Ticagrelor atau tikagrelor merupakan obat yang biasa digunakan untuk mencegah serangan jantung atau stroke. Konsumsinya juga mengurangi risiko penggumpalan darah pada pengguna ring jantung.
Golongan obat: anti-agregasi platelet
Merek dagang ticagrelor: Brilinta, Clotaire, Ticagrelor, Briclot,
Apa itu obat ticagrelor?
Ticagrelor adalah obat untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada pengidap sindrom koroner akut (ACS). Biasanya, obat ini dikombinasikan dengan aspirin.
Selain mengurangi risiko serangan jantung, obat ini juga memiliki kegunaan berikut.
- Mengurangi risiko stroke pada pengidap stroke ringan (mini stroke).
- Mencegah kekambuhan pada orang dengan riwayat serangan jantung.
- Mengurangi risiko penggumpalan darah setelah pemasangan ring jantung.
Ticagrelor merupakan obat golongan anti-agregasi platelet. Cara kerja obat ini yaitu mencegah trombosit (platelet) menggumpal dan menyumbat pembuluh darah.
Penggunaan tikagrelor harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Langkah ini penting dilakukan untuk mencegah kondisi Anda bertambah parah karena kesalahan dalam konsumsi obat.
Dosis dan sediaan ticagrelor
Ticragelor merupakan obat yang dikonsumsi secara oral (melalui mulut). Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput.
Berikut dosis penggunaan tikragelor secara umum.
Sindrom koroner akut (ACS)
- Dewasa: saat pertama kali, obat dikonsumsi dengan dosis 180 mg (biasanya dalam dua tablet 90 mg) sekaligus,. Setelahnya, obat dikonsumsi sebanyak dua kali sehari dengan dosis masing-masing 90 mg tiap minum, selama satu tahun. Dokter mungkin akan mengombinasikannya dengan 75–100 mg aspirin.
- Anak: penggunaan dan dosis harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Riwayat serangan jantung
- Dewasa: saat pertama kali, obat dikonsumsi dengan dosis 180 mg (biasanya dalam dua tablet 90 mg) sekaligus. Setelahnya, obat dikonsumsi sebanyak dua kali sehari dengan dosis masing-masing 90 mg tiap minum. Dokter mungkin akan mengombinasikannya dengan 75–100 mg aspirin.
- Anak: penggunaan dan dosis harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Coronary artery disease (CAD)
- Dewasa: obat dikonsumsi dalam dosis 60 mg, dua kali sehari. Dokter mungkin akan mengombinasikannya dengan 75–100 mg aspirin.
- Anak: penggunaan dan dosis harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Stroke ringan (mini stroke)
- Dewasa: saat pertama kali, obat dikonsumsi dengan dosis 180 mg (biasanya dalam dua tablet 90 mg) sekaligus. Setelahnya, obat dikonsumsi sebanyak dua kali sehari dengan dosis masing-masing 90 mg tiap minum, selama 30 hari. Dokter mungkin akan mengombinasikan obat ini dengan aspirin.
- Anak: penggunaan dan dosis harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Perlu diingat, dosis di atas tidak bisa dijadikan pedoman pasti dalam penggunaan tikagrelor. Untuk mendapatkan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda, konsultasikan ke dokter.
Aturan pakai ticagrelor
Tikagrelor dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Jika Anda kesulitan untuk menelan obat, hancurkan obat hingga menjadi serbuk, lalu minum dengan air putih.
Gunakan tikagrelor sesuai dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis atau waktu yang direkomendasikan.
Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label resep. Dokter mungkin mengubah dosis untuk memastikan hasil yang terbaik dari pengobatan ini.
Jangan berhenti menggunakan tikagrelor tanpa berkonsultasi dengan dokter. Berhenti menggunakan obat ini dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penggumpalan darah pada pengguna ring jantung.
Jangan menggandakan dosis obat jika Anda melewatkan dosis sebelumnya. Selalu gunakan obat pada waktu yang sama setiap hari.
Dalam menyimpan obat ini, ikuti petunjuk yang ada di kemasan. Umumnya, obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung atau tempat lembap.
Efek samping ticagrelor
Sama seperti obat lain, konsumsi tikagrelor dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang muncul dapat bersifat ringan hingga serius.
Beberapa efek samping dari penggunaan ticagrelor yaitu:
- muntah,
- nyeri dada,
- napas terasa pendek (terutama setelah berolahraga atau beraktivitas),
- detak jantung tidak beraturan, atau
- bengkak pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
Efek samping yang muncul biasanya hanya berlangsung sementara. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik atau bahkan bertambah parah, segera periksakan diri ke dokter.