin atau bahan tidak aktif dari jenis Gabapentin yang Anda berencana gunakan,
- sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen gizi, dan produk herbal,
- menggunakan antacids seperti Maalox atau Mylanta, gunakan minimal 2 jam sebelum menggunakan tablet, kapsul, atau larutan Gabapentin,
- menderita atau pernah menderita penyakit ginjal,
- sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui,
- akan melakukan operasi, seperti operasi gigi, beri tahukan dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan Gabapentin, serta
- sedang menjalani pengobatan yang terkait dengan gangguan mental seperti suicidal, cemas, dan gelisah.
Apakah Gabapentin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan gabapentin pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
- A= Tidak berisiko
- B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
- C=Mungkin berisiko
- D=Ada bukti positif dari risiko
- X=Kontraindikasi
- N=Tidak diketahui
Interaksi obat Gabapentin dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Menggunakan Gabapentin dengan obat lain yang membuat Anda ngantuk atau memperlambat napas Anda dpat memperburuk efek ini. Tanyakan dokter sebelum menggunakan Gabapentin dengan obat tidur, obat antinyeri narkotik, pelemas otot, atau obat anticemas, depresi, atau kejang.
Beritahukan dokter Anda mengenai semua obat yang Anda gunakan, dan yang Anda mulai atau berhenti gunakan selama terapi dengan obat ini, khususnya hydrocodone dan naproxen.
[embed-health-tool-bmi]